Evaluasi Kinerja Karyawan Menggunakan Pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award dan Metode Analytical Network Process di PT. Tirta Sibayakindo

(1)

LAMPIRAN


(2)

KUEISIONER ANP

A. BIODATA

Nama :

Jabatan :

B. PETUNJUK PENGISIAN

Untuk menyamakan pemahaman dan prosedur, maka peneliti sampaikan kepada Bapak petunjuk pengisian kuisioner pembobotan berikut ini:

1. Pembobotan dilakukan dengan perbandingan berpasangan, yaitu membandingan kriteria penelitian di sebelah kiri dengan kriteria penilaian di sebelah kanan.

2. Kolom penelitian di sebelah kiri (kolom sama penting (1) ke kiri) digunakan jika kriteria atau indikator sebelah kiri mempunyai derajat lebih tinggi. Sebaliknya, kolom penilaian di sebelah kanan (kolom sama penting (1) ke kanan) digunakan jika kriteria atau indikator sebelah kanan mempunyai derajat lebih tinggi. 3. Saudara diminta melingkari (O) pada angka yang sesuai dengan arti penilaian sebagai berikut:

Tabel Skala Perbandingan Berpasangan

Intensitas Pentingnya Defenisi

1 3 5 7 9 2, 4, 6, 8

Kedua elemen sama pentingnya

Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya Elemen yang satu sangat penting ketimbang yang lainnya Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya

Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai-nilai antara dua pertimbangan yang berdekatan

4. Usahakan penilaian Bapak konsisten. Misalnya Bapak menyatakan A sedikit lebih penting daripada B, dan A sedikit lebih penting daripada C, maka penilaian Bapak konsisten jika menyatakan B sama penting daripada C.

5. Peneliti sampaikan contoh pengisian berikut ini:

Kriteria Penilaian Kriteria

A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B

A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C

B 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C

Keterangan: 1 : Sama pentingnya 3 : Sedikit lebih penting 5 : Lebih penting daripada 7 : Jauh lebih penting 9 : Mutlak lebih penting


(3)

Arti pengisian di atas:

a. A pada tingkat kepentingan sedikit lebih penting daripada B b. A pada tingkat kepentingan sedikit lebih penting daripada C c. B pada tingkatan kepentingan sama penting daripada C

C. KUISIONER

Tingkat kepentingan elemen-elemen dan unsur-unsur untuk menentukan pilihan karakteristik teknis 1. Perbandingan berpasangan antara Technical Requirement terhadap Costumer Requirement

a. Perbandingan berpasangan terhadap kriteria Work Systems

b. Perbandingan berpasangan terhadap kriteria Employee Education Training and Development

c. Perbandingan berpasangan terhadap kriteria Employee well being and satisfaction

2. Perbandingan berpasangan antar Costumer requirement terhadap technical requirement a. Perbandingan berpasangan terhadap Implementasi ISO 9001

b. Perbandingan berpasangan terhadap Pelatihan dan pendidikan

Elemen Penilaian Elemen

Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Implementasi ISO 9001 Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelatihan dan pendidikan

Implementasi ISO 9001 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelatihan dan pendidikan

Elemen Penilaian Elemen

Implementasi ISO 9001 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kesehatan karyawan Implementasi ISO 9001 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelatihan dan pendidikan Implementasi ISO 9001 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan Kesehatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelatihan dan pendidikan Kesehatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan Pelatihan dan pendidikan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan

Elemen Penilaian Elemen

Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kesehatan karyawan Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keselamatan karyawan Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan

Kesehatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keselamatan karyawan Kesehatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan Keselamatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan

Elemen Penilaian Elemen

Employee Education

Training and Development 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Systems


(4)

c. Perbandingan berpasangan terhadap Pengembangan karyawan

d. Perbandingan berpasangan terhadap Kesehatan karyawan

e. Perbandingan berpasangan terhadap Dukungan dan kepuasan

3. Perbandingan berpasangan terhadap Fokus SDM

a. Perbandingan berpasangan oleh Costumer Requirement

b. Perbandingan berpasangan oleh Technical Requirement .

Elemen Penilaian Elemen

Employee Education

Training and Development 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Systems

Elemen Penilaian Elemen

Employee Education

Training and Development 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Employee well being and satisfaction

Elemen Penilaian Elemen

Employee Education

Training and Development 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Employee well being and satisfaction

Elemen Penilaian Elemen

Employee well being and

satisfaction 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Systems

Elemen Penilaian Elemen

Employee Education

Training and Development 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Employee well being and satisfaction Employee Education

Training and Development 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Systems Employee well being and

satisfaction 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Work Systems


(5)

Elemen Penilaian Elemen Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Implementasi ISO 9001 Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kesehatan karyawan Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keselamatan karyawan Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelatihan dan pendidikan Dukungan dan kepuasan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan

Implementasi ISO 9001 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kesehatan karyawan Implementasi ISO 9001 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keselamatan karyawan Implementasi ISO 9001 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelatihan dan pendidikan Implementasi ISO 9001 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan

Kesehatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keselamatan karyawan Kesehatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelatihan dan pendidikan Kesehatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan Keselamatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelatihan dan pendidikan Keselamatan karyawan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan Pelatihan dan pendidikan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengembangan karyawan


(6)

KUISIONER MBNQA

Malcolm Balridge National Quality Award Nomor :

Nama :

Peneliti adalah mahasiswa Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan riset pada PT. Tirta Sibayakindo. Kuesioner ini merupakan alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang berguna dalam penulisan Tugas

Akhir dengan judul “Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Pendekatan Malcolm Baldrige dan Metode

Analytical Network Process di PT. Tirta Sibayakindo”. Kuesioner ini merupakan kuesioner untuk mengetahui persepsi tentang faktor yang berpangaruh terhadap kinerja karyawan. Dalam kuesioner ini ada 3 buah faktor utama yang ditinjau dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan, yaitu:

1. Sistem-sistem Kerja

2. Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 3. Kesejahteraan dan Pengembangan Karyawan

Responden yang dipilih dalam pengisian kuesioner ini adalah orang-orang yang mengerti tentang aktifitas atau kinerja rutin perusahaan sehingga terjadi keselarasan antara pemikiran responden dengan maksud atau tujuan peneliti. Peneliti memohon kepada bapak/ibu untuk memberikan pendapat mengenai faktor-faktor yang peneliti coba ajukan dibawah ini. Bapak/ibu dapat memberi tanda (X) pada kolom yang tersedia di setiap pertanyaan.

Terdapat 5 macam kuesioner yang dipersiapkan untuk oleh peneliti, tiap macam kuesioner dapat berisi pertanyaan untuk salah satu faktor, dua buah faktor, atau ketiga faktor yang tersedia, dengan peruntukan yang sesuai dengan jabatan responden.

a. Sistem-sistem Kerja

Sistem-sistem kerja organisasi berkaitan dengan jenis pekerjaan dan jabatan, kompensasi, kinerja karyawan, motivasi, komunikasi dan rekrutmen dengan tujuan bagaimana mendorong karyawan untuk memberikan kontribusi secara efektif dan mencapai kemampuan terbaik mereka.


(7)

b. Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Yaitu bagaimana pendidikan dan pelatihan mendukung pencapaian tujuan- tujuan secara keseluruhan, termasuk membangun pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan serta kontribusi karyawan terhadap kinerja tinggi.

c. Kesejahteraan dan Pengembangan Karyawan

Yaitu bagaimana lingkungan kerja dan suasan kerja yang kondusif serta ergonomis meningkatkan kinerja mereka. Selain itu juga bagaimana motivasi,

pelayanan, kebijakan-kebijakan perusahaan serta kepuasan karyawan mempengaruhi hasil kerja karyawan.

Peneliti mengharapkan bantuan dan kerjasama dari Bapak/ Ibu dalam pengisian kuesioner ini. Besar harapan saya, Bapak/ Ibu dapat memberikan penilaian pada setiap elemen dalam kuesioner berdasarkan pengalaman di perusahaan maupun pengetahuan. Untuk itu, jawaban yang sebenarnya sangat diharapkan agar penilaian dapat memberikan hasil yang sesungguhnya. Atas bantuan dan kerjasamanya, peneliti ucapkan terima kasih.


