e. Diam dan
berkonsentrasi. Tahap 2
Menyalahkan ,tingkat kecemasan
berat secara umum halusinsi
menyebabkan rasa antipati.
a. Pengalaman sensori
menakutkan. b.
Mulai merasa kehilanagan kontrol.
c. Merasa dilecehkan oleh
pengalaman sensori tersebut.
d. Menarik diri dari orang
lain. e.
Non psikotik. a.
Terjadipeningkatan denyut jantung,
pernafasan dan tekanan darah.
b. Rentang perhatian
menyempit. c.
Konsentrasi dengan pengalaman sensori.
d. Kehilangan
kemampuan membedakan
halusinasi dan realita.
Tahap 3 Mengontrol tingkat
kecemasan berat pengalaman sensori
tidak dapat ditolak lagi.
a. Klien menyerah dan
menerima pengtalaman sensorinya.
b. Isi halusinasi menjadi
antraktif. c.
Psikotik. a.
Perintah halusinasi di taati.
b. Sulit berhubungan
dengan orang lain. c.
Rentang perhatian hanya beberapa detik.
d. Gejala sisa ansietas
berat, tidak mampu mengikuti perintah.
Tahap 4 Menguasai tngkat
kecemasan berat pengalaman panik
secra umum diatur dan dipengaruhi
oleh halusinasi. a.
Pengalaman sensori menjadi ancaman.
b. Halusinasi dapat
berlangsung selama beberapa jam atau hari
jika tidak di intervensi
c. Psikotik.
a. Prilaku panik.
b. Potensial tinggi untuk
bunuh diri atau membunuh.
c. Tindakan kekerasan,
agitasi menarik diri atau ketakutan.
d. Tidak mampu
berespons terhadap perintah yang
kompleks.
e. Tidak mampu
berespons terhadap lebih dari 1 orang.
6. Penatalaksanaan Medis Pada Halusinasi
Penatalaksanaan klien skizofrenia adalah dengan pemberian obat-obatan dan tindakan lain, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Psikofarmokologis
Obat-obatan yang lazim digunakan pada gejala halusinasi pendengaran yang merupakan gejala psikosis pada klien skizofrenia adalah obat-obatan
anti-psikosis. Adapun kelompok umum yang digunakan adalah:
KELAS KIMIA NAMA GENERIK
DAGANG DOSIS HARIAN
Fenotiazin Asetofenazin Tidal
Klopromazin Thorazine Flupenazine Prolixine, Permiti
Mesoridazine Serentil Perfenazine Trilafon
Proklorperazine Compazine Promazin Sparine
Tiodazin Mellaril Trifluperazin Stelazine
Triflupromazine Vesprin 60-120 mg
30-800 mg 1-40 mg
30-400 mg 12-64 mg
15-150 mg 40-1200 mg
150-800 mg 2-40 mg
60-150 mg Tioksanten
Kloprotiksen Tarctan Tiotiksen Navane
75-600 mg 8-30 mg
Butirofenon Haloperidol Haldol
1-100 mg Dibenzondiazepin
Klozapin Klorazil 300-900 mg
Dibenzokasazepin Loksapin Loxitane
20-150 mg Dihidroindolon
Molindone Moban 15-225 mg
b. Terapi kejang listrik ECT
c. Terapi Aktivitas.
7. Proses Asuhan Keperawatan denganMasalah Halusinasi Pendengaran. a. Pengkajian
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara dengan klien, pengamatan langsung dan pemeriksaan. Hal-hal yang perlu di kaji
meliputi: 1. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk
mengatasi stress yang diperoleh baik dari klien maupun keluarganya.
2. Perilaku
Respon klien terhadap halusinasi. prilaku klien yang mengalami halusinasi sangat tergantung pada jenis halusinasinya. Apabila
Universitas Sumatera Utara
perawat mengidentifikasi adanya tanda-tanda dan perilaku halusinasi maka pengkajian selanjutnya harus dilakukan tidak hanya sekedar
mengetahui jenis halusinasinya saja. Validasi informasi tentang halusinasi yang diperlukan meliputi: isi halusinasi yang dialami oleh
pasien, waktu dan frekuensi halusinasi, situasi pencetus halusinasi, dan respon pasien.
3. Fisik