Pengertian Lingkungan Keluarga Indikator indikator Lingkungan Keluarga

3. Pertentangan 4. Penerimaan atau Akulturasi 5. Persesuaian atau akomodasi 6. Perpaduan atau asimilasi

2.5 Lingkungan Keluarga

2.5.1 Pengertian Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Disebut sebagai lingkungan atau lembaga pendidikan pertama karena sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain, keluarga adalah yang pertama Munib, dkk 2011:77. selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan pertama kali adalah dalam keluarga. Ahmad Tafsir dalam Syarif 2013, mengatakan orang tua adalah pendidik utama dan pertama dalam hal menanamkan keimanan bagi anaknya. Pernyataan di atas, sesuai dengan teori John Locke bahwa anak laksana kertas putih bersih yang di atasnya dapat ditulis apa saja menurut keinginan orang tua dan para pendidik, atau laksana lilin lembut yang dapat dibentuk menjadi apa saja menurut keinginan pembentuknya. Untuk membentuk anak-anak yang baik, dan cakap dalam kehidupannya, tangan-tangan orang tualah yang dapat menentukannya. Jika orang tua membentuk anak dengan kebaikan maka akan baik anak tersebut, dan jika orang tua membentuk anak dengan keburukan, maka anak pun akan tumbuh dengan sikap. Begitu juga kedisiplinan, jika orang tua mengajarkan disiplin semenjak dini maka anak tersebut akan tumbuh dewasa dengan disiplin tersebut. Dari beberapa penjelasan para ahli di atas maka dapat disimpulkan lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan pertama, karena sejak anak lahir lingkungan yang pertamakali mereka kenal adalah lingkungan keluarga.

2.5.2 Indikator indikator Lingkungan Keluarga

Slameto 2010:60 mengungkapakan indikator lingkungan keluarga sebagai berikut: 1. Cara orang tua mendidik. Cara orang tua mendidik anaknya mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya. 2. Relasi antar anggota keluarga. Relasi antar anggota keluarga yang paling penting adalah antar orang tua dan anak. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan, reward dan bila perlu hukuman jika anak melakukan pelanggaran atau kesalahan yang sudah melebihi batas yang tujuannya untuk mensukseskan belajar anak itu sendiri. 3. Suasana rumah. Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang ramai, tegang, penuh pertengkaran antaranggota keluarga akan membuat anak tidak semangat dalam belajar sebaliknya jika suasana rumah dalam keadaan baik, tentram, dan tenang anak akan merasa nyaman dan dapat belajar dengan baik. 4. Keadaan ekonomi keluarga. Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, anak juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain sebagainya. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. 5. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian, mendorongnya dan membantu secepat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. 6. Latar belakang kebudayaan. Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluaga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak dalam belajar. Sedangkan Menurut pendapat Majid dalam Anggreani 2011 indikator dalam lingkungan keluarga adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan ekonomi keluarga. 2. Perhatian dan pengawasan dari orang tua. 3. Harapan orang tua yang terlalu tinggi terhadap anak. 4. Orang tua pilih kasih terhadap anak. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya tidak memperhatikan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajarnya, akan menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajar. Relasi antara anggota keluarga juga penting, terutama antara orang tua dan anak sehingga apa yang diharapkan akan dapat terwujud dengan baik. Suasana rumah yang gaduh tidak akan memberi ketenangan pada anak yang belajar. Begitu juga keadaan ekonomi keluarga, jika keadaan ekonomi yang kurang terpenuhi maka kebutuhan anak seperti makan, pakaian, perlindungan dan kesehatan juga akan kurang terpenuhi sehingga akan mengganggu juga proses belaja siswa tersebut, namun bila keadaan ekonomi orang tua termasuk dalam golongan yang kaya maka mereka akan cenderung memanjakan anak . Dari beberapa pendapat diatas indikator lingkungan keluarga yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, Suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

2.6 Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH TATA TERTIB, TEMAN SEBAYA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK GATRA PRAJA PEKALONGAN

0 4 27

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 182

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 203

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK YPKK 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 4 195

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 229

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG AKUNTANSI, GAYA BELAJAR, DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 3 202

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI BIAYA SISWA KELAS XI KEJURUAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 118

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011 2012

0 1 20