(8)

I. KUESIONER UNTUK MANAJER PABRIK

A.Sistem-sistem Kerja. Adanya dokumen kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas

1.1. Apakah perusahaan anda mempunyai kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas tertulis?

o Ya o Tidak

1.2. Apakah perusahaan anda mempunyai dokumen tertulis pernyataan visi dan misi perusahaan anda?

o Ya o Tidak

1.3. Apakah kebijakkan sistem manajemen mutu/kualitas perusahaan tersebut sejalan dengan visi dan misi perusahaan?

o Ya o Tidak

Kebijakan tersebut dikomunikasikan ke seluruh pekerja

1.4. Apakah perusahaan anda menunjuk pihak yang bertugas mengkomunikasikan kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas tersebut kepada karyawan?

o Ya o Tidak

1.5. Apakah kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas tersebut di tuliskan pada tempat-tempat yang strategis di perusahaan anda?

o Ya o Tidak

Perusahaan mengevaluasi pemahaman karyawan atas kebijakkan sistem manajemen mutu/kualitas perusahaan

1.6. Apakah perusahaan mengadakan evaluasi mengenai pemahaman karyawan atas kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas tersebut?

o Ya o Tidak

1.7. Apakah hasil evaluasi didokumentasikan?

o Ya


(9)

o Tidak

Kebijakkan tersebut direview sesuai dengan kebutuhan.

1.8. Apakah kebijakkan sistem manajemen mutu/kualitas tersebut dikaji ulang?

o Ya o Tidak

Bila selalu berubah, jawablah pertanyaan di bawah ini:

1.9. Berdasarkan pengalaman anda, kebijakkan sistem manajemen mutu/kualitas yang ada adalah:

o Dikaji ulang setiap 6 bulan o Dikaji ulang 1-5 tahun sekali

o Dikaji > 5 tahun sekali o Tidak pernah

C. Kesejahteraan dan kepuasan (Employee Well-Being and Satisfacation)

1.10. Apakah perusahaan mempunyai dokumen kebijakkan-kebijakkan tertulis tentang peraturan perusahaan bagi karyawan?

o Ya o Tidak

Bila jawabannya ya jawablah pertanyaan dibawah ini:

1.11. Apakah kebijakkan peraturan tersebut sejalan dengan tujuan perusahaan?

o Ya

o Tidak

Kebijakkan peraturan tersebut dikomunikasikan keseluruh pekerja

1.12. Apakah perusahaan menunjuk pihak yang bertugas mengkomunikasikan kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas perusahaan tersebut kepada karyawan?

o Ya o Tidak

1.13. Apakah kebijakkan mengenai peraturan tersebut dituliskan pada tempat- tempat tertentu?

o Ya o Tidak

Perusahaan mengevaluasi pemahaman karyawan atas kebijakkan peraturan perusahaan.

1.14. Apakah perusahaan mengadakan evaluasi mengenai pemahaman karyawan atas kebijakkan peraturan perusahaan tersebut?

o Ya o Tidak


(10)

1.15. Apakah hasil evaluasi tersebut didokumentasikan?

o Ya o Tidak

Perusahaan melakukan evaluasi penilaian prestasi karyawan

1.16. Apakah ada personel yang bertanggung jawab terhadap penilaian prestasi karyawan?

o Ya Tidak

1.17. Apakah perusahaan telah melakukan evaluasi penilaian prestasi karyawan secara berkala?

o Ya Tidak

Penghargaan yang di berikan perusahaan bagi karyawan

1.18. Apakah perusahaan memiliki program tertentu dalam memberikan penghargaan kepada karyawan?

o Ya o Tidak

1.19. Apakah nama program penghargaan karyawan tersebut dimasukkan dalam kebijakkan perusahaan?

o Ya o Tidak


(11)

II. KUESIONER UNTUK KEPALA BAGIAN 600 ML A.Sistem-sistem Kerja.

Apakah Perusahaan memberikan deskripsi kerja untuk karyawan

1.20. Adakah dokumen yang berisi tanggung jawab seluruh jabatan?

o Ya seluruh jabatan

o Sebagian besar jabatan

o Sebagian kecil jabatan o Tidak

1.21.Adakah dokumen yang berisi wewenang seluruh jabatan?

o Ya seluruh jabatan o Sebagian besar jabatan

o Sebagian kecil jabatan o Tidak

1.22. Apakah perusahaan melakukan kaji ulang secara periodik terhadap tanggung jawab dan wewenang dari seluruh jabatan?

o Dikaji ulang setiap 6 bulan

o Dikaji ulang 1-5 tahun sekali o Dikaji ulang > 5 tahun sekali o Tidak pernah

1.23. Adakah personal yang bertanggung jawab terhadap desain ulang pekerjaan dan cara kerja untuk tiap jabatan?

o Ya o Tidak

Pendekatan struktural dalam perusahaan

1.24. Adakah personal tetap yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan peraturan-peraturan pemberhentian karyawan?

o Ya ο Tidak

1.25. Adakah dokumen tertulis yang memuat kebijakan tentang peraturan pemberhentian karyawan?

o Ya ο Tidak


(12)

1.26. Apakah perusahaan melakukan kaji ulang secara periodik terhadap peraturan- peraturan pemberhentian karyawan?

o Dikaji ulang setiap 6 bulan ο Dikaji ulang > 5 tahun sekali o Dikaji ulang 1-5 tahun sekali ο Tidak pernah

Perekrutan dalam perusahaan

1.27. Apakah perusahaan melakukan perekrutan karyawan baru secara terbuka kepada masyarakat luas?

o Ya ο Tidak

1.28. Apakah personal yang bertanggung jawab terhadap masalah perekrutan karyawan baru?

o Ya ο Tidak

1.29. Apakah perusahaan melakukan kaji ulang secara periodic terhadap metode perekrutan yang dilakukan?

o Dikaji ulang setiap 6 bulan ο Dikaji ulang > 5 tahun sekali o Dikaji ulang 1-5 tahun sekali ο Tidak pernah

1.30. Apakah perusahaan melakukan perekrutan karyawan dari dalam perusahaan?

o Ya ο Tidak

B. Pendidikan dan Pengembangan Karyawan (Employee Education, Trainning and Development )

a. Pelatihan dan Pendidikan

Adanya pelatihan yang dilakukan dalam perusahaan 1.31.Apakah perusahaan mengadakan kegiatan pelatihan ?

o Ya ο Tidak

1.32.Adakah rangkuman isi dari pelatihan?

o Ya ο Tidak

1.33.Adakah pihak yang bertanggung jawab terhadap pemberian pelatihan itu?

o Ya ο Tidak


(13)

Personil dalam perusahaan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan

1.34. Apakah perusahaan memberikan pelatihan bagi personel yang mendapat promosi jabatan ?

o Ya ο Sebagian besar personel o Sebagian kecil ο Tidak

1.35. Adakah personel yang akan menempati top management diberikan pelatihan?

o Ya ο Sebagian besar personel o Sebagian kecil ο Tidak

1.36. Apakah perusahaan memberikan pelatihan pengembangan kemampuan pemimpin bagi pimpinan ?

o Ya ο Tidak

Pelatihan dan pendidikan bagi karyawan

1.37. Apakah perusahaan memberikan pelatihan di luar perusahaan bagi karyawan ?

o Ya seluruh jabatan o Sebagian besar jabatan

o Sebagian kecil jabatan o Tidak

1.38. Apakah perusahaan memuat kurikulum pelatihan bagi karyawan yang mendapatkan promosi jabatan ?

o Ya ο Tidak

Penghargaan yang di berikan perusahaan bagi karyawan

1.39. Apakah perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam seminar pengembangan diri ?

o Ya, untuk seluruh karyawan

o Sebagian besar karyawan o Sebagian kecil karyawan o Tidak sama sekali

1.40. Apakah perusahaan memiliki program beasiswa bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikannya?

o Ya ο Tidak

1.41. Apakah perusahaan memiliki program pelatihan computer dasar untuk karyawan?

o Ya ο Tidak


(14)

Pelatihan bagi calon tenaga kerja

1.42. Apakah perusahaan membuat kurikulum untuk pelatihan calon tenaga kerja?

o Ya ο Tidak

Bila ya, jawablah pertanyaan ini

1.43. Apakah perusahaan membuka program magang sebagai salah satu cara untuk merekrut calon tenaga kerja ?

o Ya ο Tidak

Bila ya, jawablah pertanyaan di bawah ini :

1.44.Apakah perusahaan memiliki kurikulum untuk program magang tersebut ?

o Ya ο Tidak

1.45. Apakah perusahaan melakukan kaji ulang terhadap kurikulum yang dibuat?

o Ya ο Tidak

1.46. Apakah perusahaan melakukan pemeriksaan hasil kerja (penilaiaan hasil kerja) kepada karyawan baru setelah 3 bulan masa kerjanya ?

o Ya ο Tidak

1.47. Apakah personel yang memberikan penilaian (audit internal perusahaan) telah mengikuti pelatihan untuk penilai internal ?

o Ya ο Tidak

1.48. Apakah perusahaan bekerjasama dengan lembaga pelatihan tertentu dalam melaksanakan program pelatihan ?

o Ya ο Tidak

Personel dibagian produksi telah memenuhi persyaratan jabatan yang ditetapkan 1.49.Apakah perusahaan membuat ada kurikulum pelatihan untuk operator ?

