Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyediaan Fasilitas Belajar

Bafadal 2004:2 mengemukakan bahwa fasilitas belajar di dalamnya terdapat sarana belajar yang langsung akan mempengaruhi proses pembelajaran dan prasarana belajar yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Mulyasa 2007:49 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan menunjang proses pendidikan , khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi yang dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar seperti taman sekolah untuk pengaaran biologi. Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa fasilitas belajar adalah sarana dan prasarana yang menunjang peserta didik dalam kegiatan belajar. Diharapkan dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, peserta didik dapat menjalani proses belajar dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2.5.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyediaan Fasilitas Belajar

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII Standar Sarana dan Prasarana Pasal 42 mengatakan bahwa satiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, tempat beribadah, ruang pimpinan suatu pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha dan ruang atau tempat belajar lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Menurut BSNP dalam Pemendiknas No.24 Tahun 2007, setiap satuan pendidikan wajib memilki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja , ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang temapat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah. Atas Madrasah Aliyah SMAMA Ketentuan mengenai ruang-ruang beserta sarana yang ada di setiap ruang dalam standar tiap ruang antara lain ruang kelas dan ruang perpustakaan sebagai berikut : 1. Ruang kelas a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajarn teori , praktek yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah dihadirkan. b. Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar. c. Kapasitas maksimum ruang kelas 32 peserta didik. d. Rasio minimum ruang kelas 2m 2 peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas 30m 2 . Lebar minimum ruang kelas 5 meter. e. Ruang kelas memiliki fasilitas yng memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan keluar ruangan. f. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan. g. Ruang kelas dilengkapi srana seperti meja,kursi, lemari, papan tulis,dll. 2. Ruang perpustakaan a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan. b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas. Lebar minimum ruang perpustakaan 5 meter. c. Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai. d. Ruang perpustakaan dilengkapi saran panduan pendidik, buku pengayaan buku seperti buku teks, buku referensi, sumber belajar lain,perabot, media pendidikan dan perlengkapan lain. Dari pengertian di atas fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Gie 2002:33 menjelaskan aspek-aspek fasilitas belajar sebagai berikut: a. Tempat atau ruang belajar Salah satu syarat agar beajar dapat dilaksanakan dengan baik ialah tersedianya tempat atau ruang belajar yang digunakan oleh siswa dan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Adanya tempat atau ruang belajar yang memadai dan nyaman untuk belajar maka siswa akan memperoleh prestasi belajar yang baik. b. Buku – buku pegangan Syarat lain dalam kegiatan pembelajaran yaitu buku-buku pegangan. Buku- buku pegangan yang dimaksud disini adalah buku-buku pelajaran yang dapat menunjang pemahaman siswa dalam menerima materi-materi yang disampaikan oleh guru. c. Penerangan cukup Penerangan yang terbaik adalah sinar matahari karena warnanya putih dan sangat intensif. Namun apabila cuaca tidak baik pihak sekolah juga harus menyediakan penerangan seperti lampu sehingga proses pembelajaran tetap bisa dilaksanakan dengan baik. d. Peralatan belajar Peralatan belajar sebagai bagian dari sistem harus ada agar kesatuan sistem kegiatan dapat terlaksana dengan sempurna dan terarah ketujuan yang dilakukan. Kekurangan alat, ketiadaan atau kurang tepat alat yang dipergunakan akan berakibat kurang sempurnanya kegiatan pembelajaran atau bahkan berhenti sama sekali.

2.6 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMIAKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA

1 16 209

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

0 7 175

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan ‎Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas Xi ‎IPS SMA Negeri 1

0 2 19

PENDAHULUAN Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan ‎Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas Xi ‎IPS SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014‎.

0 2 11

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN KONTINUITAS BELAJAR Prestasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Kontinuitas Belajar Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukohar

0 1 18

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN KONTINUITAS BELAJAR Prestasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Kontinuitas Belajar Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukohar

0 1 14

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 12

Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

Pengaruh Persepsi Siswa dan Kepuasan Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Jepara.

0 0 1