Fisik Status emosi Status intelektual Wajah Mata Hidung Telinga Mulut dan Faring Leher Integument POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I. Pola makan dan minum

perawat mengidentifikasi adanya tanda-tanda dan perilaku halusinasi maka pengkajian selanjutnya harus dilakukan tidak hanya sekedar mengetahui jenis halusinasinya saja. Validasi informasi tentang halusinasi yang diperlukan meliputi: isi halusinasi yang dialami oleh pasien, waktu dan frekuensi halusinasi, situasi pencetus halusinasi, dan respon pasien.

3. Fisik

Hal-hal yang perlu di kaji dalam pemeriksaan fisik meliputi: ADL, kebiasaan, riwayat kesehatan, riwayat skizofrenia dalam keluarga, dan fungsi sistem tubuh.

4. Status emosi

Afek tidak sesuai, perasaan bersalah atau malu, sikap negatif dan bermusuhan, kecemasan berat atau panik, suka berkelahi.

5. Status intelektual

Gangguan persepsi, penglihatan, pendengaran, penciuman, dan kecap, isi pikir tidak realitas, tidak logis dan sukar diikuti atau kaku, kurang motivasi, koping regresi dan denial serta sedikit bicara.

6. Status sosial

Putus asa, menurunnya kualitas kehidupan, ketidakmampuan mengatasi stress dan kecemasan Purba, dkk, 2011.

b. Analisa Data

1 Halusinasi Pendengaran. Data Subjek : 1. Mendengar suara-suara atau kegaduhan. 2. Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap. 3. Mendengar suara yang menyuruhnya melakukan sesuatu yang berbahaya. Data Objek: 1. Berbicara sendiri atau tertawa sendiri. 2. Marah-marah tanpa sebab. 3. Mendekatkan telinga kearah tertentu dan menutup telinga. Universitas Sumatera Utara 2 Prilaku Kekerasan Data subjek 1. Klien mengancam. 2. Klien berkata-kata kotor. 3. Klien suka marah-marah. Data Objek 1. Pandangan tajam. 2. Wajah merah. 3. Suara keras.

c. Rumusan masalah

Dari data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa masalah keperawatan yang terdapat pada klien dengan gangguan sensori halusinasi pendengaran adalah 1. Halusinasi pendenggaran. 2. Prilaku kekerasan.

d. Perencanaan

1. Membantu pasien mengenali halusinasi Untuk membantu pasien mengenali halusinasi, perawat dapat melakukan dengan cara berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi apa yang didengardilihat, waktu terjadinya halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan perasaan pasien saat halusinasi muncul. 2. Melatih pasien mengontrol halusinasi Untuk membantu pasien agar mampu mengontrol halusinasi, perawat dapat melatih pasien dengan empat cara yang sudah terbukti dapat mengendalikan halusinasi. Keempat cara tersebut adalah: a. Menghardik halusinasi b. Bercakap-cakap dengan orang lain c. Melakukan aktivitas yang terjadwal d. Menggunakan obat secara teratur. Universitas Sumatera Utara Strategi Pertemuan Pada Pasien Halusinasi No. Kemampuan Pasien dan Keluarga A Pasien Strategi pertemuan 1 1 Mengidentifikasi jenis halusinasi 2 Mengidentifikasi isi halusinasi 3 Mengidentifikasi waktu halusinasi 4 Mengidentifikasi frekuensi halusinasi 5 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi 6 Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi 7 Mengajarkan pasien menghardik halusinasi 8 Menganjurkan pasien memasukkan cara menhgardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien. Strategi pertemuan 2 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Strategi pertemuan 3 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di rumah sakit 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Strategi pertemuan 4 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Universitas Sumatera Utara

B. Asuhan Keperawatan Kasus I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.I Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 36 tahun Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : - Alamat : P.batu Tanggal Masuk RS : 14 juni 2013 No. Register : 16.01.56 RuanganKamar : Kamboja Golongan Darah : O Tanggal Pengkajian : 18 juni 2013 Tanggal Operas : - Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

II. KELUHAN UTAMA

Klien mendengar suara-suara yang mengajaknya bercakap-cakap dan menuruhnya merusak barang-barang.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocativepalliative

1. Apa penyebabnya Mendengar suara-suara yang mengajaknya bercakap-cakap dan menyuruhnya untuk merusak barang-barang. 2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Menyanyi. Universitas Sumatera Utara

B. Quantityquality

1. Bagaimana dirasakan Klien mengatakan sudah lebih tenang selama dirawat tetapi masih sering mendengar suara-suara 2. Bagaimana dilihat Pandangan klien tajam, muka merah, suara keras dan klien tampak berbicara dan senyum-senyum sendiri

C. Region

1. Dimana lokasinya 2. Apakah menyebar

D. Severity

Klien mengatakan hal ini sangat mengganggu aktivitasnya.

E. Time

Dimalam hari

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Klien mempunyai riwayat penyakit yang sama dan pernah di RS.jiwa PROVSU beberpa tahun yang lalu, tapi tidak berhasil pengobatanya.

B. Pengobatantindakan yang dilakukan

Tidak berhasil, karna klien tidak meminum obatnya dengan teratur.

C. Pernah dirawatdioperasi

Di tempat yang sama

D. Lama dirawat

Kurang lebih 1tahun

E. Alergi

Tidak ada

F. Imunisasi

Lengkap Universitas Sumatera Utara

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua

Tidak ada penyakit keturunan dari orang tuanya.

