pasar sehingga menyebabkan nilai tukar selalu berfluktuasi. Adanya fluktuasi nilai tukar ini menyebabkan terjadinya fluktuasi pada pertumbuhan ekspor yang
bergerak mengikuti fluktuasi nilai tukar. Pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor ini menarik beberapa ahli
ekonomi untuk menelitinya. Goeltom 1997 menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perdagangan.
Sementara itu, Susilo 2001, menjelaskan bahwa fluktuasi nilai tukar memiliki dampak yang signifikan terhadap ekspor riil non migas pada jangka panjang dan
memiliki dampak yang tidak signifikan terhadap ekspor riil non migas pada jangka pendek. Keterangan ini menunjukkan bahwa hubungan fluktuasi nilai tukar
memberikan pengaruh beragam terhadap ekspor. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi
unggulan pertanian Indonesia karet dan kopi? 2. Faktor – faktor apa yang mempengaruhi nilai ekspor komoditi unggulan
pertanian Indonesia karet dan kopi?
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Menganalisis pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia karet dan kopi.
2. Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia karet dan kopi.
1.4. Manfaat
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor
komoditi unggulan pertanian Indonesia karet dan kopi sehingga pemerintah mendapatkan informasi dalam menentukan sistem nilai tukar
dan kebijakan ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia karet dan kopi.
2. Bagi pelaku pasar eksportir, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan atas adanya pengaruh fluktuasi nilai tukar
terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia karet dan kopi sehingga para eksportir dapat menentukan langkah – langkah yang perlu
diambil dalam melakukan ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia karet dan kopi.
3. Bagi mahasiswa dan masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mempelajari nilai tukar dan ekspor serta referensi dalam
melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia terutama karet dan
kopi.
4. Bagi penulis, penelitian ini sebagai sarana pembelajaran dalam memahami fluktuasi nilai tukar dan ekspor secara lebih mendalam. Selain itu,
penelitian ini juga sebagai proses belajar untuk lebih kritis dalam menganalisis pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi
unggulan pertanian Indonesia karet dan kopi, serta membuka wawasan dan pemahaman untuk mencari jawaban atas perumusan masalah.
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia, faktor – faktor yang
mempengaruhi hubungan fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia serta untuk mengetahui asumsi dan metode yang digunakan
dapat menjelaskan pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap ekspor komoditi unggulan pertanian Indonesia.
Pada penelitian ini komoditi unggulan pertanian yang digunakan adalah kopi dan karet. Untuk kopi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kopi
robusta karena Indonesia merupakan produsen utama dunia untuk kopi robusta BPS, 2006. Selain itu, Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia
sebagai negara produsen kopi setelah Brazil, Kolombia dan Vietnam. Indonesia juga sebagai negara produsen terbesar kedua di dunia untuk kopi Robusta setelah
Vietnam. Kopi Robusta Indonesia memiliki market share 30 persen pasar Asia pada tahun 1998. Pada tahun 2002 market share kopi Robusta di pasar Asia
sebesar 19.6 persen AEKI, 2006.
Pada penelitian kopi ini variabel yang digunakan adalah harga pasar internasional, harga domestik, nilai tukar riil, total nilai ekspor ke seluruh negara
di dunia, total jumlah ekspor ke seluruh negara di dunia. Selain itu digunakan variabel harga negara kompetitor yaitu harga negara Vietnam karena Vietnam
adalah negara pesaing utama Indonesia untuk komoditi kopi Robusta. Variabel lain yang digunakan adalah Gross Domestic Product GDP riil dunia karena
jumlah dan nilai ekspor kopi pada penelitian ini ke seluruh negara dunia sehingga untuk menggambarkan laju pertumbuhan seluruh negara di dunia maka digunakan
GDP riil dunia Untuk komoditi karet yang digunakan adalah karet alam jenis SIR
Standart Indonesian Rubber 20. Pasar komoditas karet pada tingkat dunia didominasi oleh market share Asia yang mencapai 91 persen pada tahun 2002.
Kontributor terbesar pasar Asia adalah karet alam dari Thailand 40 persen kemudian disusul oleh Indonesia 30 persen dan Malaysia 15 persen. Dengan kata
lain Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar ketiga didunia. Negara tujuan ekspor karet Indonesia adalah Amerika Serikat 36 persen dan
Jepang 14 persen Tjitroresmi, 2005. Pada penelitian karet ini variabel yang digunakan adalah harga pasar
internasional, harga domestik, nilai tukar riil, total nilai ekspor negara Amerika Serikat, total jumlah ekspor ke negara Amerika Serikat. Selain itu digunakan
variabel harga negara kompetitor yaitu harga negara Malaysia karena Malaysia adalah negara pesaing utama Indonesia setelah Thailand untuk komoditi karet
alam. Variabel lain yang digunakan adalah Industrial Index Production IIP
negara Amerika Serikat karena jumlah dan nilai ekspor kopi pada penelitian ini ke negara Amerika Serikat sehingga untuk menggambarkan laju pertumbuhan negara
Amerika Serikat maka digunakan IIP Amerika Serikat.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Nilai Tukar