yang sederhana dan dirancang agar siswa dapat lebih mudah mengerti materi tarakib yang disampaikan oleh guru.
3.2.4. Validasi desain
Menurut Sugiyono 2010:414, validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru
yang secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan
pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui
kelemahan dan kekuatannya. Ahli yang menilai produk berupa desain modul tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1. Daftar ahli validasi desain No.
Nama Ahli Profesi Bidang Studi
Instansi
1. Maftuh Abdul Aziz, S.Pd.I
Guru Bahasa Arab
MTs Negeri 1 Semarang
2. Abdul Wahab, S.Pd.I
Guru Bahasa Arab
MTs Negeri 1 Semarang
3. Cita Saroya, S.Pd.I
Guru Bahasa Arab
MTs Negeri 1 Semarang
bersambung
lanjutan
No. Nama Ahli
Profesi Bidang Studi Instansi
4. Retno Purnama Irawati,
S.S., M.A Dosen
Bahasa Arab Universitas
Negeri Semarang
5. Ahmad Miftahuddin, Lc,
M.A Dosen
Bahasa Arab Universitas
Negeri Semarang
Validasi produk yang berupa modul tarakib ini akan dinilai dan divalidasi oleh ahli di bidang nachwu Ahmad Miftahuddin, M.A. yaitu dosen program studi
bahasa Arab Universitas Negeri Semarang, dan dosen yang berpengalaman dalam membuat bahan ajar yaitu Retno Purnama Irawati, S.S., M.A., serta praktisi yaitu
guru mata pelajaran bahasa Arab kelas VII MTs Negeri 1 Semarang yang berjumlah tiga orang,. Setiap pakar diminta untuk memberikan penilaian terhadap
desain modul tersebut, untuk kemudian diketahui kekurangan dan kelemahan desain produk tersebut. Validasi desain tersebut dapat dilakukan dengan
memberikan lembar penilaian kepada para ahli.
3.2.5. Perbaikan desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut
selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan memperbaiki desain. Peneliti yang akan menghasilkan produk tersebut bertugas untuk memperbaiki desain
Sugiyono 2010:414.
Tahapan ini adalah usaha untuk memperbaiki desain modul yang telah dirancang dan sudah dinilai oleh ahli di bidangya. Perbaikan tersebut dilakukan
setelah menganalisis kelemahan modul tersebut berdasarkan lembar checklist dan lembar penilaian ahli yang telah diberikan pada tahapan penelitian sebelumnya.
Kelemahan modul menurut para ahli tersebut diharapkan menjadi landasan agar modul yang akan dihasilkan menjadi lebih baik lagi dilihat dari berbagai aspek.
3.2.6. Uji coba produk