o Ya ο Tidak

1.50.Apakah perusahaan membuat ada kurikulum pelatihan untuk Inspeksi ?

o Ya ο Tidak

b. Pengembangan Karyawan


(15)

1.51. Apakah perusahaan ada melakukan penilaian prestasi karyawan ?

o Ya ο Tidak

Bila ya, jawablah pertanyaan dibawah ini:

1.52.Apakah penilai prestasi dilakukan secara periodik/terus menerus?

o Ya ο Tidak

1.53.Adakah personel yang bertanggung jawab dalam penilai prestasi tersebut?

o Ya ο Tidak

1.54. Apakah perusahaan mempunyai dokumen mengenai unsur-unsur penilaian prestasi karyawan?

o Ya ο Tidak

Promosi dan Kepuasan Karyawan

1.55.Apakah perusahaan ada melakukan promosi karyawan?

o Ya ο Tidak

1.56. Apakah promosi yang dilakukan atas dasar pengalaman atau kecakapan yang baik?

o Ya ο Tidak

1.57.Apakah perusahaan pernah melakukan survey mengenai kepuasan karyawan?

o Ya ο Tidak

C. Kesejahteraan dan Kepuasan Karyawan (Employee Well-Being and Satisfaction

a. Keselamatan

Perusahaan melakukan analisa mengenai keselamatan kerja

1.58.Adakah dokumen karyawan yang mengalami kecelakaan kerja?

o Ya ο Tidak

1.59.Apakah perusahaan melakukan analisis keselamatan kerja secara periodik?

o Ya ο Tidak

Perusahaan memberikan asuransi dan tunjangan keselamatan kerja

1.60. Apakah perusahaan mendaftarkan karyawan pada asuransi kecelakaan kerja?

o Ya ο Tidak

1.61. Apakah perusahaan ada memberikan tunjangan khusus untuk karyawan yang mengalami kecelakaan kerja


(16)

o Ya ο Tidak

b. Kesehatan

Perusahaan meelakukan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan 1.62. Apakah ada pemeriksaan kesehatan bagi calon tenaga kerja ?

o Ya ο Tidak

1.63. Apakah perusahaan memberikan tunjangan kesehatan bagi anggota karyawan yang sakit?

o Ya ο Tidak

1.64. Apakah asuransi dapat meringankan kehidupan bagi karyawaan ?

o Ya ο Tidak

1.65. Apakah perusahaan mempunyai kebijakan tertulis mengenai data kesehatan karyawan ?

o Ya ο Tidak

Perusahaan membuat kebijakan tentang kesehatan karyawan

1.66. Apakah perusahaan mempunyai dokumen tertulis mengenai data kesehatan para karyawan?

o Ya ο Tidak

1.67. Apakah ada personel yang bertanggung jawab terhadap kesehatan karyawan ?

o Ya ο Tidak

Perusahaan bekerja dengan lembaga tertentu untuk kesehatan karyawan

1.68. Apakah perusahaan bekerja sama dengan lembaga tertentu dalam menangani masalah kesehatan karyawan ?

o Ya ο Tidak


(17)

c. Dukungan dan Kepuasan

Pertanyaan Ya dak

69 Insentif

70 Baju dinas/kerja

71 Tunjangan kesehatan bagi karyawan

72 Tunjangan kesehatan bagi keluarga karyawan 73 Asuransi kecelakaan kerja

74 Tunjangan dinas 75 Tunjangan Hari Raya 76 Pensiun

77 Hari sakit 78 Liburan/cuti 79 Cuti hamil

Kebijakan pembagian kompensasi dalam perusahaan

1.80. Apakah perusahaan memiliki dokumen kebijakan pembagian kompensasi di perusahaan anda?

o Ya ο Tidak

1.81. Apakah dalam pembagian kompensasi, perusahaan menggunakan metode tertentu?

o Ya ο Tidak

1.82. Apakah perusahaan melakukan kaji ulang terhadap metode pembagian kompensasi yang digunakan?

o Ya setiap 6 bulan sekali ο Setiap 1-5 tahun sekali

o >5 tahun sekali ο Tidak pernah


(18)

Perusahaan menunjuk personel tertentu yang bertanggung jawab terhadap pembagian kompensasi

1.83. Apakah personel yang bertanggung jawab dalam merencanakan pembagian kompensasi bagi karyawan?

o Ya ο Tidak

1.84. Adakah personel yang bertanggung jawab untuk memberikan kompensasi bagi karyawan ?

o Ya ο Tidak

Absensi yang diberlakukan bagi karyawan

1.85. Adakah dokumen mengenai kebijakan pengaturan absensi karyawan?

o Ya ο Tidak

1.86. Adakah personel yang bertanggung jawab mengawasi kehadiran karyawan

o Ya ο Tidak

1.87. Adakah personel yang bertanggung jawab terhadap perencanaaan kedisiplinan karyawan ?

o Ya ο Tidak


(19)

III. KUESIONER UNTUK SUPERVISOR BAGIAN 600 ML

B. Pendidikan dan Pengembangan Karyawan (Employee Education, Training, and Development)

a. Pelatihan dan Pendidikan

Personel di bagian produksi telah memenuhi persyaratan jabatan yang telah ditetapkan

1.108. Apakah perusahaan memberikan pelatihan keselamatan kerja bagi karyawan bagian produksi?

o Ya, untuk seluruh karyawan o Sebagian besar karyawan o Sebagian kecil karyawan o Tidak sama sekali

1.109. Sebelum produksi yang dilaksanakan, apakah perusahaan mengidentifikasi kinerja pekerja yang mampu melaksanakan kegiatan produksi?

o Ya ο Tidak

Pertanyaan


(20)

akah personel di bawah ini telah memenuhi persyaratan yang telah diteta emiliki keahlian dibidangnya), misalnya telah mengikuti pelatihan, atau emiliki pengalaman?

110. Operator

111. Personel di kegiatan penanganan bahan baku

112. Personel di kegiatan penanganan produk setengah jadi 113. Personel di kegiatan penanganan produk jadi

114. Personel di bagian pengawasan

115. Personel yang bertanggung jawab dalam masalah lingkungan

Keterangan : 1. Ya, untuk seluruh karyawan

2. Sebagian besar karyawan 3. Sebagian kecil karyawan 4. Tidak sama sekali

C. Kesejahteraan dan Kepuasan Karyawan (Employee Well-Being and Satisfication)

a. Keselamatan

Perusahaan menyediakan peralatan bagi keselamatan karyawan

1.116. Apakah perusahaan menyediakan peralatan keselamatan kerja bagi karyawan di bagian produksi?

o Ya, untuk seluruh karyawan o Sebagian besar karyawan o Srbagian kecil karyawan

o Tidak sama sekali

1.117. Apakah personel bertanggungjawab mengawasi pemakaian alat-alat keselamatan kerja oleh karyawan?


(21)

o Ya ο Tidak

1.118. Apakah perusahaan menyediakan peralatan keselamatan kerja bagi pengunjung?

o Ya ο Tidak

1.119.Apakah perusahaan menyediakan alat-alat pencegah kebakaran?

o Ya ο Tidak

Perusahaan membuat kebijakan mengenai keselamatan kerja karyawan

1.120. Apakah ada sanksi bagi karyawan yang tidak menggunakan peralatan keselamatan kerja

o Ya ο Tidak

1.121. Apakah kebijakan keselamatan kerja tersebut dituliskan pada tempat- tempat yang dianggap strategis?

o Ya ο Tidak

1.122. Apakah perusahaan mempunyai kebijakan tertulis tentang keselamatan kerja ?

o Ya ο Tidak

b. Kesehatan

Kondisi Kesehatan Lingkungan

1.123.Apakah suara kebisingan di tempat kerja kurang dari 85 dB?

o Ya o Tidak

Pertanyaan Ya dak


(22)

akah perusahaan melakukan upaya pencegahan penyakit ibat kerja di bawah ini?

