Bab VI ~ Ekonomi
1 3 9 2.
Memerankan Drama dengan Memperhatikan Penggunaan Lafal, Intonasi, NadaTekanan, MimikGerak-Gerik yang Tepat Sesuai
dengan Watak Tokoh
Pada saat Anda sedang memerankan sebuah drama, ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan diantaranya: penggunaan lafal, intonasi, nadatekanan,
mimikgerak-gerik yang sesuai watak tokoh yang akan kita perankan. Hal ini berguna untuk menciptakan kesan bahwa drama tersebut hidup dan benar-benar
terjadi.
Tokoh dapat Anda perankan secara baik apabila Anda sanggup menghayati watak tokoh itu dengan baik pula. Misalnya Anda mendapat tokoh dengan watak
yang keras dan suka marah. Ekspresi kemarahan harus benar-benar Anda tonjolkan dengan cara suara
ditinggikan, mimiknya dibuat seram, gerak-geriknya dapat dilakukan dengan cara membanting barang, menuding-nuding, berkacak pinggang, atau ekspresi lain
yang dapat meyakinkan orang lain.
Bentuklah kelompok dengan anggota maksimal 8 orang Carilah sebuah naskah drama yang ada di perpustakaan sekolah Anda
Perankanlah tokoh-tokoh dalam naskah drama tersebut di depan kelas Guru bersama teman yang lain akan memberikan tanggapan
Lihatlah salah satu sinetron yang ada di televisi Cermatilah bagaimana para pemain dalam membawakan peran yang
diperolehnya Berikan tanggapan terhadap para pemain tersebut dalam hal penggunaan
lafal,, intonasi, nadatekanan, mimikgerak-geriknya Serahkan pekerjaan Anda kepada guru
C. MEMBACA BIOGRAFI TOKOH
1. Mengungkapkan Hal-hal yang Menarik tentang Tokoh dalam Buku
Biografi yang Dibaca
Biografi adalah suatu buku yang menguraikan dan membahas tentang riwayat hidup seorang tokoh. Biografi biasanya ditulis oleh orang lain. Anda
dapat mengungkapkan hal-hal yang menarik dari tokoh, diantaranya dengan: a.
membaca dengan sungguh-sungguh buku yang kita baca,
Latihan
Tugas Mandiri
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
1 4 0
b. mencari hal-hal positif dan negatif bila ada dari tokoh tersebut,
c. memfokuskan membaca pada pengalaman-pengalaman menariknya
misalnya, sang tokoh sekarang jadi presiden padahal dahulu pernah menjadi tukang sayur, tetapi karena kepandaiannya dia dapat sekolah dan menjadi
orang penting sampai sekarang ini.
Penulisan biografi biasanya membahas perjalanan hidup orang terkenal atau seorang tokoh yang pantas diteladani. Biografi pada hakikatnya berisi tentang
riwayat hidup seseorang dari mulai dia lahir sampai meninggal dunia. Fungsi dan manfaat dari buku biografi yaitu bahwa Anda dapat lebih mengenal tokoh beserta
latar belakangnya, sehingga dapat menambah wawasan Anda tentang tokoh.
Disamping itu, Anda dapat mengambil hal-hal menarik dari tokoh tersebut misalnya keteladanan, ketertiban, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Untuk dapat
mengungkapkan hal-hal yang menarik dari tokoh, ada baiknya bila Anda mengetahui hal-hal berikut ini:
a. mengetahui nama lengkap tokoh,
b. mencari tanggal lahir, umur, alamat,
c. pendidikan, misal TK sampai Perguruan Tinggi,
d. pengalaman kerja, misal menjadi guru, tukang sayur, pegawai negeri,
e. menuliskan tanggal wafatnya …jika sudah meninggal,
f. keterangan yang lain.
Biografi dapat berupa biografi lengkap buku atau biografi singkat biasanya terletak di bagian akhir buku. Anda dapat mengambil manfaat dari
buku biografi tersebut. Misalnya, tentang keteladanan, ketertiban, dan sikap- sikap positif dari tokoh tersebut.
Contoh biografi tokoh: buku yang berjudul Soeharto Bapak Pembangunan Indonesia merupakan contoh biografi yang ditulis oleh Tjahjadi Nugroho yang
diterbitkan pada tahun 1985 oleh Penerbit Yayasan Telapak, Semarang. Buku biografi tersebut memuat lima bagian pokok, yaitu:
a.
