2.1.7.2 Zat Gizi yang berperan dalam proses metabolisme
Hasil utama dari proses metabolisme adalah terbentuknya suatu tenaga atau energi untuk melakukan aktifitas. Proses harus ada bahan yang diolah atau
diubah kedalam energi. Bahan dari energi tersebut bersumber dari zat gizi makro yang kemudian dipecah melalui proses metabolisme menjadi energi. Menurut
Sunita Almatsi 2007:105 sumber energi terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, alkohol yang diolah oleh saluran pencernaan menjadi molekul yang lebih kecil
yaitu monosakarida, asam lemak bebas, dan asam amino. Molekul kecil ini kemudian diangkut melalui darah ke seluruh jarungan tubuh untuk segera
digunakan atau disimpaan sebagai glikogen, protein, dan trigliserida dalam jaringan tubuh.
Reaksi kimiawi matabolisme tidak lepas dari peran enzim. Enzim merupakan protein khusus yang berperan sebagai katalisator dalam reaksi
kimiawi, tetapi tidak mengalami perubahan selama proses berlangsung. Untuk mengoptimalkan dan membantu kerja enzim diperlukan koenzim dan kofaktor
yang merupakan zat organik bukan protein untuk membantu aktifitas enzim. Gizi koenzim dapat diperoleh dari makanan yang mengandung vitamin sedangkan
kofaktor diperoleh dari makanan yang mengandung mineral. Sebagai pengontrol proses metabolisme agar dapat berjalan sesuai kebutuhan maka hormon
terutama glukago, insulin, dan tiroid sebagai pengontrol utama agar proses metabolisme tetap berjalan sesuai dengan kebutuhan manusia. Jika salah satu
produksi hormon terganggu maka metabolisme akan terganggu sehingga mengakibatkan penyerapan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh terganggu.
Kondisi ini akan menyebabkan beberapa bagian tubuh akan bermasalah hingga terjadi kerusakan, jika dibiarkan maka manusia akan mudah terserang penyakit.
2.1.7.3 Faktor yang mempengaruhi metabolisme
Kebutuhan energi setiap manusia berbeda-beda menurut Syaifudin 2006:211 proses kecepatan metabolisme manusia dipengaruhi oleh berbagai
faktor, diantaranya : 1 ukuran tubuh, 2 umur, 3 jenis kelamin, 4 iklim, 5 jenis pekerjaan, 6 aktifitas tambahan.
2.1.8 Energi
Energi merupakan persyaratan penting dalam kehidupan manusia, karena energi atau tenaga merupakan sumber utama manusia untuk
mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan atifitas fisik. Menurut Sunita Almatsi 2007:133 Dalam sistem biologi energi terdiri dari
berbagai bentuk, yaitu solar, kimia, mekanik, elektrik, dan panas yang saling tukar menukar. Beragamnya bentuk energi sesuai dengan hukum termodinamika
yang menyatakan: energi hanya dapat berubah bentuk tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Jika diaplikasikan dalam sistem energi manusia, awal mula
energi berupa energi kimia yang bersumber dari zat gizi dalam makanan kemudian melalui proses metabolisme energi kimia tersebut diubah menjadi
energi mekanik melalui kontraksi otot. Menurut Imam Hidayat 2000:187 tenaga atau energi pada manusia
dapat dikatakan sebagai modal tubuh yang mampu mengatasi tahanan atau beban untuk bergerak, melakukan kerja atau melakukan kerja atau menghasilkan
usaha fisik. Pendapat ini diperkuat oleh Djokok Pekik Iriyanto 2006:43 yang mengatakan energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Sumber
utama energi dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang kemudian akan dipecah melalui proses metabolisme. Hasil metabolisme akan
disalurkan ke anggota tubuh yang memerlukan energi sehingga tubuh mampu