124.Mengisolasi mesin yang mengeluarkan getaran kuat

engisolasi tempat yang menggunakan pencam han larutan yang menimbulkan gas berbahaya

enggunakan kipas penghisap untuk pengganti udara 127.Terdapat ventilasi di lantai pabrik


(23)

IV. KUESIONER UNTUK HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT A. Sistem-sistem Kerja

Perusahaan menyediakan instruksi kerja

1.88. Apakah perusahaan memberikan pedoman pelaksanaan bagi calon karyawan

o Ya ο Tidak

1.89. Adakah yang bertanggung jawab terhadap pembuatan dokumen instruksi kerja?

o Ya ο Tidak

Pendekatan struktural dalam perusahaan

1.90. Apakah antar jabatan – jabatan fungsional melakukan pertemuan secara periodik untuk koordinasi masing-masing kegiatan?

o Ya ο Tidak

1.91. Apakah perusahaan melibatkan para pegawai dalam penyusunan peraturan perusahaan?

o Ya ο Tidak

B. Pendidikan dan pengembangan Karyawan (Employee Education, Training, and Development)

a. Pelatihan dan Pendidikan

Personel dalam perusahaan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan

1.92. Apakah deskripsi jabatan itu memuat persyaratan berupa tingkat pendidikan/pelatihan yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki jabatan tersebut?

o Ya, untuk seluruh karyawan

o Sebagian besar karyawan o Sebagian kecil karyawan o Tidak sama sekali

1.93. Saat ini, personel yang menduduki jabatan di perusahaan anda?


(24)

o Seluruhnya memenuhi persyaratan yang ditetapkan o Sebagian besar memenuhi persyaratan yang ditetapkan o Sebagian kecil memenuhi persyaratan yang ditetapkan

o Tidak ada pkekerjaan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan

Pelatihan dan Pendidikan bagi karyawan

1.94. Apakah perusahaan memberikan program pelatihan mengenai nilai-nilai perusahaan bagi karyawan?

o Ya, untuk seluruh karyawan

o Sebagian besar karyawan o Sebagian kecil karyawan o Tidak sama sekali

Pelatihan bagi calon tenaga kerja

1.95. Apakah ada system pembelajaran dalam bentuk team/kelompok kerja bagi calon tenaga kerja?

o Ya, untuk seluruh calon tenaga kerja

o Sebagian besar calon tenaga kerja o Sebagian kecil calon tenaga kerja o Tidak sama

sekali

1.96. Apakah perusahaan memberikan pelatihan di luar lapangan bagi calon tenaga kerja?

o Ya, untuk seluruh calon tenaga kerja

o Sebagian besar calon tenaga kerja o Sebagian kecil calon tenaga kerja o Tidak sama

sekali

1.97. Apakah perusahaan memberikan pelatihan dalam lapangan bagi calon tenaga kerja?

o Ya, untuk seluruh calon tenaga kerja

o Sebagian besar calon tenaga kerja o Sebagian kecil calon tenaga kerja o Tidak sama

sekali

1.98. Apakah ada system pelatihan monitoring bagi calon tenaga kerja dalam perusahaan anda?

o Ya ο Tidak

1.99. Apakah perusahaan memberikan pelatihan keselamatan bagi calon tenaga kerja?

o Ya, untuk seluruh calon tenaga kerja

o Sebagian besar calon tenaga kerja o Sebagian kecil calon tenaga kerja o Tidak sama

sekali


(25)

1.100. Apakah perusahaan memberikan pelatihan satu ruangan khusus yang berada di luar tempat kerja biasa, yang meniru kondisi sesungguhnya bagi calon tenaga kerja?

o Ya ο Tidak

Pertanyaan Ya dak

edia komunikasi dalam pelatihan yang diberikan berupa : 101. Benda asli

102. Model/tiruan benda asli

103. Media dengar misalnya radio, kaset dll 104. Media pandang dengar, misalnya televise 105. Buku-buku/Diktat

106. Komputer

107. Teletraining, misalnya distance learning

V. KUESIOENER KARYAWAN/PEGAWAI A. Sistem-sistem kerja


(26)

Kebijakan tersebut dikomunikasikan ke seluruh pekerja

2.1. Apakah anda mengetahui visi dan misi tempat anda bekerja?

o Ya ο Tidak

2.2. Apakah perusahaan mengkomunikasikan kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas kepada anda?

o Ya ο Tidak

2.3. Apakah anda mengetahui slogan kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas perusahaan?

o Ya ο Tidak

2.4. Apakah manajer pabrik pernah menginformasikan langsung mengenai kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas kepada anda (dalam apel, secara personal, dll)?

o Ya ο Tidak

2.5. Apakah atasan anda menginformasikan kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas kepada anda?

o Ya ο Tidak

2.6. Apakah anda mengetahui mengenai kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas dari pengumuman yang ditempel di tempat kerja?

o Ya ο Tidak

2.7. Apakah anda mengetahui mengenai kebijakan sistem manajemen mutu/kualitas dari rekan-rekan kerja anda?

o Ya ο Tidak

2.8. Apakah anda diberikan kebebasan mengeluarkan ide untuk perbaikan sistem manajemen mutu/kualitas perusahaan?

o Ya ο Tidak

Perusahaan menyediakan instruksi kerja

2.9. Apakah perusahaan memberikan instruksi kerja/pedoman kerja tertulis untuk pelaksanaan pekerjaan anda?

o Ya ο Tidak

2.10. Apakah perusahaan menyediakan tempat konseling untuk mengatasi masalah-masalah anda?

o Ya ο Tidak


(27)

B. Kesejahteraan dan Kepuasan Karyawan (Employee Well_Being and Satisfication)

a. Keselamatan

Perusahaan membuat kebijakan mengenai keselamatan kerja karyawan

2.11. Apakah anda diberi informasi bagaimana caranya menghindari kecelakaan kerja ?

o Ya ο Tidak

b. Kesehatan

Perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan

2.12. Apakah perusahaan ada melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi karyawan ?

o Ya ο Tidak c. Dukungan

Kebijakan peraturan tersebut dikomunikasikan keseluruh pekerja 2.13. Apakah anda mengetahui peraturan tentang perusahaan ?

o Ya ο Tidak

2.14. Apakah anda diberi buku petunjuk tentang peraturan ?

o Ya ο Tidak

Penghargaan yang diberikan perusahaan bagi karyawan

2.15. Apakah perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan masukan/saran untuk untuk pengambilan keputusan ?

o Ya ο Tidak

2.16. Apakah perusahaan membrikan penghargaan khusus bagi karyawan bila perusahaan mencapai target penjualan?

o Ya ο Tidak

2.17. Apakah perusahaan memberikan penghargaan khusus bagi karyawan yang tingkat kehadirannya paling banyak/rajin?

o Ya ο Tidak

Kebijakan pembagian kompensasi

2.18. Apakah perusahaan memberikan ganti rugi bila anda tidak mengambil hak tidak bekerja anda (misalnya cuti)?

o Ya ο Tidak

2.19. Apakah perusahaan selalu memberikan honor tepat waktu kepada karyawan?


(28)

o Ya ο Tidak

Absensi yang diberlakukan bagi karyawan 2.20. Apakah anda diberi sanksi bila terlambat? o Ya ο Tidak

2.21. Apakah anda diikutsertakan dalam pembuatan kebijakan tentang sanksi yang diberikan tersebut?

o Ya ο Tidak


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Erlanggga Hook, John R, 2006. Memotivasi Karyawan. Yogyakarta: Penerbit Tugu.

Iskandar, Sadikin, 2010. Malcolm Baldrige National Quality Award. PT.Lembayung Center. Bandung 2009-2010

Mangkunegara, 2004. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: Penerbit BPFE

Nurmianto Eko dan Nurhadi Siswanto (Jurnal Teknik Industri 2006) Rosnani Ginting. 2007. Rancangan Teknik Industri. Medan: Usu Press.

Saaty, T. L and Luis G. Vargas. 2006. Decisions Making With The Analytic Network Process. Pittsburgh: RWS Publications

Sinulingga, Sukaria. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: Usu Press.

S.Schuler Randall dan E.Jackson Susan, 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad ke-21 Edisi Ke-enam Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlanggga: Soeprihanto, John, 1998. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, edisi pertama.

Yogyakarta: Penerbit BPFE


(30)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengenalan Malcolm Baldridge National Quality Award2

Malcolm Baldridge adalah Menteri perdagangan Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1981 di masa pemerintahan Presiden Ronald Reagen sampai dengan saat dia tewas karena kecelakaan ketika main rodeo pada bulan Juli 1987. Ia merupakan penganjur manajeman mutu sebagai kunci bagi kemakmuran kekuatan jangka panjang negaranya. Dilatar belakangi oleh kondisi selama beberapa decade Perang Dingin setelah berakhirnya Perang Dunia II dalam 1945, usaha Departemen Perdagangan untuk memajukan pengembangan bisnis dan pertumbuhan ekspor tidak mendapatkan perhatian cukup baik dari presiden maupun publik dibandingkan dengan perhatian terhadap masalah diplomasi dan pertahanan negara.

Malcolm Baldridge National Quality Award (MBNQA) adalah metode yang dikembangkan di Amerika Serikat. MBNQA diciptakan pertama kali oleh U.S. Congress pada tahun 1987 di bawah Public Law 100 – 107, sebagai penghormatan kepada Malcolm Baldrige, Commerce Department Secretary, yang meninggal pada 1987. MBNQA berada di bawah tanggung jawab The national Institute of Stands and Technology (NIST). Public Law 100 – 107 menetapkan tiga kategori bisnis yang berhak memperoleh MBNQA yaitu : Manufaktur, Jasa dan Bisnis Kecil.

