METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
klimatologi Jawa Barat tahun 2003 dan 2004 yang diambil dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor Lampiran 1 dan 2.
Musim kemarau diwakili pada bulan Juni, Juli dan Agustus, karena pada bulan-bulan tersebut baik pada tahun 2003 maupun pada tahun 2004 mempunyai
curah hujan dibawah 150 mmbulan Lampiran 1 dan 2. Dengan demikian peneliti- an tahap pertama pengamatan pH air hujan dan tanah pada saat musim kemarau
dilakukan pada bulan Juni, Juli dan Agustus tahun 2006. Pengambilan contoh- contoh air hujan, tanah dan hijauan makanan ternak untuk analisis kandungan Pb
pada saat musim kemarau dilakukan pada bulan Juni, Juli dan Agustus tahun 2006, akan tetapi pelaksanaan analisisnya di Laboratorium dilakukan pada bulan-bulan
tersebut dan dilanjutkan sampai dengan akhir bulan Desember 2006. Pengamatan pH air hujan dan tanah pada saat musim hujan dilakukan pada selain bulan Juni Juli
dan Agustus 2006, atau dimulai dari bulan Maret sampai bulan Desember 2006. Penelitian tahap kedua, yaitu tentang analisis kandungan Pb dari air hujan, tanah dan
hijauan makanan ternak pada saat musim hujan dilakukan pada bulan yang sama dengan penelitian tahap pertama dan dilanjutkan sampai akhir bulan Mei 2007.
Pengamatan pH air hujan dan tanah dilakukan di lokasi, tempat air hujan diperoleh sesuai dengan kecamatannya, begitu pula contoh hijauan makanan ternak
untuk penelitian tahap kedua diperoleh dari kecamatan sesuai dengan kecamatan terpilih. Penelitian tahap kedua yaitu analisis timbal Pb dari contoh air hujan,
tanah dan hijauan makanan ternak serta tahap ketiga yaitu Percobaan In-vitro dilakukan di Laboratorium, yaitu di Bagian Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja,
Laboratorium Nutrisi Ternak Terapan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor di kampus IPB Dramaga.
Pelaksanaan tahap kedua dan ketiga ini dilakukan setelah pengamatan pH air hujan dan tanah, sehingga total waktu yang diperlukan untuk penelitian tahap pertama,
kedua dan ketiga kurang lebih dalam waktu 15 bulan.
Penelitian tahap keempat, yaitu Percobaan in-vivo dilakukan di Laboratori-
um Lapang Bagian Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Laboratorium Nutrisi Ternak Terapan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor di kampus IPB Dramaga. Penelitian tahap keempat percobaan in-vivo dilakukan setelah penelitian tahap ketiga percobaan in-
vitro selesai dan dilaksanakan pada pertengahan bulan Juni 2007 sampai
pertengahan bulan September 2007 dan dilanjutkan dengan analisis kandungan Pb untuk feses, darah, hati, ginjal dan daging.
Perlakuan pakan menggunakan ransum yang ditambahkan cairan asam dengan pH = 4,1 merupakan pH terrendah selama pengamatan air hujan sebagai faktor A
dan penambahan Pb dalam ransum sebanyak 200 ppm, sebagai faktor B. Dosis 200 ppm diambil dari dosis toksik untuk ternak domba Darmono, 1995 dan
berdasarkan Underwood dan Suttle 1999 yang mencantumkan angka 200 ppm sebagai batas ambang toksik untuk ternak unggas. Masing-masing perlakuan dibuat
dua level, yaitu untuk perlakuan penambahan cairan asam adalah level normal tanpa pemberian cairan asam dan level penambahan 10 cairan asam, sedang
untuk perlakuan penambahan Pb, yaitu tanpa pemberian Pb dan penambahan Pb 200 ppm, sehingga ada empat perlakuan. Domba yang digunakan 12 ekor, sehingga
masing-msaing perlakuan mendapatkan tiga ulangan. Waktu penelitian pada tahap empat selama 10 hari pertama untuk adaptasi, dilanjutkan dengan 9 minggu
pengamatan pertambahan bobot badan dan kurang lebih 8 minggu untuk analisis Pb dari feses, darah, hati dan ginjal serta daging domba lokal jantan.sehingga total
waktu yang diperlukan untuk percobaan in-vivo diperlukan kurang lebih 6 bulan. 3.2. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: air hujan, tanah, hijauan makanan ternak, HgCl
2
jenuh, pepsin 0,2, kertas saring Whatman No. 41, NaOH 0,5 N, HCl 0,5 N, CO
2
, Na
2
CO
3
, H
2
SO
4
15 dan 0,005 N, indikator phenoftalin C
20
H
14
O
4
, domba berikut feses, darah, hati, ginjal dan daging domba serta kandang dan perlengkapannya seperti: bak minum, bak makan, sapu
lidi. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: pH meter portable,
The pHep FAMILY merk Hanna, AAS Atomic Absorption Spechtrophotometer,
cawan conway, tabung fermentor, mesin sentrifuse, mesin stirrer, shakerbath, timbangan digital, tabung destilasi, erlenmeyer, mesin vacum, pipet 1 ml, 5 ml dan
25 ml, timbangan duduk dan timbangan gantung kapasitas 50 kg, serta spuit 5 ml.