B. Saudara kandung

Tidak ada

C. Penyakit keturunan yang ada

Tidak ada penyakit keturunan.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada

E. Anggota keluarga yang meninggal

Tidak ada

F. Penyebab meninggal

Tadak ada

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Klien ingin cepat sembuh, dan pulang kerumah.

B. Konsep diri

− Gambaran diri : Klien menyukai seluruh tubuhnya. − Ideal diri : Klien ingin cepat pulang − Harga diri : Klien merasa dirinya jelek − Peran diri : Klien berperan sebagai anak dirumahnya − Idientitas : Klien menyatakan sebelum masuk ke RS.jiwa sebagai anak dirumahnya.

C. Keadaan emosional

Emosi klien tidak stabil namun kooperatif.

D. Hubungan sosial

− Orang yang berarti Klien menyatakan orang yang berarti kedua orang tuanya. Universitas Sumatera Utara − Hubungan klien ngan keluarga Klien menyatakan hubungan klien dengan keluarga baik dan harmonis. − Hubungan dengan orang lain Klien menyatakan hubungan dengan orang lain kurang baik − Hubungan dalam berhubungan dengan orang lain Klien menyatakan tidak ada hambatan berhubungan dengan orang lain.

E. Spiritual

− Nilai dan keyakinan Keyakinan yang dianut oleh klien saat ini adalah agama islam − Kegiatan ibadah Selama berada di RS.jiwa klien mengaku tidak penah melakukan ibadah.

VII. STATUS MENTAL a. Tingkat Kesadaran

Klien sadar penuh compos mentis, tidak mengalami disorientasi maupun bingung.

b. Penampilan

Klien berpakain rapi dan sesuai, kuku tidak terlalu panjang.

c. Pembicaraan

Selama wawancara klien mudah diajak berbicara, namun klien berbicara agak lambat, menjawab pertanyaan dengan singkat.

d. Alam Perasaan

Klien tampak lesu dan tidak bersemangat.

e. Afek

Afek klien datar, klien sulit untuk merespon stimulus yang diberikan.

f. Interaksi Selama Wawancara

Selama wawancara dengan perawat, klien tampak marah-marah, pandangan tajam dan suka berbicara kotor. Universitas Sumatera Utara

g. Persepsi

Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang wujudnya tidak bisa dilihat oleh orang lain. Klien mengatakan sering di ajak berbicara oleh seorang wanita. Klien mengatakan suara tersebut cukup mengganggu dan muncul jika klien akan tidur. Klien biasanya tidak melakukan apapun jika suara tersebut di dengarnya.

h. Proses Pikir

Klien mampu nmenjawab pertanyaan yang di ajukan perawat.

i. Isi Pikir

Saat dilakukan wawancara klien tidak mengalami gangguan isi pikir. VIII.PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum Putus obat

B. Tanda-tanda vital

− Suhu tubuh : 37 − Tekanan darah : 120100 mmhg c − Nadi : 80 xi − Pernafasan : 20xi

C. Pemeriksaan Head to toe 1. Kepala dan Rambut

Bentuk kepala klien bulat, simetris dan normal dengan kulit kepala bersih. Penyebaran rambut merata dan tidak berbau.

2. Wajah

Struktur wajah klien oval dan tidak ada kelainan, dengan warna kulit terlihat putih pucat.

3. Mata

Klien memiliki dua mata dengan posisi simetris dan tidak ada kelainan dengan konjungtiva dan sclera normal.

4. Hidung

Posisi hidung klien simetris dengan 2 lubang hidung dan cuping hidung normal, klien tidak memakai alat bantu hidung. Universitas Sumatera Utara

5. Telinga

Bentuk telinga klien lengkap dan tidak ada kelainan, tetapi klien sering mendengar suara-suara yang orang lain tidak mendengarnya.

6. Mulut dan Faring

Keadaan bibir klien simetris, dan tidak ada kelainan, klien mampu membedakan rasa asin dan manis. Kulit klien terlihat bersih, akral klien hangat dan turgor kembali normal.

7. Leher

Posisi trachea klien simetris dan normal, suara klien normal dan tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfa.

8. Integument

Kulit klien terlihat bersih, akral klien hangat dan turgor kembali normal.

1. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I. Pola makan dan minum

− Frekuensi makanhari : 3 kali sehari − Nafsuselera makan : nafsu makan klien baik − Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri pada ulu hati − Alergi : tidak memiliki riwayat alergi − Mual dan muntah : tidak ada mual dan muntah − Tampak makan memisahkan diri pasien gangguan jiwa: Klien makan tampak memisahkan diri − Waktu pemberian makan : pagi, siang, sore − Jumlah dan jenis makan : 1 porsi, jenis nasi + lauk pauk − Waktu pemberian cairan : tidak ditentukan − Masalah makan dan minum kesulitan menelan, mengunyah: Klien tidak mengalami masalah dalam makan dan minum. Universitas Sumatera Utara

II. Pola Eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : 1 x sehari - Karakter feses : kadang keras dan kadang lembek - Riwayat perdarahan : tidak memiliki riwayat perdarahan - BAB terakhir : siang hari - Diare : tidak mengalami diare - Penggunaan laksatif : tidak ada penggunaan laksatif

2. BAK -