fungsi dari daya tarik retorika prinsip tetapi mobilisasi dan penyebaran kemampuan yang dilakukan secara nyata adalah fungsi dari prinsip bebas dan aktif.
203
Akan tetapi pada kenyataannya situasi di dunia internasional yang kompleks mengakibatkan posisi Indonesia yang ingin menerapkan kebijakan luar ngeri
berdasarkan prinsip politik bebas dan aktif memunculkan pertanyaan apakah prinsip itu masih sesuai dengan kondisi kompleks di dunia internasional. Karena apabila
dikaitkan dengan prinsip bebas aktif maka akan terdapat posisi dimana kepemimpinan Indonesia di dunia internasional masih dipertanyakan karena masih
dominannya peran negara maju di dalam dunia internasional.
B. Posisi dan Kebijakan Luar Negeri Indonesia terhadap Perjanjian Nonpoliferasi Nukilr NPT
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan presiden Iran Mahmud Ahmadinazhad saling tuduh atas ketidakpatuhan pada perjanjian nonpoliferasi
nuklir. Hillary menuduh Iran ingin mngembangkan senjata nuklir dan membahayakan perdamaian dunia sementara Ahmadinezhad menyerukan AS untuk
menegakkan komitmen perlucutan senjata dan menghormati hak-hak penandatanganan NPT untuk penggunaan damai energy nuklir.
204
Indonesia seperti yang dikemukakan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan hak-hak mutlak dari semua pihak yang terlibat dalam NPT yaitu
melakukan penelitian, memproduksi dan menggunakan energy nuklir untuk tujuan damai sebagaimana ditentukan dalam Pasal IV Perjanjian harus dihormati.
205
Amerika Serikat menyambut baik ratifikasi Indonesia mengenai Perjanjian Larangan Uji Coba Komprehensif CTBT, yang memberikan contoh yang kuat dari
peran kepemimpinan positif Indonesia yang dapat bermain dalam upaya
203
Donald E Weatherbee, op. cit., hal. 150-170
204
2010. “Indonesia Urges Nuclear States To Put Pressure on Israel to Accede to NPT”. Political Jornal. London: BBC Worldwide Limited
global mencegah penyebaran senjata nuklir. Perjanjian Larangan Uji Coba Komprehensif adalah elemen penting dari upaya internasional untuk mencegah
proliferasi senjata nuklir dan Presiden Obama mendorong semua negara untuk menandatangani dan meratifikasi perjanjian tersebut sehingga dapat mulai
berlaku.
177
Pada dasarnya Indonesia dihadapkan pada suatu permasalahan dimana Indonesia harus menentukan sikap sebagai salah satu anggota tidak tetap Dewan
keamanan PBB sejak 1 Januari 2007.
178
Dimana Departemen Luar Negeri Indonesia sudah memperkirakan masalah ini karena sudah menjadi wacana politik global di
berbagai forum internasional dan media massa jauh sebelumnya. Persoalan yang dihadapi dalam oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu penandatanganan
rezim Non Proliferation Treaty NPT adalah bagaimana mempertahankan komitmen Indonesia terhadap rezim tersebut sehingga tidak terjadi efek snowball
di Timur Tengah pada umumnya melalui resolusi dewan keamanan PBB. Penafsiran lain juga mengatakan bahwa Indonesia dihadapkan pada situasi yang
sedang menguji kewibawaan Indonesia sebagai salah satu anggota terkemukan di Gerakan Non Blok dan ASEAN yang selama ini secara konsisten menentang
proliferasi senjata nuklir.
179
Dengan pendefinisian masalah seperti itu, tujuan pemerintah Indonesia adalah menunjukkan konsistensinya untuk mencegah
proliferasi senjata nuklir yang bertentangan dengan rezim NPT. Tentu saja, pada saat yang sama tersedia berbagai pilihan kebijakan dengan implikasi yang berbeda-
beda.
