Hasil Estimasi dan Pembahasan

34 Uji asumsi spesifikasi model tidak bias diterapkan dengan menggunakan uji Ramsey RESET. Tabel 5.4. menunjukkan probabilitas dari statistik F bernilai 0.543405 tidak signifikan pada tingkat signifikansi α = 0.050. Kesimpulan yang diperoleh yaitu model tidak mengalami kesalahan spesifikasi. Tabel 5.4. Uji Bias Spesifikasi Model Ramsey RESET Test: F-statistic 0.635385 Probability 0.543405 Log likelihood ratio 1.626402 Probability 0.443436

5.2. Hasil Estimasi dan Pembahasan

Regresi OLS pada model 3.1 memberikan hasil estimasi persamaan sebagai berikut: 1 803208 . 020965 . 018496 . − + + − = t t t t P A PE U ........................................5.1 Tabel 5.5. menunjukkan bahwa hasil regresi memiliki koefisien determinasi R 2 sebesar 0.888014 menunjukkan bahwa hasil regresi mampu mencocokkan 88.80 persen data, sedangkan sisa 11.20 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar persamaan. Tabel 5.5. Hasil Regresi Persamaan Variabel dependen: U t Sampel: 1986-2005 N=20 Variabel independen Parameter λ i Probabilitas PE t -0.018496 0.6957 A t 0.020965 0.0108 P t-1 0.803208 0.0000 R-squared 0.888014 Mean dependent var 5.353573 R-squaredAdj 0.874839 S.D. dependent var 2.791853 Durbin-Watson stat 2.153885 Sum squared resid 16.58449 35 Uji statistik t pada tingkat signifikansi α = 0.050 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak signifikan berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Hipoteis pertama yang diteapkan, yaitu pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran, ditolak. Variabel jumlah angkatan kerja dan jumlah pengangguran tahun sebelumnya signifikan berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Pengaruh positif dari kedua variabel terhadap tingkat pengangguran sesuai dengan dugaan yang digunakan. Koefisien Okun yang diperoleh bernilai -0.018496. Hasil estimasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran. Penciptaan lapangan kerja sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi menyerap angkatan kerja, mengurangi jumlah pengangguran, dan menurunkan tingkat pengangguran. Uji hipotesis menunjukkan bahwa parameter yang diperoleh tidak penting secara statistik. Kesimpulan yang diperoleh adalah pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Hal ini sesuai dengan gambaran tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tingkat pengangguran cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai setiap tahun tidak mampu mengurangi tingkat pengangguran. Jumlah angkatan kerja signifikan berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Peningkatan angkatan kerja sebesar 1 juta orang menyebabkan tingkat pengangguran meningkat sebesar 0.020965 persen, asumsi ceteris paribus. Gambaran angkatan kerja di Indonesia menunjukkan bahwa pertumbuhan angkatan kerja yang terjadi selama periode 1985-2005 diikuti dengan rasio 36 pengangguran yang semakin besar dibanding rasio pekerja terhadap angkatan kerja. Pertumbuhan angkatan kerja di Indonesia lebih menjadi beban bagi perekonomian dalam menciptakan lapangan kerja dibanding menjadi potensi sumber daya manusia yang dapat meningkatkan output nasional. Jumlah pengangguran tahun sebelumnya signifikan berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Jika jumlah pengangguran tahun lalu sebesar 1 juta orang, maka tingkat pengangguran tahun sekarang bertambah 0.803208 persen, asumsi ceteris paribus. Jika lapangan kerja yang tersedia tidak mampu menyerap seluruh angkatan kerja, maka sebagian pengangguran tahun lalu akan kembali menjadi pengangguran tahun sekarang. Pertumbuhan ekonomi yang tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran diduga disebabkan oleh pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi. Jumlah lapangan kerja yang dibutuhkan lebih besar dari lapangan kerja yang tersedia setiap tahunnya. Hasil estimasi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh, sedangkan jumlah angkatan kerja dan jumlah pengangguran tahun sebelumnya berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Jika pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja yang lebih besar dari jumlah angkatan kerja baru setiap tahun, maka diduga pertumbuhan ekonomi akan berpengaruh dalam mengurangi tingkat pengangguran dan pertumbuhan angkatan kerja tidak akan berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Tersedianya lapangan kerja tersebut akan menyebabkan rasio pekerja yang meningkat dan rasio pengangguran yang menurun dari angkatan kerja dan 37 pertumbuhan angkatan kerja lebih menjadi potensi dibanding beban bagi perekonomian.

5.3. Uji Stabilitas Parameter

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP DINAMIKA PENGANGGURAN DI INDONESIA DI INDONESIA

22 256 20

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

1 3 14

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

0 4 16

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN, DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 7 15

TAP.COM - PENGARUH INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN ... 1002 2156 1 SM

0 3 17

255080791 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia

0 0 71

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Pengangguran di Kota Lhokseumawe

0 0 10

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL, PENGANGGURAN, DAN TINGKAT KEMISKINAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA

0 0 16

PENGARUH TINGKAT UPAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MAKASSAR

1 1 91