Setelah bank melakukan penghimpunan dana dari masyarakat, maka kegiatan perbankan yang kedua adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada
masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan penyaluran dana ini dikenal juga dengan istilah alokasi dana. Pengalikasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk
pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit. Pengalokasian dana dapat pula dilakukan dengan memberikan berbagai asset yang dapat menguntungkan bank
Kasmir : 2008. Dengan kata lain alokasi dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Penjualan dana ini
dilakukan dengan tujuan agar perbankan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin. Dalam pengalokasian dananya pihak perbankan harus dapat memilih
dari berbagai alternative yang ada.
Oleh karena itu, baik faktor-faktor sumber dana maupun alokasi dana memegang peranan yang sama pentingnya dalam perbankan.
2.2.1 Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari suatu kata dalam bahasa latin yang berbunyi Credere yang berarti kepercayaan. Dalam pengertian seseorang memperoleh
kredit, maka berarti ia telah memperoleh kepercayaan. Jadi dapat diartikan, bahwa dalam suatu pemberian kredit, di dalamnya terkandung adanya kepercayaan orang
atau badan yang memberikannya kepada orang lain atau badan yang diberinya, dengan ikatan perjanjian harus memenuhi segala kewajiban yang dijanjikan untuk
dipenuhi pada waktu yang akan datang Hadi Widjaja, 1991:4.
Universitas Sumatera Utara
Kredit adalah pemberian yang kontra prestasinya akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kredit adalah penyediaan yang ditulis antara lain disamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman antara pihak bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban utang setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan Hadi Widjaja, 1991:6.
Pengertian kredit secara yuridis dapat dilihat pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Pasal I Ayat 11 tentang perbankan, bahwa kredit adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesapakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Pasal 1 Ayat 12 tentang perbankan, Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
2.2.2 Unsur-unsur kredit
1. Unsur kepercayaan
Yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang atau jasa akan benarbenar diterimanya kembali
dalam jangka waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2. Unsur Waktu
Yaitu Adanya jangka waktu pengembalian pinjaman, yakni suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang
akan diterimanya pada masa yang akan datang. 3.
Unsur Risiko Yaitu suatu tingkat risiko yang mungkin dihadapi sebagai akibat dari
adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima dikemudian hari.
4. Prestasi
Yaitu obyek kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa Thomas Suyatno, 1991:15.
2.2.3 Tujuan kredit