1. Pilihan yang pertama adalah mendukung resolusi tersebut dan implikasinya kewibawaaan Indonesia di mata negara-negara
internasional terjaga bahkan meningkat. Selain itu, posisi Indonesia
177
Barack H Obama. 2011. “Statement on Indonesias Ratification of the Comprehensive Test Ban Treaty” Washington: Daily Compilation of Presidential Documents
178
http:www.voanews.comindonesiannewsIndonesia-Ratifikasi-Traktat-Pelarangan Menyeluruh-UjiCoba- Nuklir-135085668.html
, diakses Januari 2012
179
Aleksius Jemadu, op.cit, hal. 37
sebagai penentang proliferasi senjata nuklir di Asia Tenggara juga diperkuat.
2. Pilihan kedua, Indonesia memilih abstain dalam pemungutan suara dengan pertimbangan agar hubungan tradisional dengan Iran dan dunia
Islam pada umumnya terpelihara dengan baik, tetapi di sisi lain Indonesia dianggap indifferent terhadap proliferasi senjata nuklir.
3. Alternatif ketiga, Indoneisa memilih untuk menentang resolusi tersebut dengan resiko mungkin merupakan satu-satunya dari 15 negara anggota
yang bersikap demikian. Akibatnya Indonesia dianggap tidak konsisten dengan kebijakan luar negerinya yang selama ini mendukung rezim NPT.
Pada akhirnya, Indonesia memilih alternatif yang pertama yang tampaknya sudah diperhitungkan oleh pihak pemerintah muncul
resistensi para wakil rakyat melalui interpelasi untuk mendukung pertanggungjawaban dari pemerintah.
180
Indonesia tetap menjalankan perannya sebagai bridge builder untuk menjembatani berbagai kelompok-kelompok yang berbeda pandangan dalam isuisu
perlucutan senjata dan non-proliferasi. Peran ini dapat dijalankan dengan baik karena adanya pengakuan dari negara-negara anggota PBB atas posisi Indonesia
yang dipandang moderat serta komitmen Indonesia yang dianggap tinggi terhadap prinsip-prinsip multilateralisme yang berlaku. Posisi Indonesia ini disadari oleh key
players yang ingin melakukan engagement dengan negara-negara berkembang lain yang sering dipandang berhaluan keras.
Indonesia senantiasa mendukung upaya masyarakat internasional dalam upaya nonproliferasi dan perlucutan senjata nuklir. Dalam hal ini, Indonesia menekankan
pentingnya multilateralisme sebagai “core principle” dalam perundingan non- proliferasi dan perlucutan senjata, dan menegaskan bahwa pencapaian tujuan non-
180
Aleksius Jemadu, op.cit, hal. 37
proliferasi dan perlucutan senjata perlu ditempuh lewat cara-cara yang “lawful” berdasarkan hukum internasional yang berlaku dan di bawah kerangka PBB.
181
Indonesia berpandangan bahwa tiga pilar NPT harus diterapkan secara seimbang, transparan dan komprehensif. Indonesia menganggap bahwa NPT telah mampu
mencegah proliferasi horizontal senjata-senjata nuklir, namun belum sepenuhnya berhasil mencegah proliferasi secara vertikal. Oleh karena itu, Indonesia meminta
agar seluruh negara pihak pada NPT, termasuk negara-negara nuklir, terikat pada komitmen untuk tidak mengembangkan senjata nuklir, baik secara vertikal maupun
horizontal non-proliferation in all its aspects.
182
Mengenai perlucutan senjata, Indonesia selalu menekankan agar negaranegara nuklir memenuhi komitmennya untuk melucuti senjata nuklir mereka sebagai
bagian dari implementasi Artikel VI NPT dengan batas waktu yang jelas. Selain itu, Indonesia menginginkan agar proses perlucutan senjata nuklir dilakukan secara
dapat diverifikasi verifiable, tidak dapat dikembalikan irreversible dan terbuka transparent.
183
Terkait dengan nonproliferasi, Indonesia menginginkan agar universalitas NPT perlu terus menjadi prioritas utama dan mendesak agar negara-negara yang belum
menjadi pihak untuk segera mengaksesi NPT sebagai negara non-nuklir. Mengenai pemanfaatan energi nuklir untuk maksud damai, Indonesia menginginkan agar hak
setiap negara untuk memanfaatkan energi nuklir untuk maksud damai sebagaimana diatur dalam Artikel IV NPT tetap dihormati.
