28
0.8 0.9
1
1985 1990
1995 2000
2005 Tahun
Rasio
Rasio Pekerja Sumber: ILO 1985-2000 dan BPS 2001-2005, diolah
Rasio Pengangguran
Gambar 4.3. Rasio Pekerja dan Pengangguran atas Angkatan Kerja di Indonesia
4.2.1. Pekerja
Status pekerjaan dilihat dari tiga kategori pekerja: buruh atau karyawan, berusaha sendiri, dan pekerja keluarga. Buruh atau karyawan disebut sebagai
pekerja di sektor formal. Berusaha sendiri dan pekerja keluarga disebut sebagai pekerja di sektor informal. Berusaha sendiri dapat dibedakan ke dalam mereka
yang dibantu pekerja lain keluarga, pekerja tidak tetap, atau pekerja tetap dan mereka yang tidak dibantu pekerja lain. Sedangkan pekerja keluarga merupakan
mereka yang bekerja untuk keluarga dan tidak dibayar. Status pekerjaan di Indonesia selama periode 1986-1999, yaitu sekitar 40
persen untuk proporsi pekerja berusaha sendiri tanpa dibantu pekerja lain, sekitar 30 persen untuk proporsi karyawan atau buruh, sekitar 25 persen untuk proporsi
pekerja keluarga, dan sekitar 5 persen untuk proporsi pekerja berusaha sendiri dibantu pekerja lain Irawan et. al., 2000. Jumlah pekerja berusaha sendiri tanpa
dibantu pekerja lain yang tinggi memberikan dugaan bahwa penciptaan lapangan kerja di sektor formal terbatas. Pada Gambar 4.4. dapat dilihat bahwa sektor
29
informal, yaitu pekerja berusaha sendiri tanpa dibantu pekerja lain dan pekerja keluarga tanpa upah, masih memiliki jumlah pekerja yang tinggi hingga tahun
2005. Karyawan atau buruh, meskipun memiliki jumlah paling besar, memiliki persentase dari seluruh pekerja sekitar 28 persen dan tidak jauh berubah dibanding
periode 1986-1999.
5000 10000
15000 20000
25000 30000
2001 2002
2003 2004
2005 tahun
ribu jiwa
berusaha sendiri berusaha sendiri dibantu
Keluarga atau karyawan tidak tetap
berusaha sendiri dibantu karyawan tetap
Karyawan atau buruh karyawan tidak tetap
sektor agrikultur karyawan tidak tetap
sektor non agrikultur pekerja tanpa upah
Sumber: BPS 2006
Gambar 4.4. Struktur Pekerja Menurut Status Pekerjaan di Indonesia Klasifikasi pekerjaan menurut sektor dapat dibagi ke dalam tiga grup besar,
yaitu sektor agrikultur, industri, dan jasa. Industrialisasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan jumlah pekerja yang bekerja di sektor industri meningkat dari tahun
ke tahun. Proporsi pekerja di sektor industri meningkat dari 8.2 persen pada tahun 1986 menjadi 17.8 persen pada tahun 1999 Irawan et. al., 2000. Proporsi pekerja
di sektor agrikultur menurun dari 55 persen pada tahun 1986 menjadi 43 persen pada tahun 1999. Proporsi pekerja di sektor jasa meningkat dari 36.8 persen pada
tahun 1986 menjadi 39.2 persen pada tahun 1999. Sebuah kajian BPS dan UNDP 1999 dalam Irawan et. al. 2000 menunjukkan bahwa selama 12 bulan pertama
30
krisis ekonomi 1997-1998 sektor agrikultur menyerap jumlah pekerja yang besar baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sektor agrikultur berperan penting sebagai
penyangga tekanan pekerja, khususnya sebagai akibat dari kontraksi ekonomi yang menuju pada rasionalisasi pekerja di perkotaan dan sektor non-agrikultur,
terutama manufaktur dan konstruksi.
4.2.2. Pengangguran