BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien menalami perubahan presepsi sensori, seperti merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Gangguan penyerapan presepsi panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar, gangguan ini dapat terjadi
pada sestem pengindraan saat kesadaran induvidu tersebut penuh dan baik, maksudnya rangsangan tersebut terjadi pada saat klien menerima rangsangan dari
luar dan induvidu, klien berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya dirasakan oleh klien dan tidak dapat dibuktikan Wilson,1983.
Halusinasi juga merupakan suatu gejala yang sering ditemukan dengan gangguan jiwa, halusinasi juga sering dikaitkan dengan skizofrenia, dari 70
skizofrenia diantaranya mengalami halusinasi. Salah satu jenis halusinasi yang sering terjadi adalah halusinasi pendengaran, bentuk halusinasi pendengarn dapat
berupa suara-suara, tetapi paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga klien
menghasilkan respon tertentu: berbicara sendiri, bertengkar atau respon lain yang membahayakan orang lain dan dirinya sendiri Purba dkk, 2008.
Gangguan halusinasi pendengaran sangat mempengaruhi rasa aman dan nyaman. Hal ini tampak didalam konsep dasar kebutuhan dasar manusia menurut
teori maslow yang salah satunya adalah rasa aman nyaman yang meliputi aspek fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan tersebut adalah: terbebas dari rasa takut
dan cemas, terbebas dari perasaan terancam karna pengalaman yang baru Mubarak Cahyatin, 2008.
Dengan banyaknya orang yang mengalami gangguan jiwa, penulis tertarik untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien halusinasi pendengaran di
ruangan kamboja rumah sakit jiwa Provsu medan untuk mengatasi masalah klien.
Universitas Sumatera Utara
B. Tujuan 1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah memberikan gambaran nyata tentang asuhan keperawatan pada klien dengan masalah halusinasi
pendengaran.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengakajian pada klien dengan masalah halusinasi
pendengaran. b.
Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien dengan masalah halusinasi pendengaran.
c. Mampu membuat intervensi keperawatan pada klien dengan masalah
halusinasi pendengaran. d.
Mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan masalah halusinasi pendengaran.
e. Mampu membuat evaluasi keperawatan pada klien dengan masalah
halusinasi pendengaran
C. Manfaat