184
Ketika Dewan Keamanan PBB telah mensahkan Resolusi No. 1747 2007 tentang isu nuklir Iran yang rancangannya diprakarsai oleh negara-negara anggota
tetap DK PBB ditambah Jerman P5+1, Menlu RI menyatakan bahwa Indonesia memberikan suara setuju kepada Resolusi tersebut karena dipandang telah
mengandung empat usul yang diajukan oleh Indonesia, yaitu: 1 Adanya rujukan
181
http:www.deplu.go.idListsInternationalIssuesDispForm.aspx?ID=16l=en, diakses Januari 2012
182
Ibid.,
183
Ibid.,
184
www.kemlu.go.idPagesIIssueDisplay.aspx?IDP=16l=id, diakses januari 2012
mengenai kawasan bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah; 2 penghapusan senjata nuklir oleh nuclear power states; 3 jaminan atas hak semua
negara, termasuk Iran, untuk mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai, dan; 4 agar segala perundingan dilakukan dalam itikad baik ”in good faith”.
185
Menlu RI, Marty Natalegawa menyampaikan bahwa sejauh ini pihak pemerintah RI telah memaksimalkan proses konsultasi baik dengan para pemimpin
terkait maupun dalam forum DK PBB. Presiden Yudhoyono sebelumnya telah mengadakan kontak-kontak dengan Presiden Iran Ahmadinejad, Presiden Afrika
Selatan Thabo Mbeki Afrika Selatan menjabat ketua sidang DK
PBB tahun ini, dan Presiden AS George Bush. Selain itu, Indonesia, Afrika Selatan, dan Qatar pun telah memaksimalkan konsultasi agar DK PBB menghasilkan
resolusi yang berimbang bagi semua pihak.
186
Marty Natalegawa menambahkan bahwa Presiden Yudhoyono bahkan telah tiga kali mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ahmadinejad pada berbagai
kesempatan kunjungan Presiden Iran ke Jakarta, sela sidang PBB di New York, dan sela sidang OKI di Kuala Lumpur.
187
Menlu RI menyampaikan bahwa sikap Indonesia sebenarnya konsisten dalam isu nuklir Iran, yaitu memastikan supaya negara-negara pihak dalam Perjanjian
Non-Proliferasi Nuklir NPT, termasuk Indonesia dan Iran, tetap memiliki hak mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai.
188
Menurut Menlu RI, sesungguhnya Resolusi DK PBB No. 1747 2007 tentang pemberian sanksi terhadap Iran lebih mengutamakan pencapaian solusi damai
daripada pemberian sanksi. Hal ini karena di dalam Resolusi tersebut terdapat prinsip ”termination to termination”, bahwa jika Iran menghentikan proses
185
http:www.kemlu.go.id_layoutsmobilePortalDetailPersBriefingLike.aspx?l=idItemId=30a134e43567- 4c2e-82a5-d5bf17f7a24e
Pokok-pokok Press Briefing Menteri Luar Negeri RI, 26 Maret 2007 diakses Januari
2012
186
Ibid.,
187
Ibid.,
188
Ibid.,
pengayaan uraniumnya, maka proses pembicaraan mengenai isu nuklir Iran juga akan dihentikan oleh DK PBB.
189
Menlu RI menyatakan bahwa Resolusi No. 1747 2007 harus dilihat sebagai kelanjutan dari resolusi DK PBB sebelumnya yaitu Resolusi No. 1737 2006.
Resolusi tahun 2006 tersebut menjatuhkan sanksi terbatas agar Iran menghentikan kegiatan pengayaan uranium dan memastikan penggunaan energi nuklirnya untuk
tujuan damai.
190
Dengan pengesahan Rancangan Undang-Undang NPT maka Indonesia secara resmi telah meratifikasi perjanjian yang mengatur tentang pelarangan segala jenis
uji coba ledakan dan senjata nuklir.
191
Sebelum diratifikasi, Rancangan Undang-Undang itu telah dibahas oleh pemerintah dan DPR dalam dua tahun belakangan ini. Ketua Komisi I DPR yang
membidangi masalah luar negeri dan pertahanan Mahfudz Siddiq mengatakan ratifikasi tersebut harus tetap menjamin upaya dan akses Indonesia untuk
mengambil manfaat dari penelitian, pengembangan dan penggunaan energi nuklir secara damai.
