yang cukup dan mantap dalam berpartisipasi pada berbagai kegiatan seperti akademik, olahraga dan aktivitas sosial. Motivasi dapat berasal dari karakteristik
intristik dari suatu tugas.
2.6.2 Pentingnya motivasi dalam belajar
Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlacar belajar dan hasil belajar. Secara historik, pendidik selalu
mengetahui kapan peserta didik perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar,
menurunkan kecemasan peserta didik, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Walaupun motivasi merupakan prasyarat penting dalam belajar, namun
agar aktivitas belajar itu terjadi pada diri siswa, ada faktor lain seperti kemampuan dan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan pula.
2.6.3 Macam-macam Motivasi
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya. a. Motif-motif bawaan.
Bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk
makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dan lain sebagainya.
b. Motif-motif yang dipelajari. Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai
contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat.
Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodwort dan Marquis. a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk minum,
makan, bernafas, berbuat, beristirahat, dan lain sebagainya.
b. Motif-motif darurat, meliputi dorongan untuk menyelamatkan diri,
dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu.
c. Motif-motif obyektif, meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,
melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. d. Motivasi jasmaniah dan rohaniah.
Beberapa ahli menggolongkan jenis motivasi menjadi dua jenis, yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Motivasi jasmaniah seperti misalnya:
refleks, instink otomatis, nafsu, sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah yaitu
kemauan.
Motivasi instrinsik, yang dimaksud motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca tidak usah ada yang menyuruh atau
mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar karena tahu
besok paginya akan ada ujian, dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga dipuji oleh pacarnya, atau temannya.
2.6.4 Indikator indikator Motivasi Belajar
Menurut Sardiman 2011:83-84 indikator indikator motivasi belajar adalah:
1. Tekun menghadapi tugas, bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak
pernah berhenti sebelum selesai.
2. Ulet dalam menghadapi kesulitan, tidak lekas putus asa menghadapi kesulitan
dalam belajar.
3. Menunjukan minat terhadap mata pelajaran, siswa menunjukan minatnya atau
tertarik dalam mata pelajaran akuntansi
4. Senang memecahkan masalah sendiri, siswa dapat memecahkan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain pada masalah yang berkaitan dengan mapel
keakuntansian.
Sedangkan menurut penelitian terdahulu oleh Mulyani 2011 indikator- indikator untuk mengukur motivasi belajar adalah:
1. Minat terhadap pelajaran 2. Tekun menghadapi tugas
3. Ulet menghadapi kesulitan belajar 4. Senang memecahkan soal.
Dari beberapa pendapat diatas indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Keuletan dalam menghadapi kesulitan belajar, tidak lekas putus asa
menghadapi kesulitan dalam belajar.
2. Keinginan untuk sukses, siswa yang memiliki hasrat dan keinginan untuk sukses akan cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugas belajarnya secara
tuntas.
3. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, siswa yang mempunyai motivasi belajar berarti didalam dirinya ada dorongan yang menyebabkan dia
ingin belajar.
4. Adanya penghargaan dalam belajar, penghargaan dibutuhkan untuk memberikan motivasi yang lebih pada siswa, penghargaan dapat berupa
hadiah, pujian dan nilai yang baik.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, belajar dengan diikuti suatu kegiatan yang menarik seperti bernyanyi, bercerita, menggunakan media yang
tidak monoton dapat meningkatkan motivasi seorang dalam belajar.
6. Adanya lingkungan yang kondusif, lingkungan belajar turut menjadi indikator dalam motivasi belajar, jika lingkungan belajarnya kondusif, motivasi
belajarnya meningkat dan sebaliknya
Indikator diatas diyakini dapat mendukung siswa dalam kegiatan belajar dan mempunyai peranan besar dalam keberhasilan siswa dalam belajar.
2.7 Penelitian terdahulu