2

Sadikin Iskandar, 2010. Malcolm Baldrige National Quality Award. PT.Lembayung Center.


(31)

Tujuan MBNQA adalah :

1. Membantu meningkatkan praktek – praktek kerja organisasi, kemempuan dan hasil-hasil

2. Memudahkan komunikasi dan sharing informasi tentang praktek – praktek terbaik diantara organisasi-organisasi

3. Melayani sebagai alat untuk memahami dan mengolah kinerja serta untuk pedoman perencanaan dan kesempatan untuk pembelajaran.

Sistem Manajemen MBNQA berdasarkan pada tiga tahap proses Penilaian,yaitu : 1. Evaluasi dari suatu persyaratan tetulis

2. Audit ke perusahaan – perusahaan yang memiliki skor tertinggi berdasarkan pernyataan tertulis.

3. Penelitian akhir untuk menentukan pemenang MBNQA berdasarkan keseluruhan penilaian didaftarkan oleh sustu konsorsium yang dibentuk oleh The American society for quality (ASQ) dan The American productifity and quality Centre (APQC).

Berdasarkan peninjauan secara seksama terhadap 20 perusahaan yang memiliki skor tertinggi untuk MBNQA pada tahun 1988 dan 1989, pihak pemerintah Amerika Serikat menentukan tiga kesimpulan kunci, yaitu :

1. Pada hampir semua kasus, perusahaan – perusahaan yang memiliki nilai tertinggi, berhasil meningkatkan perbaikan/peningkatan dalam hubungan karyawan, produktivitas, kepuasan pelanggan, pangsa pasar dan profitabilitas.

Hal 5-20


(32)

2. Enam factor kunci yang berkontribusi pada peningkatan kinerja perusahaan, antara lain : focus pelanggan, kepemimpinan manajemen senior keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, kultur perusahaan yang terbuka, pembuatan keputusan berdasarkan fakta dan kemitraan dengan pemasok.

3. Perusahaan membutuhkan waktu rata-rata dua setengah tahun untuk merealisasikan manfaat-manfaat awal dari penerapan system manajemen kualitas formal. Sejak tahun 1988 sampai tahun 2000, telah lebih dari satu juta copies tentang criteria MBNQA yang telah didistribusikan di Amerika Serikat dan Negara-negara lain, dan lebih dari 40 perushaan memenangkan MBNQA.

Kriteria MBNQA dibangun berdasarkan landasan dari 11 nilai dan konsep yaitu :

1. Kepemimpinan yang Visioner (visionary leadership). Para pemimpin senior suatu organisasi harus menetapkan arah serta menciptakan suatu focus pelanggan, nilai-nilai yang jelas dan tampak/kelihatan (visible), dan ekspresi yang tinggi. Arah, nilai dan nilai ekspetasi seharusnya mencerminkan keseimbangan kebutuhan dari pihak yang berkepentingan. (stakeholder)

2. Keunggulan yang dikendalikan/digerakkan/didorong pelanggan (customer Driven Excellence). Kualitas dan kinerja dinilai oleh pelanggan organisasi, oleh karena itu organisasi harus bertanggung jawab agar features serta karakteristik produk dan pelayanan, juga mode akses kepelanggan, dapat


(33)

memberikan kontribusi nilsi pada pelanggan, sehingga mendorong kearah akuisi pelanggan, kepuasan, loyalitas dan pengembangan bisnis organisasi. 3. Pembelajaran Organisasi dan pribadi (Organizational and Personal Learning). Pencapaian tingkat tertinggi dari kinerja bisnis organisasi dan pelanggan.

4. Memberikan Nilai Kepada Karyawan dan Mitra Kerja (Valving Employees an partners). Suatu keberhasilan organisasi tergantung pada peningkatan, pengetahuan, keterampilan, kreatifitas dan motivasi dari karyawan dan mitra organisasi. Memberikan nilai kepada karyawan berarti mempunyai komitmen kepada kepuasan mereka, pengembangan dan memperlkaukan secara baik.

5. Ketangkasan (Agility). Kesuksesan dalam pasar global yang hiperkompetitif membutuhkan ketangkasan (Agility), yaitu suatu kapasitas untuk berubah cepat dan fleksibel. Semua aspek dalam e-commerce membutuhkan dan memungkinkan untuk lebih cepat, fleksibel dan customized responses. Organisasi bisnis menghadapi waktu siklus (cycle time) yang lebih pendek untuk pengenalan produk dan pelayanan baru juga lebih cepat tanggap dan fleksibel terhadap pelanggan.

6. Berfokus pada masa depan (Focus in the future). Dalam suatu lingkaran yang kompetitif, berfokus pada masa deapn berarti membutuhkan pemahaman tentang factor – factor jangka pendek dan jangka panjang yang mempengaruhi bisnis dan pasar. Pertumbnuhan berkelanjutan dan kepemimpinan di pasar membutuhkan orientasi yang kuat pada masa


(34)

depan dan keinginan memberikan komitmen jangka panjang kepada pihak-pihak kunci yang berkepentingan, seperti : pelanggan, karyawan, mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat.

7. Manajemen untuk Inovasi (Managing for Inovation). Inovasi berarti membuat perubahan yang bermakna untuk meningkatkan produk, pelayanan dan proses – proses dari organisasi serta menciptakan nilai – nilai baru untuk pihak – pihak yang berkepentingan (stake holder).

8. Manajemen berdasarkan fakta (Managemen By Fact). Kesuksesan Organisasi tergantung pada pengukuran dan analisis dari kinerja. Pengukuran itu harus berasal dari kebutuhan dan strategi bisnis, dan harus memberikan data dan informasi penting tentang proses – proses kunci, output dan hasil – hasil bisnis.

9. Tanggung Jawab Public dan Warga Negara (Public Responsibility and Citizenship). Para pemimpin organisasi harus menekankan tanggung jawab mereka pada pihak dan perlu mempraktekkan perilaku sebagai warga Negara yang baik. Tanggung jawab ini mengacu pada ekspetasi dasar dari organisasi berkaitan dengan etika bisnis dan proteksi pada kesehatan masyarakat, keamanan/keselamatan dan linkungan.

10.Berfokus pada hasil – hasil dan penciptaan Nilai (Focus on Result and Creating Value) Pengukuran kinerja organisasi perlu memfokuskan pada hasil – hasil kunci. Hasil – hasil dapat digunakan untuk menciptakan dan menyeimbangkan nilai untuk pihak – pihak kunci yang berkepentingan


(35)

pelanggan, karyawan, pemasok dan mitra, pemegang saham dan masyarakat.

11.Perspektif Sistem (System Perspective). Kriteria MBNQA memberikan suatu perspektif system pengolahan organisasi menuju keunggulan kinerja. Nilai – nilai inti dan tujuh kategori MBNQA membangun dan mengintegrasikan mekanisme untuk system.

Kesebelas nilai inti dan konsep di atas diintegrasikan ke dalam kategori merupakan kriteria MBNQA. Pada tahun 2002, MBNQA diberikan untuk kategori manufaktur, bisnis jasa, bisnis kecil, pendidikan dan kesehatan, Untuk kategori (manufaktur, jasa dan kecil) terdapat 7 kategori yang dinilai. Adalah :

1. Kepemimpinan 2. Perencanaan Strategi 3. Fokus pasar dan pelanggan 4. Informasi dan analisa 5. Fokus sumber daya manusia 6. Manajemen proses

7. Hasil – hasil bisnis

Dalam hal peneliti lebih berfokus pada kategori manajemen sumber daya manusia. Untuk penilaian kategori manajemen sumber daya manusia yang dipakai pada penelitian ini yaitu menguji bagaimana system kerja organisasi anda pembelajaran pegawai serta motivasi membuat pegawai mampu mengembankan dengan memanfaatkan potensinya secara penuh selaras dengan sasaran organisasi secara keseluruhan dan action plan. Juga duji apakah organisasi berupaya untuk


(36)

membangun dan memelihara lingkungan kerja dan iklim dukungan bagi pegawai kondusif bagi keunggulan kinerja dan bagi pertumbuhan pribadi dan organisasi.

Dalam kategori manajemen sumber daya manusia ini ada beberapa kriteria lagi yang diukur, yaitu :

1. Sistem – sistem kerja (Work System)

Cara melihat sistem – sistem kerja yaitu uraikan bagaimana tugas dan pekerjaan organisasi membuat pegawai serta organisasi dapat mencapai kinerja tinggi. Uraikan bagaimana kompensasi, kemajuan karir dan praktik tenaga kerja yang berkaitan membuat pegawai serta organisasi dapat mencapai kinerja yang tinggi.