192
Ratifikasi ini kata Mahfud dapat menguatkan citra Indonesia di kancah internasional sebagai negara yang menginginkan kondisi damai dan menghindari
penggunaan nuklir yang dapat merugikan manusia. Mahfud Sidiq mengatakan, Dengan meratifikasi CTBT atau Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty ini maka
Indonesia telah memberikan signal yang jelas dan konkrit kepada dunia internasional, sekaligus menagih keseriusan komitmen dari negara-negara nuklir di
bawah Treaty Non Proliferation Nuclear Weapons untuk bergerak menuju pelucutan senjta nuklir . Dengan demikian Indonesia telah ikut mencegah upaya
suatu negara untuk menjadi negara nuklir baru melanggar norma-norma hukum
189
Ibid.,
190
http:www.kemlu.go.id_layoutsmobilePortalDetailPersBriefingLike.aspx?l=idItemId=30a134e43567-
4c2e-82a5-d5bf17f7a24ePokok-pokok Press Briefing Menteri Luar Negeri RI, 26 Maret 2007 diakses Januari 2012
191
http:www.voanews.comindonesiannewsIndonesia-Ratifikasi-Traktat-Pelarangan-Menyeluruh- UjiCoba-Nuklir-135085668.html edisi Selasa, 06 Desember 2011 Fathiyah Wardah
diakses Februari 2012
192
Ibid.,
serta mencegah, pengembangan pemajuan kualitatif jenis senjata nuklir baru”
193
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam pidatonya di Sidang Paripurna DPR menyatakan, ratifikasi ini mempertegas bahwa Indonesia merupakan negara yang
senantiasa mendukung dan berkomitmen dalam penghapusan total senjata pemusnah massal termasuk senjata nuklir.
Penghapusan senjata nuklir kata Marty harus dilakukan tanpa syarat, mengikat secara hukum, tidak diskriminatif dan tidak menggunakan standar ganda
yang berlaku bagi semua negara tanpa terkecuali.
194
Menurut Marty Natalegawa, Indonesia akan memperoleh banyak manfaat dengan meratifikasi traktat tersebut. Ia menjelaskan, “manfaat-manfaat yang bisa
diperoleh kerjasama, capacity building, karena sekarang dengan kita telah menandatangai CTBT ini, kita semua bisa melakukan kegiatan-kegiatan
pemanfaatan energi nuklir untuk maksud damai sesuai dengan ketentuanketentuan dan norma internasional yang berlaku. Jadi menurut kami ini merupakan langkah
yang sangat penting, menunjukan kembali kepemimpinan Indonesia tapi pekerjaan yang keras baru mulai. Kami harus bekerja untuk memastikan bahwa langkah
Indonesia menciptakan momentum ke arah pelucutan senjata, ke arah ratifikasi serupa oleh negara-negara yang belum meratifikasi itu.
195
Usai menyaksikan langsung ratifikasi yang dilakukan DPR, Sekretaris Eksekutif Komisi Persiapan bagi Organisasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir
CTBTO, Tibor Toth mengucapkan selamat kepada DPR dan juga pemerintah Indonesia karena telah meratifikasi perjanjian larangan menyeluruh uji coba nuklir.
Ini adalah momen di mana Indonesia menunjukan kepemimpinannya di tingkat ASEAN dan global, dengan mengatakan tidak untuk nuklir.
196
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menambahkan, negara-negara yang belum meratifikasi traktat
193
Ibid.,
194
http:www.voanews.comindonesiannewsIndonesia-Ratifikasi-Traktat-Pelarangan-Menyeluruh-Uji Coba-Nuklir-135085668.html edisi Selasa, 06 Desember 2011 Fathiyah Wardah,
diakses Februari 2012
195
Ibid.,
196
Ibid.,
pelarangan menyeluruh uji coba nuklir di antaranya Amerika Serikat, Israel, Korea Utara, Tiongkok, India, Pakistan dan Mesir.
197
C. Indonesia Meratifikasi NPT didukung PBB Dalam Pakta Pelarangan Percobaan Nuklir