Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
2 8
PENDAHULUAN
Pada bab ini, Anda akan menyaksikan pementasan drama untuk mengidentifikasi peristiwa yang terjadi, pelaku dan perwatakannya, serta
memperhatikan dialog dan konflik yang muncul. Anda juga akan berlatih untuk membawakan dialog dalam drama dengan memerhatikan gerak-gerik dan mimik
sesuai dengan watak tokoh. Selanjutnya, Anda akan membaca sebuah hikayat untuk menjelaskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang ada di dalamnya. Selain itu,
Anda juga akan berlatih membuat resensi.
A. MENONTON DAN MENANGGAPI
PEMENTASAN DRAMA
1. Memahami Peristiwa
Yang dimaksud peristiwa dalam pementasan drama yaitu serentetan kejadian yang dikembangkan dalam pementasan drama sehingga membentuk
alur cerita yang dapat dinikmati oleh penonton. Peristiwa itu pada awalnya dapat berupa pengalaman pribadi penulis naskah drama. Akan tetapi, dapat juga
peristiwa itu merupakan hasil imajinasi belaka. Peristiwa itu misalnya terjadi seperti contoh berikut ini.
Tante Tuti meyakinkan Bapak dan Ibu Indra bahwa Yovita dan
Dadang sudah saling mencintai, lagi pula Dadang adalah pemuda
yang soleh, rajin bekerja yang sudah memulai usahanya sebagai
pengusaha rental oplet. Akan tetapi, Bapak dan Ibu Indra tetap
menolak. Yovita mengadu kepada tantenya
yang bernama Tuti dan mengatakan bahwa ibunya berbau Siti Nurbaya
karena masih ingin menjodohkan anaknya.
Mendengar berita itu, Bapak dan Ibu Indra menolak karena mereka
ingin menjodohkannya dengan anak juragan pemilik toko swalayan di
kotanya. Yovita mengatakan pada ibunya
bahwa ia mencintai dan dicintai seorang pemuda bernama Dadang,
seorang pengusaha kecil yang menyewakan oplet.
Tujuh tahun kemudian, dengan bangga Yovita dan Dadang
mengundang orang tua mereka untuk meresmikan gedung baru
miliknya sebagai tempat usaha rental mobil yang diberinya nama
YOVIDANG TRANS sekaligus tasyukuran atas kelahiran anak
pertamanya. Yovita dan Dadang bersikeras
menikah dan kemudian hidup mandiri dengan mengontrak rumah untuk
mengawali rumah tangganya.
BapakIbu Indra terharu dan menyesal karena pernah melarang
perkawinan mereka. Setelah saling memaafkan mereka makan bersama
dengan penuh suka cita.
Bab II ~ Transportasi
2 9
Pada saat kita menghadapi karya sastra yang berbentuk drama, yang bisa dilihat hanyalah naskah yang berupa percakapan dan pengarahan-pengarahan
yang tidak perlu diucapkan. Pemahaman yang demikian itu masih jauh kesesuaiannya dengan apa yang diharapkan penulis.
Menikmati drama yang sempurna yaitu apabila drama itu sudah ditampilkan dalam pementasan dan penonton tidak mendapatkan hambatan di dalamnya.
Untuk memberikan penilaian drama diperlukan suatu jarak penikmatan yang sering disebut jarak estetik, sehingga dapat dilihat secara total. Cara ini
dapat kita lihat pada gambar berikut yang menunjukkan jarak penikmatan.
2. Perilaku dan Perwatakannya