2. Pendidikan pelatihan dan pengembangan karyawan (Employee Education Training, and Development)

Uraikan bagaimana pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir organisasi yang mendukung pencapaian sasaran secara keseluruhan serta berkontribusi kepada kinerja yang tinggi. Uraikan bagaimana pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karir organisasi yang membangun pengetahuan, keterampilan serta kapabilitas pegawai. Pada criteria ini dibagi lagi menjadi bagain yaitu berupa pendidikan dan pelatihan karyawan serta pengembangan karyawan.

3. Kesehatan dan Kepuasan Pelanggan (Employee Well-Being and Saisfaction)

Uraikan bagaimana organisasi memelihara lingkungan kerja dan iklim dukungan kepada pegawai yang berkontribusi kepada kesejahteraan,


(37)

kepuasan dan motivasi semua pegawai. Dalam hal ini dibagi lagi menjadi tiga criteria yaitu kesehatan, keselamatan serta dukungan dan kepuasan. Skor total dari MBNQA adalah 100 points. MNBQA untuk bidang bisnis ditujukkan dalam Tabel 3.1

Tabel 3.1 Kategori MBNQA untuk Bidang bisnis

Nomer Kategori Nilai

Maksimum

Nilai Presentasi 1 Kepemimpinan

Kepemimpinan organisasi

Tanggung jawab publik dan warga negara

120 80 40

12%

2 Perencanaan Strategi Pengembangan strategi Penyebarluasan strategi 85 40 40 8,5%

3 Fokus pasar dan Pelanggan Pengetahuan pasar dan pelanggan Hubungan dan kepuasan pelanggan

85 40 45

8,5%

4 Informasi dan analisis

Pengukuran dan analisis kinerja organisasi Manejemen informasi

90 50 40

9%

5 Fokus sumber daya manusia Sistem-sistem kerja

Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karyawan Kesehatan dan kepuasan pelanggan

85 35 25 25

8,5%

6 Manajemen Proses

Proses produk (barang dan jasa) Proses bisnis Proses-proses pendukung 85 45 25 15 8,5%

7 Hasil-hasil bisnis

Hasil-hasil berfokus pada pelanggan Hasil-hasil pasar dan finansial Hasil-hasil sumber daya manusia Hasil-hasil efektifitas organisasi

450 125 125 80 120 45%


(38)

3.2 Sistem Penilaian MBNQA3

Sistem penilaian dengan menggunakan system scoring. Sistem scoring untuk MBNQA memiliki dua dimensi penilaian proses dan Hasil. Setiap respons yang ada dilihat dari aspek – aspek.

3.2.1 Penilaian Dimensi Proses

Istilah “proses” mengacu kepada metode yang digunakan organisasi

(perusahaan) untuk mengalamatkan kriteria dalam kategori – kategori yang ada. Dalam proses ada empat faktor yang dievaluasi yaitu :

a. Approach (Pendekatan)

Dalam factor ini yang dievaluasi adalah :

- metode yang digunakan untuk melaksanakan proses - Kesesuaikan metode dengan persyaratan yang ada - Efektifitas yang menggunakan metode

- Berderajat (artinya sistematika) b. Deployment (Penyebarluasan)

Dalam factor ini yang dievaluasi adalah :

- Pendekatan yang diaplikasikan dalam memenuhi persyaratn yang ada, relevan dan penting bagi organisasi

- Pendekatan diaplikasikan secara konsisten - Pendekatan digunakan oleh seluruh unit kerja c. Learning (Pembelajaran)

3Ibid,

Hal 62-70


(39)

Dalam faktor ini yang dievaluasi adalah :

- Penyempurnaan pendekatan melalui siklus evaluasi dan perbaikan

- Mendorong perubahan yang bersifat terobosan atas pendekatan yang ada melalui inovasi

- Berbagi (sharing) penyempurnaan dan inovasi dengan unit kerja serta proses yang relevan dalam organisasi

d. Integration (Terintegrasi)

Dalam faktor ini yang dievaluasi adalah :

- Pendekatan selaras dengan kebutuhan organisasi yang diidentifikasikan dalam persyaratan lain

- Ukuran, informasi dan system perbaikan saling melengkapkan antar proses dan unit kerja

- Rencana, proses, hasil, analisis, pelajaran dan tindakan, harmonis antar proses dengan unit kerja untuk mendukung tujuan organisasi.

Dalam pemberian skor khususnya pada dimensi proses, harus dilihat dari respon yang ada dalam hal dari penilaian kuisioner. Caranya tentukan poin skornya. Misalnya skor yang didapat 50%, maka untuk dimensi proses mempresentasikan : ada bukti yang efektif, pendekatan sistematik, responsive (tanggap) secara penuh terhadap persyaratan secara keseluruhan dari item – item persyaratan bisnis kunci dari perusahaan, persyaratan disebarluaskan, mskipun penyebarluasan mungkin bervariasi dalam beberapa area atau unit – unit kerja, evaluasi sistematik dan peningkatan proses berdasarkan fakta. Untuk diselarskan dengan criteria lain. Untuk petunjuknya dapat dilihat pada Tabel 3.2


(40)

Tabel. 3.2 Petunjuk Skoring untuk Proses

Skor Proses

0%  Pendekatan tidak sistematik dan informatika bersifat cerita 10%

-20%

 Permulaan dari pendekatan sistematik terhadap persyaratan-persyaratan dasar dari item-item

 Terdapat kesengajaan utama adalah penyebarluasan yang menghambat kemajuan dalam pencapaian persyaratan dasar dari item-item

 Tahap permulaan transisi dari pendakatan reaktif terhadap masalah ke orientasi peningkatan secara umum

30% - 40%

 Efektif, pendekatan sistematik rsponsive secara penuh terhadap persayaratan secara kesuluruhan dari item-item persyaratan dasar item-item

 Pendekatan disebarluaskan, meskipun penyebarluaskan mungkin bervariasi dalam beberapa area atau unit-unit kerja

 Permulaan dari pendekatan sistematik terhadap evaluasi dan peningkatan dari proses-proses kunci

50% - 60%

 Efektif, pendekatan sistemik, responsif (tanggap) terhadap hampir semua persyaratan secara keseluruhan dari item-item persyaratan bisnis kunci dari perusahaan

 Pendekatan disebarluaskan meskipun penyebarluasan mungkin bervariasi dalam beberapa area atau unit kerja

 Evakuasi sistemik dan peningkatan proses berdasarkan fakta, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari proses-proses kunci

 Pendekatan disebarluaskan dengan kebutuhan organisasional dasar yang diidentifikasi dalam kategori-kategori kriteria lain


(41)

Tabel. 3.2 Petunjuk Skoring untuk Proses (Lanjutan)

Skor Proses

70% -80%

 Efektif, pendekatan sistemik, responsif (tanggap) terhadap hampir semua persyaratan secara keseluruhan dari item-item persyaratan bisnis kunci dari perusahaan

 Pendekatan disebarluaskan meskipun penyebarluasan mungkin bervariasi dalam beberapa area atau unit kerja

 Berdasarkan fakta, evaluasi sistemik, dan peningkatan proses, kontribusi (organizational learning/sharing), merupakan alat-alat kunci manajemen, terdapat bukti-bukti yang jelas dari perbaikan dan peningkatan integrasi sebagai satu hasil dari analisis dan saling membagi atau memberikan kontribusi (sharing) pada tingkat organisasi

 Pendekatan integrasi baik dengan kebutuhan organisasi yang diidentifikasikan dalam kategori yang lain

90% -100%

 Efektif, pendekatan sistemik, responsif (tanggap) terhadap hampir semua persyaratan secara keseluruhan dari item-item persyaratan bisnis kunci dari perusahaan

 Pendekatan disebarluaskan secara penuh tanpa kelemahan-kelemahan atau kesenjangan yang berarti atau signifikan dalam setiap area atau unit-unit kerja

 Sangat kuat, berdasarkan fakta, evaluasi sistemik, dan peningkatan proses, pembelajaran organiasi dan saling membagi atau memberikan kontribusi secara ekstensif merupakan alat-alat kunci manajemen, perbaikan dan integrasi yang sangat kuat, didukung oleh keunggulan analisis dan saling membagi atau memrikan kontribusi (sharing) pada tingkat organisasi

 Pendekatan terintegrasi secara penuh dengan kebutuhan organiasi yang diidentifikasi dalam kategori yang lain


(42)

3.2.2 Penilaian Dimensi Hasil Faktor – faktor yang dievaluasi adalah :

- Level kinerja saat ini dan tingkat luasnya perbaikan

- Perbandingan kinerja dan hubungan antara hasil dengan proses operasi yang ada. Untuk petunjuk scoring dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Petunjuk Skoring untuk Hasil-hasil (Result Scoring)