TAP MPR tentang pertanggungjawaban Presiden RI, Soeharto, selaku Mandataris MPR serta pengukuhan pemberian penghargaan sebagai Bapak
Pembangunan Indonesia, b.
mengenal Pak Harto, c.
pak Harto membangun Indonesia, d.
album Pembangunan Indonesia, e.
masyarakat menanggapi hasil pembangunan. Perhatikan biografi tokoh berikut ini.
Pangeran Diponegoro
Melihat tindakan Belanda yang memecah belah kerajaan Mataram, Pangeran Diponegoro dengan terang-terangan menentangnya. Terlebih ketika Belanda berniat
membuat jalan raya melalui makam leluhurnya di desa Tegalrejo. Hal ini membuat kemarahannya semakin memuncak.
Pada tanggal 20 Juli 1825, mulailah Pangeran Diponegoro dan pengikutnya mengangkat senjata melawan Belanda.
Bab VI ~ Ekonomi
1 4 1
Para tokoh masyarakatnya pun ikut bergabung yaitu: Kyai Maja, Kyai Hassan Besari, Alibasyah Sentot Prawirodirjo, Pangeran Mangkubumi, dan sebagainya.
Menyadari pasukannya kalah, Pangeran Diponegoro kemudian menggunakan siasat gerilya. Hal ini sangat menyulitkan Belanda sehingga Jenderal de Kock
menggunakan siasat perang yang disebut “Benteng Stelsel”. Cara ini ternyata belum juga berhasil untuk menangkap Diponegoro.
Akhirnya Belanda mengajak Diponegoro untuk berunding. Pada tahun 1830 disepakati perjanjian di Magelang.
Pada bulan Februari 1830, Diponegoro dengan pengikutnya datang memenuhi undangan. Di lain pihak Belanda mengatur siasat jika perundingan gagal maka
Diponegoro harus ditangkap. Ternyata perundingan tidak mencapai kesepakatan. Ketika Diponegoro hendak meninggalkan ruangan, tiba-tiba disergap oleh serdadu
Belanda lalu ditangkap. Diponegoro dibuang ke Manado dan tahun 1834 dipindahkan ke Makasar Ujung Pandang hingga wafatnya pada tahun 1855.
Sumber: Muchtar, 1997 Contoh biografi singkat:
Soeharto Bapak Pembangunan RI
Tugas yang pernah ditunaikan sebelum beliau jadi presiden RI antara lain memimpin Brigade O dan Brigade Mataram dalam operasi militer di Sulawesi dan
mengomando pembebasan Irian Barat. Jabatan lain adalah Deputi I Kepala Staf Angkatan Darat, Panglima Komando Strategi Angkatan Darat dan Menteri
Panglima Angkatan Darat.
Jenderal Soeharto mendapatkan mandat dari Presiden Soekarno untuk mengambil berbagai tindakan guna menjamin keamanan, ketenangan, serta
kestabilan pemerintah setelah PKI melancarkan kudeta 30 September 1965, di Jakarta. Mandat itu ditegaskan dengan Surat Perintah yang dikeluarkan 11 Maret
1966, disingkat SUPERSEMAR Surat Perintah Sebelas Maret. Berdasarkan surat itulah Jenderal mengambil langkah-langkah termasuk di antaranya membubarkan
PKI beserta antek-anteknya.
Kepercayaan rakyat kepada Pak Harto makin besar setelah berhasil mengatasi berbagai kesulitan. Secara konstitusional rakyat melalui MPR bersidang umum
12-15 Maret 1973 mengangkatnya menjadi presiden RIMandataris MPR hasil pemilihan umum 1971.
Presiden Soeharto kemudian memimpin pembangunan secara terencana, menyeluruh, dan berkesinambungan melalui repelita demi repelita. Pada tahun 1988
sudah sampai akhir pelita IV. Pada akhir Pelita III Sidang Umum MPR 1983 Presiden Soeharto mendapat penghargaan sebagai Bapak Pembangunan.
Dikutip dari Ensiklopedia Nusantara, Editor: Widjiono Wasis
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
1 4 2
Latihan
Setelah membaca wacana di atas, coba Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar
1. Siapakah Bapak Soeharto itu?
2. Siapakah Pangeran Diponegoro itu
3. Sebagai latihan lanjut, carilah buku biografi dari tokoh tertentu kemudian
diskusikan dan ungkapkan hal-hal yang menarik dari tokoh tersebut
2. Merefleksikan Tokoh dengan Diri Sendiri