mengetahui status gejala dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak hasil jumlah kalori yang terbakar setelah melakukan latihan senam aerobik mix impact dan zumba
fitness pada member senam aerobik mix putri saanggar senam Green Casa Studio tahun 2015.
Metode penelitian tersebut menjadi dasar penetapan desain penelitian dalam penelitian ini yaitu mengg
unakan pendekatan “One-shot” model, artinya model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada “suatu
saat” Suharsimi Arikunto, 2010:122. Adapun desain yang dimaksud adalah sebagai berikut ini:
Sampel Senam aerobik mix impact
Hasil dan zumba fitness
Gambar 3.6 Desain Penelitian “ One-Shot Case Study “
Sumber : Suharsimi Arikunto, 2006:8
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah tes jumlah hasil kalori yang terbakar yang diukur dengan pedometer. Data diambil setelah melakukan latihan senam
aerobikk mix impact dan zumba fitness, yang dalam penelitian ini menjadi variabel tunggal. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 118 variabel adalah obyek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian terdiri atas 2 macam, yaitu: variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain.
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki, dan populasi dibatasi oleh sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit
mempunyai sifat yang sama Sutrisno Hadi, 2000:182. Populasi juga didefinisikan sebagai keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto,
2010:173. Populasi dalam penelitian ini adalah semua member senam putri sanggar senam Green Casa Studio yang berjumlah 311 orang yang terdiri dari
233 member freelance dan 78 member tetap. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi
Arikunto, 2010: 174. Sampel pada dasarnya ditentukan oleh peneliti sendiri berdasarkan pertimbangan, tujuan, hipotesis, metode, dan instrumen penelitian
pertimbangan waktu, tenaga dan biaya. Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan sampel bertujuan atau purposive sample. Menurut Suharsimi
Arikunto 2010:139 teknik purposive sample merupakan cara mengambil subjek bukan didasarkan strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas dasar
adanya tujuan tertentu. Walapun peneliti bisa menetukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, tetapi ada kriteria yang harus ditetapkan peneliti, adapun kriteria
sampel sebagai berikut: 1 sampel merupakan anggota member senam aerobik mix sanggar senam Green Casa Studio tahun 2015, 2 jenis kelamin sampel
adalah putri, 3 rentang usia sampel berada pada usia aktif yaitu antara 20-35 tahun, Dengan demikian sampel sudah memenuhi syarat sebagai sampel.
Sesuai dengan kriteria tersebut, maka dalam penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 10 orang, yang merupakan member senam aerobik mix putri
sanggar senam Green Casa Studio tahun 2015.
3.4 Instrumen Penelitian