Skor Proses

0%  Tidak ada hasil-hasil jelek pada area yang dilaporkan 10%

-20%

 Terdapat beberapa peningkatan dan/atau berada pada tahap awal dari kinerja yang baik dalam beberapa area

 Hasil – hasil tidak dilaporkan untuk banyak area yang penting terhadap kebutuhan bisnis kunci organisasi

30% - 40%

 Kecenderungan – kecenderungan peningkatan (improvement trends) dan/atau tingkat kinerja yang dilpaorkan untuk terbanyak area yang penting terhadap kebutuhan bisnis kunci organisasi

 Beberapa kecenderungan (trends) dan / atau tingkat kinerja sekarang dievaluasi terhadap pembanding – pembanding yang relevan dan / atau benchmarks, menunjukkan area kepemimpinan dari tingkat kinerja relative sangat baik

 Hasil – hasil bisnis terbanyak berkaitan dengan kebutuhan utama dari pelanggan –pelanggan pasar dan proses

50% - 60%

 Kecenderungan – kecenderungan peningkatan (improvement trends) dan/atau tingkat kinerja yang dilpaorkan untuk terbanyak area yang penting terhadap kebutuhan bisnis kunci organisasi

 Beberapa kecenderungan (trends) dan / atau tingkat kinerja sekarang dievaluasi terhadap pembanding – pembanding yang relevan dan / atau benchmarks, menunjukkan area kepemimpinan dari tingkat kinerja relative sangat baik

 Hasil – hasil bisnis terbanyak berkaitan dengan kebutuhan utama dari pelanggan –pelanggan pasar dan proses


(43)

Tabel 3.3 Petunjuk Skoring untuk Hasil-hasil (Result Scoring) (Lanjutan)

Skor Proses

70% - 80%

 Kinerja sekarang pada tingkat baik sampai unggul dalam area yang penting terhadap kebutuhan bisnis kunci organisasi

 Kebanyakan kecenderungan peningkatan (improvement trends) dan / atau tingkat kinerja sekarang terus berlanjut (meningkat)

 Banyak kecenderungan itu dan / atau tingkat kinerja sekarang dievaluasi terhadap pembanding – pembanding yang relevan dan / atau benchmarks, menunjukkan area kekuatan dan / atau berada pada tingkat kinerja sangat baik

 Hasil – hasil bisnis terbanyak berkaitan dengan kebutuhan utama daari pelanggan, pasar, proses dan rencana tindakan

90% - 100%

 Kinerja sekarang berada pada tingkat baik unggul dan kebanyakan area yang penting terhadap kebutuhan bisnis kunci organisasi

 Kecenderungan peningkatan hasil – hasil yang unggul itu dan / atau kinerja yang unggul itu terus menerus berlanjut dalam area yang dilaporkan

 Bukti – bukti dari kepemimpinan dan benchmarks ditunjukkan atau direkomendasikan dalma banyak area

 Hasil – hasil bisnis secara penuh berkaitan dengan utama dari pelanggan pasar, proses dan rencana tindakan

3.3 Analytic Network Process (ANP) 4

Metode Analytic Network Process (ANP) adalah salah satu metode yang mampu mempersentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan memepertimbangkan saling berkaitan anatara startegi objektif dengan Key Penformence Indikator (KPI) yang ada. Dengan kata lain Analytic Network

4

Saaty, Thomas L. Decision Making With The Analytic Network Process.


(44)

Process (ANP) adalah suatu teori pengukuran relatif yang digunakan untuk memperoleh skala prioritas gabungan dari skala individu yang menghasilkan pengukuran relatif dari pengaruh unsur-unsur yang saling berhubungan berkenaan dengan kriteria-kriteria permasalahan.

3.3.1 Konsep Dasar Analytic Network Process (ANP)5

Metode Analytic Network Pocess (ANP) merupakan pengembangan metode Analytic Network Pocess (AHP). Perbedaan ANP dengan AHP adalah dengan ANP kita tidak hanya meninjau kepentingan kriteria yang menentukan kepentingan alternatif seperti yang ada di dalam AHP, tetapi tapi juga melihat pengaruh kepentingan alternatif terhadap kepentingan kriteria. Dengan kata lain, ANP menghasilkankan model yang lebih general dalam pengambilan keputusan tanpa membuat asumsi tentang independency dari unsur-unsur dengan tingkat yang lebih tinggi dan unsur-unsur yang tingkat yang lebih rendah dan juga dari unsur-unsur di dalam suatu tingkatan Metode ANP mampu memeperbaiki kelemahan AHP berupa kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar stratagi objektif. Keterkaitan metode ANP ada dua jenis yaitu keterkaitan dalam satu set strategi objektif dan keterkaitan antar strategi objektif yang berbeda. Adanya keterkaitan ini menyebabkan metode ANP lebih kompleks dibanding dengan AHP

Jika asumsikan suatu sistem memiliki N perspektif dimana faktor-faktor daam tiap perpektif salng berinteraksi atau memiliki pengaruh tehadap beberapa atau seluruh perspektif yang ada. Jika perspektif dinotasikan dengan Ch dimana h

5 Saaty, T. L and Luis G. Vargas. Decisions Making With The Analytic Network Process. hlm 2-8


(45)

= 1,2,…N, dengan faktor sebanyak nh yang dinotasikan dengan ehi, eh2….ehnh.

pengaruh dari setiap faktor dalam satu perspektif pada faktor yang lain dalam suatau sistem dapat dipersentasikan melalui vektor prioritas berskala rasio yang diambil dari perbandingan berpasangan.

Analytic Network Process atau ANP adalah teori umum pengukuran relatif yang digunakan untuk menurunkan rasio prioritas komposit dari skala rasio individu yang mencerminkan pengukuran relatif dari pengaruh elemen-elemen yang saling berinteraksi berkenaan dengan kriteria kontrol.

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan ANP menurut Saaty: 1. Konstruksi model dan strukturisasi masalah

Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi alternatif yang akan menjadi paling signifikan dalam pengambilan keputusan.

2. Matriks perbandingan berpasangan yang menunjukkan keterkaitan

Matriks perbandingan berpasangan ini dibutuhkan untuk enghitung dampaknya pada alternatif-alternatif yang saling dibandingkan dengan skala rasio pengukuran yang dikembangkan oleh Saaty.

3. Perhitungan rasio konsistensi

Tingkat ketidak konsistenan pada respon di sebut dengan rasio ketidak konsistenan (CI) yang perhitungannya adalah sebagai berikut: Pada keadaan sebenarnya akan terjadi penyimpangan secara matriks tidak konsisten sempurna, karena ketidak konsistenan dalam preferensi seseorang. indikator terhadap konsistensi diukur melalui Consisteny index (CI) yang dirumuskan :

CI = (Zmaks – n)/(n-1)


(46)

Dengan : Zmaks = eigen maksimum N = ukuran matriks

Nilai CI tidak akan berarti bila tidak terdapat patokan untuk menyatakan apakah CI menujukan suatu matriks yang konsisten. Saaty memberikan patokan dengan melakukan perbandingan random atas 500 sampel. Dari matriks random tersebut didapat juga nilai indeks konsistensi yang disebut dengan indeks random (random indeks, RI). Dengan membandingkan CI dengan CR didapat patokan untuk menentukan tingkat konsistensi suatu matriks yang disebut dengan Consistency Ratio (CR) yang dirumuskan:

CR = Indeksy/ConsistencRandomCI

Suatu tingkat konsistensi yang tertentu memang diperlukan dalam penentuan prioritas untuk mendapatkan hasil yang sah. Nilai CR semestinya tak lebih dari 10%. Jika tidak, penilaian yang telah dibuat mungkin telah dilakukan secara random dan perlu direvisi. Tabel random indeks dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Random Indeks (RI)

RI merupakan indeks konsistensi matriks random dengan skala penilaian 1 sampai 9 dengan beserta entri-entri kebalikanya. Perlu diperhatikan bahwa matriks berorde 1 dan 2 sudah konsisten sehingga rumus C1 dan CR tidak berlaku.


(47)

4. Pembentukan super matriks dan analisis

Super matriks berisikan submatriks yang terdiri atas hubungan-hubungan antara dua tingkat pada model grafis.

3.3.2 Pembobotan Dengan ANP

Dengan teridentifikasinya Strategy map dan modelnya dalam konteks ANP, maka dilakukan pembobotan menggunakan metode ANP. Algoritma perhitungan pembobotan yang dilakukan dimulai dari data dengan bentuk pairwise comparison sampai dihasilkan bobot indikator kinerjanya. Data yang digunakan adalah hasil kuesioner dalam bentuk perbandingan berpasangan (pairwaise comparison). Faktor yang memiliki hanya satuan indikator performance, secara otomatis nilai bobot strategi objektifnya sama dengan indicator performance nya. Sedangkan strategi objektif yang memiliki lebih dari satu KPI, maka bobot strategi objektifnya diakomodasikan pada KPI-KPI yang dimiliki. Keterkaitan yang ada menjadi dasar penyusunan formasi supermatriksniya. Nilai bobot tiap interaksi diperoleh darin preferensi pihak manajemen terhadap kekuatan interaksinya.

