30
krisis ekonomi 1997-1998 sektor agrikultur menyerap jumlah pekerja yang besar baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sektor agrikultur berperan penting sebagai
penyangga tekanan pekerja, khususnya sebagai akibat dari kontraksi ekonomi yang menuju pada rasionalisasi pekerja di perkotaan dan sektor non-agrikultur,
terutama manufaktur dan konstruksi.
4.2.2. Pengangguran
Definisi pengangg
T a h u n P e r s e n
20 05
20 04
20 03
20 02
20 01
20 00
19 99
19 98
19 97
19 96
19 9
19 94
19 93
19 92
19 91
19 90
19 89
19 88
19 87
19 86
19 85
5 1 0
8 6
4 2
V a r ia b le A c t u a l
F it s
A k tu a l T r e n d
uran dari BPS sejak tahun 1998, yaitu angkatan kerja
periode
Sumber: ILO 1985-2000 dan BPS 2001-2005 olah
Gambar 4.5. Tingkat Pengangguran Indonesia yang bekerja kurang dari 1 jam selama seminggu dan aktif mencari pekerjaan.
Klasifikasi usia angkatan kerja menurut BPS adalah penduduk berusia 10 tahun ke atas, namun berubah menjadi penduduk berusia 15 tahun ke atas sejak tahun 1998.
Tingkat pengangguran di Indonesia memiliki trend yang meningkat selama 1985-2005 Gambar 4.5.. Pada periode 1985-1996, tingkat pengangguran
berada di bawah 5 persen. Pada periode 1998-2005 tingkat pengangguran berada di atas 5 persen.
, di
31
Gambar 4 menurut tingkat
pendidikan didominasi oleh pengangguran berpendidikan SMU ke bawah, yaitu lebih dari 90 persen jumlah pengangguran. Hal tersebut tidak menunjukkan bahwa
angkatan kerja dengan tingkat pendidikan rendah lebih sulit memperoleh pekerjaan dibanding dengan angkatan kerja dengan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat diduga berpengaruh terhadap jumlah pekerja yang lebih besar apabila rasio pekerja dibanding pengangguran
dari setiap klasifikasi tingkat pendidikan semakin besar, seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan yang dimiliki angkatan kerja. Persentase
angkatan kerja yang menganggur dengan tingkat pendidikan universitas tidak lebih dari 4 persen dari total jumlah pengangguran. Namun data tersebut tidak
menunjukkan bahwa lebih banyak yang menjadi pekerja dibanding menjadi pengangguran dari total angkatan kerja dengan tingkat pendidikan unversitas.
.6. Struktur Pengangguran Menurut Tingkat Pendidikan .6. menunjukkan bahwa struktur pengangguran
Sumber: BPS 2006
p
20 40
60 80
100 ersen
Universitas 2.950
2.504 3.746
3.551 D IIIIII
2.742 2.065
2.306 2.974
SMU 35.524
35.194 35.918
36.037 SMP
23.505 24.709
26.154 24.698
SD 25.770
24.978 22.114
23.410 di bawah SD
9.508 10.550
9.761 9.330
tahun 2002 tahun 2003
tahun 2004 tahun 2005
Gambar 4
V. HASIL DAN PEMBAHASAN