Kerangka Hukum NPT PERJANJIAN NONPROLIFERASI NUKLIR NPT

Karena sangat sedikit dari negara-negara NWS dan negara-negara pengguna energi nuklir yang mau benar-benar membuang kepemilikan bahan bakar nuklir, pokok ketiga dari perjanjian ini memberikan negara-negara lainnya kemungkinan untuk melakukan hal yang sama, namun dalam kondisi-kondisi tertentu yang membuatnya tidak mungkin mengembangkan senjata nuklir. 145 Bagi beberapa negara, pokok ketiga perjanjian ini, yang memperbolehkan penambangan uranium dengan alasan bahan bakar, merupakan sebuah keuntungan. Namun perjanjian ini juga memberikan hak pada setiap negara untuk menggunakan tenaga nuklir untuk kepentingan damai, dan karena populernya pembangkit tenaga nuklir yang menggunakan bahan bakar uranium, maka perjanjian ini juga menyatakan bahwa pengembangan uranium maupun perdagangannya di pasar internasional diperbolehkan. 146 Pengembangan uranium secara damai dapat dianggap sebagai awal pengembangan hulu ledak nuklir, dan ini dapat dilakukan dengan cara keluar dari NPT. Tidak ada negara yang diketahui telah berhasil mengembangkan senjata nuklir secara rahasia, jika dalam pengawasan NPT. 147 Negara-negara yang telah menandatangani perjanjian ini sebagai negara senjata nonnuklir dan mempertahankan status tersebut memiliki catatan baik untuk tidak mengembangkan senjata nuklir. Di beberapa wilayah, fakta bahwa negara-negara tetangga bebas dari senjata nuklir mengurangi tekanan bagi negara tersebut untuk mengembangkan senjata nuklir sendiri, biarpun negara tetangga tersebut diketahui memiliki program tenaga nuklir damai yang bisa memicu kecurigaan. Dalam hal ini, perjanjian Non-Proliferasi bekerja sebagaimana mestinya . 148

C. Kerangka Hukum NPT

145 http:wikipedia.com, diakses Desember 2011 146 Ibid., 147 Ibid., 148 Ibid., NPT menciptakan dua kategori terpisah dari bangsa yaitu senjata nuklir negara-negara yang diproduksi dan meledak senjata nuklir atau alat peledak nuklir lainnya sebelum 1 Januari 1967 negara senjata dan nonnuclear. Berdasarkan Pasal I dan II dari perjanjian itu, negara-negara senjata nuklir setuju untuk tidak mentransfer atau membantu dalam pengembangan senjata nuklir atau alat peledak nuklir, dan menyatakan senjata nonnuclear setuju untuk tidak menerima atau mencari. Pasal III memaksa nonnuklear menyatakan senjata untuk masuk ke dalam perjanjian anak perusahaan dengan IAEA, menerima sistem pengamanan yang terakhir untuk tujuan eksklusif verifikasi pemenuhan kewajiban diasumsikan bawah NPT untuk mencegah pengalihan energi nuklir dari tujuan damai untuk senjata nuklir. Sebagai gantinya, Pasal IV dari NPT menetapkan bahwa negara- negara senjata nonnuclear yang diberikan hak asasi ... untuk mengembangkan penelitian, produksi dan penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai tanpa diskriminasi. 149 Ini adalah teks dalam Pasal IV bahwa hibah senjata nonnuklir menyatakan hak untuk mengontrol siklus bahan bakar nuklir. NPT juga berisi ketentuan exit; berdasarkan Pasal X keadaan senjata nonnuklir, dengan pemberitahuan tiga bulan kepada pihak lain, dapat keluar dari perjanjian itu jika kejadian luar biasa yang membahayakan negara kepentingan tertinggi. 168 Sebagaimana dicatat, IAEA adalah badan diberdayakan oleh NPT untuk membangun dan menerapkan menjaga mekanisme. Ini berusaha untuk mencapai tujuan kembar NPT tentang mencegah pengalihan energi nuklir damai untuk produksi senjata nuklir dan memberikan bantuan untuk pengembangan teknologi nuklir damai. D Untuk memenuhi kebutuhannya pengamanan IAEA menerima, keadaan senjata nonnuclear harus menyelesaikan negosiasi dengan IAEA dalam waktu dua tahun meratifikasi NPT. Hasil negosiasi adalah perjanjian rinci biasanya membutuhkan senjata nonnuclear negara untuk membangun sistem akuntansi untuk berbagai jenis material nuklir dan untuk menginformasikan badan tersebut 149 Amir Azaran. 2005. “NPT, Where Art Thou? The Nonproliferation Treaty and Bargaining: Iran as a Case Study”. Law--International Law. Vol. 1 No. 6. Chicago: University of Chicago Law School. hal. 415-425. 168 Ibid ., hal,. 415-425. mengenai fasilitas nuklir. Perjanjian tersebut juga menetapkan proses dan lingkup inspections. Jika keadaan senjata nonnuklir melanggar kesepakatan dengan IAEA- dengan tidak mengungkapkan jumlah bahan nuklir atau lokasi fasilitas nuklir, misalnya-badan dapat merujuk hal tersebut kepada Dewan Keamanan PBB, yang pada gilirannya dapat mengenakan sanksi terhadap negara yang melanggar.

D. NPT Di Dunia Saat Ini