5.4. Jarak Dari Area Penyimpanan Ke Pintu
Jarak tempuh antara material handling adalah mulai dari pintu IO menuju ke area penyimpanan. Perhitungan jarak dilakukan dengan menggunakan
metode Rectilinear Distance. Jarak diukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus orthogonal satu dengan yang lainnya terhadap
titik tengah dari masing-masing area penyimpanan dengan rumus: d
ij
= a
x +
b y
Keterangan:
d
ij
= jarak slot ij ke titik IO x
= titik awal perhitungan IO pada sumbu x horizontal a
= jarak titik tengah tujuan terhadap sumbu x y
= titik awal perhitungan IO pada sumbu y vertical b
= jarak titik tengah tujuan terhadap sumbu y contoh:
d
1
= a
x +
b y
= 4
. 8
+
5 .
3
= 11.9 m d
2
= a
x +
b y
= 5
. 3
+
5 .
3
= 7 m Perhitungan jarak tempuh tiap-tiap area penyimpanan terhadap titik IO
dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Jarak Tempuh Antara Pintu Ke Area Penyimpanan No Jarak
m
1 11.9 2 7
3 7 4 11.9
5 17.5 6 12.6
7 12.6 8 17.5
5.5. Penetapan Area berdasarkan Jarak Terdekat ke Pintu IO
Dalam metode shared storage pengisian area penyimpanan dilakukan berdasarkan urutan area kosong yang paling dekat dengan pintu keluar masuk.
Untuk mempermudah penempatan maka dilakukan pengkodean. Penetapan area yang dari yang paling dekat hingga terjauh paling dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Pengkodean dan Jarak Tempuh Antara Pintu Ke Area Penyimpanan
No Area Penyimpanan Jarak m
1 A1 7
2 A2 7
3 A3 11.9 4 A4 11.9
5 B1 12.6 6 B2 12.6
7 B3 17.5 8 B4 17.5
Universitas Sumatera Utara
Setelah melakukan peletakkan area, pengukuran jarak dan pengkodean berdasarkan jarak terdekat dengan pintu maka tata letak gudang usulan telah
selesai, dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6. Peletakan Usulan Area Dan Pengkodean Skala 1:100
Universitas Sumatera Utara
5.6. Menghitung Jarak Tempuh Material Handling Rata-Rata Per Bulan Menggunakan Tata letak Gudang Usulan.
Perhitungan jarak tempuh material handling dilakukan pada periode yang dianggap memiliki permintaan rata-rata dan pengiriman rata-rata periode 13
yang diperoleh dari data sebelumnya. Hari kerja diasumsikan 26 hari per bulan,
data yang digunakan jumlah produk per pemesanan, waktu antara pengiriman merupakan hasil rata-rata.
Dan penetapan hari pengiriman berdasarkan dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Data Permintaan Periode ke-13 No
Pembeli Jumlah
unit
1 CV. Lima Laras
17 2
PT. Mas Mulia 9
3 PT. Pribumi Jaya
9 4
PT. Gotong Royong 9
5 PT. Mas Mulia
9 6
CV. Lima Laras 17
7 PT. Pribumi Jaya
9 8
PT. Gotong Royong 9
9 PT. Mas Mulia
9 10
PT. Pribumi Jaya 9
11 PT. Gotong Royong
9 12
PT. Mas Mulia 9
Dalam Penerapan penyusunan berdasarkan metode shared storage, dirancang sebuah kartu gudang untuk mempermudah penempatan produk pada
periode waktu tertentu berdasakan mana yang terlebih dahulu dikirim FIFO.
Universitas Sumatera Utara
Prosedur Pengisian Produk ke Area Penyimpanan: 1.
Produk yang pertama kali tiba dan yang terlebih dahulu dikirim diletakkan pada area penyimpanan kosong terdekat dengan pintu. dengan tingkatan dari
yang paling dekat sampai terjauh adalah A kemudian B 2.
Untuk memudahkan identifikasi produk untuk konsumen di gudang tidak boleh ada 2 jenis produk untuk masing-masing konsumen atau lebih terdapat
pada 1 area penyimpanan. Proses penempatan produk pada periode ke-13 dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Kartu Gudang Periode ke-13
