3. Adjusted peg nilai tukar tetap yang disesuaikan dan managed float
nilai tukar mengambang terkendali, yang dimaksud adjusted peg adalah pemerintah menetapkan dan berusaha menjaga nilai nominal
untuk nilai tukar mata uang mereka, tetapi mereka secara eksplisit menyadari bahwa akan ada situasi – situasi yang mengharuskan
mengubah nilai nominalnya sedangkan managed float adalah bank sentral mencoba menanamkan pengaruh yang menstabilkan nilai tukar
tetapi tidak berusaha menetapkannya pada nilai nominal yang diumumkan secara terbuka.
2.2. Pengertian Perilaku Nilai Tukar
Menurut Lindert dan Kindleberger 1995, perilaku nilai tukar adalah pergerakan atau gejolak suatu nilai tukar terhadap nilai tukar mata uang asing.
Perilaku nilai tukar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1.
Inflasi, akibat adanya inflasi yang tinggi menyebabkan terjadinya pergerakan nilai tukar yang cukup tinggi. Hal ini karena nilai tukar mata
uang asing terapresiasi sehingga nilai tukar negara lain mengalami depresiasi.
2. Suku bunga, nilai tukar sangat peka terhadap suku bunga. Perubahan
nilai tukar secara tiba – tiba menyebabkan suku bunga di negara lain berubah.
3. Pendapatan nasional, pendapatan nasional yang tinggi menyebabkan
permintaan akan mata uang meningkat pula. Begitu pula sebaliknya,
penurunan pendapatan menyebabkan terjadinya penurunan permintaan akan mata uang.
4. Money supply, adanya money supply berpengaruh terhadap perilaku nilai
tukar. Jika money supply tinggi maka nilai tukar cenderung rendah. Sedangkan menurut Nugroho 2000, nilai tukar ini memiliki pergerakan
atau mengalami fluktuasi. Fluktuasi nilai tukar ini mempengaruhi kegiatan perekonomian baik dalam negeri maupun luar negeri. Fluktuasi nilai tukar ini
dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama, faktor fundamental ekonomi. Faktor fundamental ekonomi ini terdiri dari 1 inflasi, laju inflasi yang semakin tinggi
menyebabkan fluktuasi nilai tukar melebar sehingga nilai tukar terdepresiasi; 2 capital flows
, pergerakan modal ke dalam dan luar negeri menciptakan berfluktuasinya nilai tukar; 3 money supply, jika money supply terhadap mata
uang asing meningkat maka nilai tukar rupiah akan terdepresiasi; dan 4 suku bunga. Sedangkan faktor yang kedua adalah faktor non fundamental ekonomi
yang disebabkan situasi politik yang tidak kondusif seperti kerusuhan, pemilu dan jaminan keamanan yang tidak menentu.
2.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tukar
Menurut Krugman dan Mishkin 1992, perubahan nilai tukar dalam jangka panjang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harga relatif, tarif dan
kuota, preferensi terhadap barang domestik dibandingkan dengan barang luar negeri, dan produktivitas. Dasar pertimbangannya adalah segala sesuatu yang
meningkatkan permintaan akan barang – barang domestik relatif terhadap barang
luar negeri akan membuat mata uang domestik terapresiasi. Impor yang terus meningkat bahkan bisa terjadi ketika nilai mata uang domestik telah menjadi
tinggi. Demikian sebaliknya, segala sesuatu yang meningkatkan permintaan akan barang luar negeri relatif terhadap barang – barang domestik hanya akan terus
terjual secara kontinyu jika nilai mata uangnya lebih rendah. Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar dalam jangka panjang sebagai berikut :
1. Harga Relatif
Dalam jangka panjang, peningkatan tingkat harga di suatu negara relatif terhadap tingkat harga luar negeri menyebabkan mata uang tersebut
terdepresiasi. Sementara menurunnya tingkat harga relatif negara tersebut akan membuat mata uang terapresiasi.
2. Tarif dan Kuota Adanya tarif dan kuota menyebabkan mata uang negara tersebut
terapresiasi dalam jangka panjang. 3. Preferensi Barang Domestik Dibandingkan Barang Luar Negeri
Peningkatan permintaan luar negeri terhadap barang domestik ekspor domestik meningkat menyebabkan mata uang negara tersebut
terapresiasi dalam jangka panjang. Semantara itu, meningkatnya permintaan akan impor menyebabkan mata uang tersebut terdepresiasi.
4. Produktivitas Pada jangka panjang, semakin meningkatnya produktivitas domestik
relatif terhadap negara lain, mata uang negara tersebut akan terapresiasi karena peningkatan produktivitas meningkatkan mutu produk domestik
yang bisa meningkatkan permintaan dari pihak luar negeri yang kemudian mendorong terjadinya apresiasi.
Sementara itu, perubahan nilai tukar dalam jangka pendek perlu dipahami bahwa nilai tukar adalah harga deposit bank domestik price of domestic bank
deposits yang dinyatakan dalam harga deposito bank luar negeri. Jadi, nilai tukar adalah harga dari aset suatu negara yang dinilai dalam mata uang asing. Harga
dari aset – aset tersebut ditentukan oleh tingkat suku bunga yang berlaku di dalam negeri dan luar negeri. Perbedaan suku bunga ini akan mempengaruhi nilai tukar
mata uang asing masing – masing negara yang bersangkutan.
2.4. Resiko Nilai Tukar