Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

2.3.4.3.4 Keterampilan manajerial 2.3.4.3.5 Keterampilan dalam bergaul antar manusia Human Relations

2.4 Kerangka Berfikir

Sekolah Menengah KejuruanSMK merupakan lembaga lembaga pendidikan formal yang bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga professional yang siap pakai. Selama proses belajar mengajar, siswa mendapatkan mata pelajaran praktik yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Pengetahuan teori dan keterampilan praktik atau produktif yang diperoleh di sekolah, merupakan penunjang untuk membentuk siswa menjadi manusia yang produktif dan berkualitas. Berbekal pengetahuan teori dan keterampilan praktik yang didapat di sekolah, siswa diharapkan mampu mengaplikasikannya dimasyarakat. Adanya pelaksanaan unit produksi sekolah maka siswa yang bersangkutan dapat secara langsung belajar menerapkan apa yang telah didapatkan dikelas. Pelaksanaan unit produksi juga diharapkan menjadi lahan siswa belajar mengenai manajemen kerja, disiplin kerja, strategi kerja, serta memupuk persaudaraan antarsiswa. Artinya, siswa mempunyai pengalaman psikologis, afektif dan psikomotorik. Setelah mengikuti kegiatan di dalam unit produksi sekolah, pengalaman dan pengetahuan siswa menjadi semakin meningkat. Dengan melihat potensi-potensi yang baik dari pelaksanaan unit produksi sekolah diharapkan siswa tertarik untuk mengikutinya dan secara tidak langsung siswa terdorong untuk menigkatkan prestasi, serta termotivasi untuk mengembangkan potensi diri yang sesuai bidangnya salah satunya adalah minat berwirausaha dibidang busana. Kontribusi pelaksanaan unit produksi sekolah terhadap minat berwirausaha akan diawali adanya minat dalam diri siswa, minat tidak dapat timbul dengan sendirinya tetapi tumbuh dan berkembang sesuai faktor yang mempengaruhinya, baik faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik yang mempengaruhi timbulnya minat berwirausaha antara lain karena adanya kebutuhan akan pendapatan, percaya diri, etos kerja dan pendidikan . Faktor ekstrinsik adalah faktor yang timbul karena adanya pengaruh dari luar dirinya. Faktor ekstrinsik yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha antara lain lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat , peluang, orientasi masa depan dan kepemimpinan. Adanya kegiatan unit produksi sekolah diharapkan dapat melengkapi keterampilan yang diperoleh dikelas sekaligus sebagai latihan kerja. Melalui unit produksi siswa dapat mempelajari berbagai hal diantaranya siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan, kreatifitas dan inisiatif dalam bekerja, semakin kreatif dan inisiatif dalam mengembangkan ide-idenya akan semakin berminat untuk berwirausaha. Unit produksi diduga mempunyai kontribusi terhadap minat berwirausaha, kontribusi dalam hal ini yaitu mengenai kegiatan, prestasi dan keuntungan, hasil inilah yang akan menentukan minat berwirausaha, menjadikan seseorang lebih giat mencari dan memanfaatkan peluang usaha dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Model penelitian ditunjukan pada gambar berikut : Skema 2. 2Model penelitian 2.5 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Sugiyono, 2008:93. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dianggap benar bila sesuai dengan kenyataan yang ada atau yag didapat dari hasil penelitian. Sedangkan dianggap salah apabila tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh dari hasil penelitian. Hipotesis diajukan untuk memberikan dugaan jawaban atas tujuan penelitian. Hipotesis yang diajukan adalah ada kontribusi dari pelaksanaan unit produksi produksi terhadap minat berwirausaha pada siswa Tata Busana SMK Ibu Kartini Semarang. Pelaksanaan Unit Produksi: 1. Perencanaan - SDM - Fasilitasperalatan - Bahan - Manajemen keuangan 2. Pelaksanaan Unit produksi - Metode - Keterampilan - Disiplin - Kerjasama - Pemasaran hasil produksi 3. Evaluasi - Mencapai target - MOU mitra kerja Minat berwirausaha: 1. Intrinsik - Kebutuhan - Percaya diri - Etos kerja - pendidikan 2. Ekstrinsik - Lingkungan keluarga - Lingkungan masyarakat - Peluang - Orientasi masa depan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu langkah yang dilakukan dalam penelitian, yaitu menguraikan dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan serta bagaimana untuk mendapatkan suatu data yang dapat diandalkan untuk menguji suatu kebenaran Rahman, Maman 1993 : 3. Metode dalam skripsi ini, selain dimaksudkan sebagai cara untuk memecahkan masalah, juga agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada bab 3 secara berturut-turut akan diuraikan mengenai populasi, sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan reabilitas instrument serta metode analisis data.

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono 2007:61. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa tata busana SMK Ibu Kartini kelas XI , populasi berjumlah 51 siswa. 61