Hari Keluar
Masuk Pengisian Gudang
Pengiriman Kontrak
Jumlah Ton
Kapasitas Produksi Jumlah
Ton Area
Tersedia 4 Alokasi Area
Kontrak Area Terpakai
Terpasang Terpakai
Sisa
1 CV. Lima Laras
17 5 5
5 - 5 A1,A2,A3,A4
A15 2
CV. Lima Laras 5
5 5
- 5
A1,A2,A3,A4 A12.2,A22.8
3 CV. Lima Laras
5 5
5 -
5 A2,A3,A4,B1,
A24.4,A30.6 4
CV. Lima Laras 2
5 2
3 2
A3,A4,B1,B2 A32
PT. Mas Mulia 9
3 3 3 - 3
A4,B1,B2,B3 A4
3 5
PT. Mas Mulia 5
5 5
- 5
A4,B1,B2,B3 A44.2,B10.8
6 CV. Lima Laras
A1,A2,A32.6 PT. Mas Mulia
1 5
1 4
1 B1,B2,B3,B4
B11 PT. Pribumi Jaya
9 4 4
4 - 4 A1,A2,A3,A4
A14 7
PT. Mas Mulia A4,B11.8
PT. Pribumi Jaya 5
5 5
- 5
A1,A2,A3,A4 A13.2,A21.8
8 PT.
Gotong Royong
9 5 5
5 - 5 A3,A4,B1,B2
A35 9
PT. Pribumi Jaya A1,A21.8
PT. Gotong Royong 4
5 4
1 4
A3,A4,B1,B2 A32.2,A41.8
PT. Mas Mulia 9
1 1 1 - 1
B1,B2,B3,B4 B11
10 PT. Mas Mulia
5 5
5 -
5 B1,B2,B3,B4
B15 11
PT. Gotong Royong A3,A41.8
PT. Mas Mulia 3
5 3
2 3
B1,B2,B3,B4 B11.2,B21.8
CV. Lima Laras 17
2 2 2 - 2
A1,A2,A3,A4 A12
12 PT. Mas Mulia
B1,B21.8 CV. Lima Laras
5 5
5 -
5 A1,A2,A3,A4
A15 13
CV. Lima Laras 5
5 5
- 5
A1,A2,A3,A4 A10.2,A24.8
14 CV. Lima Laras
5 5
5 -
5 A2,A3,A4,B1
A22.4,A32.6 15
PT. Pribumi Jaya 9
5 5 5 - 5
A4,B1, B2,B3
A45 16
CV. Lima Laras A1,A2,A32.6
PT. Pribumi Jaya 4 5
4 1
4 A4,B1,
B2,B3 A42.2B11.8
PT. Gotong Royong 9
1 1 1 - 1
A1,A2,A3,A4 A11
14 PT. Pribumi Jaya
A4,B11.8 PT. Gotong Royong
5 5
5 -
5 A1,A2,A3,A4
A15 15
PT. Gotong
Royong 3
5 3
2 3 A1,A2,A3,A4 A11.2,A21.8
PT. Mas Mulia 9
2 2 2 - 2
A3,A4,B1,B2 A32
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Kartu Gudang ……Lanjutan
Hari Keluar
Masuk Pengisian Gudang
Pengiriman Kontrak
Jumlah Ton
Kapasitas Produksi Jumlah
Ton Area
Tersedia 4 Alokasi Area
Kontrak Area Terpakai
Terpasang Terpakai
Sisa
16 PT. Mas Mulia
5 5 5 - 5
A3,A4,B1,B2 A35
17 PT. Gotong Royong
A1,A21.8 PT. Mas Mulia
2 5
2 3
2 A3,A4,B1,B2
A30.2,A41.8 PT. Pribumi Jaya
9 3 3
3 - 3 B1,B2,B3,B4
B13 18
PT. Mas Mulia A3,A41.8
PT. Pribumi Jaya 5
5 5
- 5
B1,B2,B3,B4 B14.2,B20.8
19 PT. Pribumi Jaya
1 5
1 4
1 B2,B3,B4,A1
B21 PT. Gotong Royong
9 4 4
4 - 4 A1,A2,A3,A4
A14 20
PT. Pribumi Jaya B1,B21.8
PT. Gotong Royong 5
5 5
- 5
A1,A2,A3,A4 A13.2,A21.8
21 PT. Gotong Royong
A1,A21.8 PT. Mas Mulia
9 5 5
5 - 5 A3,A4,B1,B2
A35 22
PT. Mas Mulia 4
5 4
1 4
A3,A4,B1,B2 A32.2,A41.8
23 PT. Mas Mulia
A3,A41.8 24
25 26
Universitas Sumatera Utara
Jarak tempuh Kereta sorong Material Handling untuk periode ke-13 dapat diperoleh dengan menghitung kumulatif jarak area terpakai dengan pintu
keluar pada saat pengiriman dikali 2, perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Jarak Tempuh Rata-Rata Material Handling Tata Letak Usulan
No Konsumen
Area Pengiriman
Jarak Tempuh Saat Pengiriman
m Jarak
Tempuh Total m
1
CV. Lima Laras A1,A2,A32.6
173.6 347.2 2
PT. Mas Mulia A4,B11.8
144.9 289.8 3
PT. Pribumi Jaya A1,A21.8
84 168 4
PT. Gotong Royong A3,A41.8
142.8 285.6 5
PT. Mas Mulia B1,B21.8
151.2 302.4 6
CV. Lima Laras A1,A2,A32.6
173.6 347.2 7
PT. Pribumi Jaya A4,B11.8
144.9 289.8 8
PT. Gotong Royong A1,A21.8
84 168 9
PT. Mas Mulia A3,A41.8
142.8 285.6 10
PT. Pribumi Jaya B1,B21.8
151.2 302.4 11
PT. Gotong Royong A1,A21.8
84 168 12
PT. Mas Mulia A3,A41.8
142.8 285.6 TOTAL
3239.6
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Metode Shared Storage
Shared storage merupakan metode pengaturan tata letak ruang gudang dengan menggunakan prinsip FIFO First In First Out dimana barang yang
paling cepat dikirim diletakkan pada area penyimpanan yang terdekat dengan pintu keluar-masuk IO.
Metode ini akan lebih baik digunakan pada jenis pabrik yang memiliki ukuran dimensi produk yang sama atau tidak jauh berbeda, karena setiap area
penyimpanan bisa saja ditempati oleh jenis produk dan permintaan konsumen yang berbeda-beda berdasarkan waktu produksi dan tanggal pengiriman produk
tersebut.
6.2. Analisis Kebutuhan Ruang
Dalam menentukan kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk gudang adalah dengan mengetahui berapa jumlah terbesar Block Skim Rubber dalam
gudang. Jumlah terbesar Block Skim Rubber dalam gudang dapat dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1. Jumlah Block Skim Rubber Terbesar di Gudang No Bulan Jumlah
Block Skim Rubber Ton
1 Januari 22
2 Februari 35
3 Maret 18
4 April 27
5 Mei 30
Universitas Sumatera Utara