proposional berbeda antara komoditi manufaktur kandungan impor tinggi dengan komoditi manufaktur kandungan impor rendah.
2.8. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Pada penelitian Arintoko dan Faried Wijaya 2005 memiliki tujuan untuk menganalisis dampak dari depresiasi dan apresiasi rupiah terhadap
perubahan neraca transaksi berjalan Indonesia. Pada penelitian Goeltom 1997 memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap
perdagangan pada masa sistem nilai tukar mengambang terkendali. Pada penelitian Susilo 2001 memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh
ketidakpastiaan nilai tukar efektif riil terhadap ekspor riil non migas pada masa sistem nilai tukar mengambang bebas. Sedangkan Ekananda 2004 memiliki
tujuan untuk mengetahui pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi manufaktur pada masa sistem nilai tukar mengambang terkendali dan sistem nilai
tukar mengambang bebas. Penelitian saat ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh antara fluktuasi nilai tukar terhadap pertumbuhan ekspor Indonesia.
2.9. Kerangka Pemikiran Operasional
Pertumbuhan ekspor berkaitan erat dengan nilai tukar karena barang – barang ekspor ditentukan oleh satuan mata uang asing. Nilai tukar yang tidak
stabil mengakibatkan pertumbuhan ekspor pun menjadi terhambat. Hal ini mengakibatkan harga barang ekspor tidak dapat diprediksikan.
Penelitian mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor dan perdagangan telah banyak dilakukan tetapi hasil dari penelitian tersebut beragam.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hubungan fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor mempunyai pengaruh yang tidak pasti. Beragamnya hasil
penelitian ini menjadi alasan utama untuk mengetahui pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor.
Perkembangan ekspor pertanian Indonesia selama kurun waktu sebelas tahun mulai dari tahun 1990 – 2000 mengalami fluktuasi. Pada tahun 1990 – 1997
ekspor pertanian Indonesia cenderung mengalami peningkatan dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 11 persen setiap tahunnya. Tetapi pada tahun 1998 ekspor
pertanian Indonesia mengalami penurunan dan kemudian kembali meningkat pada tahun 1999. Secara umum rata – rata pertumbuhan ekspor pertanian sebesar 6.8
persen setiap tahunnya. Besarnya ekspor komoditi pertanian Indonesia ini menunjukkan hubungan dengan nilai tukar.
Ekspor pertanian merupakan salah satu sektor dari ekspor Indonesia. Ekspor komoditi unggulan pertanian merupakan salah satu andalan ekspor
Indonesia. Karena Indonesia sejak jaman penjajah dulu terkenal sebagai negara utama penghasil tanaman perkebunan di dunia. Tanaman perkebunan yang tinggi
di ekspor oleh Indonesia adalah karet alam dan kopi Robusta. Indonesia terkenal sebagai negara terbesar kedua di dunia setelah Vietnam sebagai negara produsen
kopi Robusta AEKI, 2006. Sedangkan pada karet alam Indonesia menempati urutan ketiga besar di dunia setelah Thailand dan Malaysia.
Ekspor komoditi unggulan pertanian ini dipengaruhi oleh permintaan negara pengimpor dan penawaran ekspor. Permintaan negara pengimpor dan
penawaran ekspor dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu 1 adanya daya saing dengan negara – negara lain di dunia; 2 adanya penetapan harga pasar dalam
negeri dan harga pasar internasional; 3 GDP negara pengimpor; 4 nilai tukar mata uang Lipsey, 1995.
Nilai tukar saat ini mengalami fluktuasi karena sistem yang dianut merupakan sistem bebas mengambang. Sehingga nilai tukar mengikuti
pergerakan mekanisme pasar. Fluktuasi nilai tukar ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor fundamental ekonomi dan faktor non fundamental ekonomi. faktor
fundamental ekonomi terdiri dari tingkat inflasi, money supply, capital flow dan suku bunga. Sedangkan faktor non fundamental ekonomi adalah situasi politik
keamanan yang tidak kondusif seperti kerusuhan, pemilu dan jaminan keamanan tidak tentu.
Analisis pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian ini dianalisis dengan menggunakan model Vector Auto Regression
VAR dan Vector Error Correction Models VECM. Variabel – variabel yang digunakan pada penelitian ini dapat menjelaskan pengaruh fluktuasi nilai tukar
terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian. Selain itu, analisis pengaruh fluktuasi nilai tukar dijelaskan secara deskriptif. Gambaran lengkap mengenai
kerangka pemikiran operasional adalah sebagai berikut :
Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian Karet dan Kopi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional
2.10. Hipotesis