pencemaran logam berat sepertii As, Pb, Cd dan Hg. Untuk itu penelitian tentang pencemaran logam berat khususnya timbal Pb terhadap produksi ternak domba
perlu diteliti.
1.2. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui terjadinya hujan asam di Kabupaten Bogor dan untuk
mengetahui kandungan timbal Pb di tanah-tanah Kabupaten Bogor dan dalam hijauan makanan ternak yang biasa dipergunakan oleh peternak di
Kabupaten Bogor. b.
Untuk mengkaji korelasi kandungan timbal Pb antara Pb dalam air hujan dan tanah; tanah dan hijauan makanan ternak.
c. Untuk mengkaji dampak timbal Pb dalam ransum ternak domba lokal
jantan terhadap produksinya dan mengkaji akumulasi timbal Pb di feses, darah, hati, ginjal dan daging domba lokal jantan.
1.3. Kerangka Pemikiran
Perubahan iklim dunia juga menentukan terhadap perubahan cuaca setempat. Perubahan iklim dan cuaca sangat tergantung pada kondisi setempat seperti:
peningkatan transportasi, perkembangan industri, kemajuan pertanian, pembakaran hutan atau penebangan pepohonan. Peningkatan transportasi, perkembangan
industri, kemajuan pertanian, pembakaran hutan atau penebangan pepohonan yang banyak akan meningkatkan akumulasi gas-gas di udara seperti karbon dioksida
CO
2
, metan CH
4
, nitrous oksida N
2
O, sulfur oksida SO
x
dan hidrogen sulfida H
2
S. Peningkatan gas-gas seperti CO
2
, metan CH
4
, nitrous oksida N
2
O akan menyebabkan efek rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global. Gas karbon
dioksida CO
2
, nitrous oksida N
2
O, sulfur oksida SO
x
dan hidrogen sulfida H
2
S bila berikatan dengan uap air akan membentuk asam dan menyebabkan hujan asam. Hujan asam yang ditandai dengan rendahnya pH akan mudah melarutkan
logam-logam berat, termasuk logam-logam berat di tanah. Baik logam berat asal air hujan maupun logam berat asal tanah yang sama-sama mudah larut memungkinkan
diserap tanaman tidak terkecuali tanaman makanan ternak yang pada akhirnya bila dikonsumsi oleh ternak akan meengganggu metabolisme dan menurunkan produksi
ternak.
Produksi ternak dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar ternak. Faktor dalam ternak berupa genetika ternak atau dalam pengembangan genetika ternaknya
diistilahkan dengan pemuliaan ternak breeding, melalui perbaikan genetika bangsa-bangsa ternak dengan cara inseminasi buatan IB, transfer embrio, kloning
atau mutasi gen. Faktor luar ternak diistilahkan dengan lingkungan environment bisa berupa feeding atau pemberian pakan pada ternak, manajemen atau cara
pemeliharan ternak dan lingkungan alam ternak atau lingkungan tempat ternak dipelihara. Lingkungan alam yang banyak mempengaruhi produksi ternak
diantaranya: banyaknya industri dan transportasi di sekitar tempat ternak dipelihara, pengaruh iklim setempat baik suhu dan kelembaban, disamping kondisi hujan asam
yang diperkirakan banyak berpengaruh pada produksi ternak. Produksi ternak khususnya produksi daging domba ditunjukkan oleh
pertambahan bobot badan domba, atau semakin tinggi pertambahan bobot badan domba akan semakin tinggi pula produksi daging domba. Pertambahan bobot badan
domba dipengaruhi oleh proses metabolisme di dalam saluran pencernaan dan dalam tubuh. Proses tersebut dipengaruhi oleh konsumsinya. Selanjutnya konsumsi ternak
dipengaruhi oleh cara pemberian pakannya, baik pemberian bahan makanan tambahan feed additif, pemberian zat perangsang tumbuh growth promotor yang
berupa hormon, enzim dan antibiotik serta manipulasi pakan. Konsumsi ternak dipengaruhi oleh iklim atau cuaca, pencemaran pakan termasuk pula adanya hujan
asam. Untuk lebih jelasnya alur kerangka pemikiran faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ternak disajikan dalam Gambar 2.
1.4. Perumusan Masalah