Menguji koefisien korelasi dan determinasi Analisis regresi sederhana

4.1.3 Menguji koefisien korelasi dan determinasi

Koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y dicari dengan rumus product moment seperti pada lampiran 8 hal 136. Berdasarkan data yang ada dan dimasukan dalam product moment tersebut ternyata hasilnya r xy = 0,757. Harga r xy tersebut kemudian diuji menggunakan uji t. diketahui t hitung = 8,116 kemudian dikonsultasikan pada taraf signifikan 5 dengan dk = 49 diperoleh t tabel = 2,01. Karena t hitung t tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara pelaksanaan Unit Produksi Busana terhadap minat berwirausaha. Apabila angka yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r korelasi, termasuk dalam kategori cukup. Hasil perhitungan uji determinasi koefisien korelasi product moment r 2 diperoleh sumbangan variabel x Pelaksanaan Unit Produksi terhadap variabel y Minat berwirausaha sebesar 0,573. Artinya kontribusi yang diberikan Unit Produksi terhadap minat berwirausaha adalah cukup perhitungan lengkap pada lampiran 8.

4.1.4 Analisis regresi sederhana

Hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana diketahui F hitung = 65,87 sedang F tabel pada taraf signifikan 5 dengan 51 diperoleh 4,038. Maka F hitung lebih besar dari F tabel , jadi hipotesis yang berbunyi bahwa ada kontribusi pelaksanaan Unit Produksi Busana terhadap minat berwirausaha siswa Tata Busana di SMK Ibu kartini Semarang dapat diterima. Hal tersebut menunjukan bahwa pelaksanaan Unit Produksi Busana dapat memberikan pengaruh terhadap timbulnya minat berwirausaha. Dengan diterimanya hipotesis ini berarti selama siswa terjun dalam Unit Produksi Busana, siswa dapat berlatih kerja, menambah pengalaman dan keterampilan yang dapat melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah. Bersinggungan langsung dengan Unit Produksi juga dapat berlatih disiplin dan kerjasama dengan rekan piket di Unit Produksi. 4.1.5 Hasil Analisis Data Hasil analisis data menunjukan kontribusi pelaksanaan Unit Produksi Busana terhadap minat berwirausaha siswa cukup yaitu sebesar 0,7573 atau 57,35. Hal ini berarti sumbangan yang diberikan oleh faktor lain 42,65 . Agar pelaksanaan Unit Produksi Busana dapat memberi manfaat lebih dalam maka perlu adanya kerjasama yang baik dari berbagai pihak antara pengurus Unit Produksi dan Pelaksana Unit produksi itu sendiri sehingga mendorong siswanya untuk lebih berminat mengembangan wirausaha sesuai bidangnya. Pelaksanaan Unit Produksi busana terhadap minat berwirausaha siswa tata busana di SMK Ibu Kartini Semarang terbagi menjadi tiga sub variabel yaitu Proses Unit Produksi, minat intrinsik dan minat ekstrinsik. Hasil dari masing-masing sub