Untuk memperoleh tiap strategi objektif dan key performance indicator (KPI), terlebih dahulu supermatrik yang terbobot dilakukan pengangkatan sehingga dihasilkan nilai bobot yang stabil. Nilai bobot dikatakan stabil bila dominasi antar strategi objektif telah terdistribusi pada keseluruhan matriks. Matriks yang memiliki bobot yang stabil disebut limiting matrikx. Limiting matriks perlu dilakukan normalisasi agar pembobotan dari strategi objektif dan


(48)

Key Performance Indikator (KPI) nya diketahui seberapa besar konstribusinya tiap startegi objektif terhadap objektifnya.

3.4 Pembuatan Kuesioner6

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Pada penelitian, penggunaan kuesioner merupakan hal yang sangat pokok dalam pengumpulan data. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan dengan cara mengisi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terhadap responden yang dipilih. Syarat pengisian kuesioner adalah pertanyaan harus jelas dan mengarah ketujuan penelitian.

Kuesioner dapat dibedakan berdasarkan : 1. Berdasarkan cara menjawab

a. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri tanpa dibatasi oleh apapun.

b. Kuesioner tertutup, yang telah disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih sesuai pilihan yang ada.

2. Berdasarkan jawaban yang diberikan

a. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya atau memberikan informasi mengenai perihal pribadi.

6

Rosnani Ginting. Rancangan Teknik Industri. hlm : 67-80


(49)

b. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden memberikan respon tentang perihal orang lain.

3. Berdasarkan bentuknya

a. Kuesioner pilihan ganda, yaitu sama seperti kuesioner tertutup, dimana terdapat pilihan jawaban.

b. Kuesioner isian, yaitu sama seperti kuesioner terbuka, berbentuk essay. c. Check List, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan

tanda Check List pada kolom yang sesuai.

d. Rating Scale, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju.

3.5 Validitas Data7

Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Pengujian ini berfungsi menunjukkan tingkat kemampuan alat pengukur agar dapat memberikan apa yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Tahap-tahap pengujian validitas:

1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang diukur.

2. Uji coba skala pengukuran dalam instrumen kepada sejumlah responden.

7

Sinulingga, Sukaria. 2011. Metodologi Penelitian. Usu Press. Hlm 192-195.


(50)

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban yang berbentuk matrik a x b, dimana a menyatakan banyaknya responden dan b menyatakan jumlah item pertanyaan. 4. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total

dengan menggunakan Korelasi Rank Spearman. Syarat penggunaan Korelasi Rank Spearman adalah data minimal berskala ordinal sehingga obyek-obyek/individu-individu yang dipelajari dapat diranking dalam dua urutan rangkaian berturut-turut. Rumus statistik dari koefisien Korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:

Dimana, r = koefisien korelasi antara X dan Y X = skor variabel independen X Y = skor variabel independen Y

3.6 Reliabilitas Data

Reliabilitas sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tersebut. Ada dua ukuran yang umum digunakan untuk mengetahui derajat reliabilitas atau kehandalan instrumen pengumpulan data, yaitu stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen.

Stabilitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan derajat kestabilan instrumen terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tersebut. Artinya jika instrumen tersebut digunakan dalam pengukuran variabel yang sama dalam waktu yang berbeda dan memberikan hasil yang sama


(51)

makan dikatakan stabilitas instrumen tersebut cukup baik. Konsistensi internal instrumen memberikan indikasi homogenitas item dalam pengukuran dalam arti seberapa jauh instrumen tersebut menjadikan item-item yang diukur secara bersama-sama menjadi sebuah set dan secara independen menjadi bagian yang berarti terhadap keseluruhan.

Pengujian reliabilitas pada umumnya dikenakan untuk pengujian stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Pengujian terhadap kedua karakteristik dari instrumen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode. Untuk pengujian stabilitas instrumen terdapat dua macam uji yaitu test-retest reliability dan parallel-form reliability. Pengukuran konsistensi internal instrumen pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu inter item consistency reliability dan split-half reliability. Salah satu alat test yang sering digunakan dalam pengujian konsistensi internal instrumen ialah Koefisien Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang pertanyaannya menggunakan skor dalam rentangan tertentu. Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien tersebut ialah :

              

t b k k r 2 2 1 1   dimana,

k = jumlah butir pertanyaan 2b = varians butir pertanyaan 2t = varians total butir pertanyaan


(52)

3.7 Teknik Sampling8

Teknik-teknik pengambilan sampel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Probability sampling

2. Nonprobability sampling

Teknik-teknik sampling ini harus disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, situasi yang berbeda membutuhkan teknik sampling yang berbeda pula.

3.7.1 Probability Sampling

Pengambilan sampel secara acak (random) adalah teknik pengambilan sampel dimana semua unsur yang ada di populasi mempunyai peluang yang sama untuk terambil sebagai sampel mewakili populasinya. Terdapat beberapa teknik Random Sampling, antara lain:

1. Simple Random Sampling

Merupakan teknik pengambilan sampel acak secara sederhana. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan bantuan tabel bilangan acak. Dalam hal ini, setiap item dalam populasi diberi nomor sedemikian rupa, kemudian nomor-nomor dipilih dari tabel bilangan random. Setiap nomor pada item yang sesuai dengan nomor yang terpilih pada tabel bilangan random akan diambil sebagai sampel. Demikian seterusnya sampai jumlah sampel yang dikehendaki terpenuhi.

8

Walpole, E. Ronald. 2005. Pengantar Statistika. Hal 152-196


(53)

2. Stratified Random Sampling

Dalam pengambilan sampel pada teknik sampling ini, populasi dibatasi menjadi beberapa lapisan atau strata, dan kemudian diambil contoh acak sederhana dari setiap lapisan. Keseluruhan contoh acak sederhana dari semua lapisan itu menyusun sampel acak berlapis. Dalam pengambilan sampel acak berlapis, populasi yang dibatasi itu harus relatif homogen dalam setiap lapisan. Misalnya untuk meneliti pendapatan guru di suatu kota mungkin akan lebih baik bila populasinya dibatasi menurut spesialisasi dan kemudian dalam setiap spesialisasi diambil contoh acak sederhana. Dengan demikian, diharapkan bahwa keragaman pendapatan dalam setiap spesialisasi itu jauh lebih kecil dari pada keragaman pendapatan dalam seluruh populasi.

3. Cluster Sampling

Teknik pengambilan sampel ini, mengambil beberapa kelompok secara acak dari populasi, dan mengambil semua, atau sebagian unsur yang dipilih secara acak dari setiap kelompok yang terpilih untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel kelompok lebih efisien dalam biaya bila populasinya tersebar luas. Misalnya dalam suatu penelitian mengenai kebiasaan merokok di suatu kecamatan, akan jauh lebih murah biaya yang dikeluarkan bila mewawancarai dan mengumpulkan data dari orang-orang yang tinggal relatif berdekatan dalam daerah yang terambil secara acak, daripada mengambil contoh acak sederhana dari seluruh orang di kecamatan tersebut.


(54)

4. Systematic Sampling

Teknik ini memiliki konsep bahwa hanya individu pertama yang terpilih secara acak sedangkan individu lain dipilih menurut pola tertentu. Individu yang berikutnya ditarik dengan interval sampel total populasi dibagi dengan jumlah sampel yang ingin diambil.

3.7.2 Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana tidak semua unsur didalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk tertarik sebagai sampel. Pengambilan sampel secara nonprobability sampling terdiri atas : 1. Accidental Sampling

Teknik ini mengambil sampel berdasarkan pada orang yang pertama kali dijumpai oleh pengambil sampel.

2. Purposive Sampling

Teknik ini mengambil sampel dimana sampel tersebut dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang diinginkan oleh pengambil sampel.

3. Snowball Sampling

Teknik ini mengambil sampel berdasarkan konsep bola salju dimana sampel diperoleh berdasarkan suatu informasi dari seorang individu terhadap individu lain.

4. Quota Sampling

Teknik ini mengambil sampel yang ditentukan oleh si pengumpul data dan sebelumnya telah ditentukan jumlah yang akan diambil. Jika jumlah tersebut


(55)

sudah dicapai, pengumpul data berhenti melakukan pengambilan data, selanjutnya hasil itu dipresentasikan.


(56)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan Maret 2015. Dan penelitian ini akan dilaksanakan pada PT. Tirta Sibayakindo.

4.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei . Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil pada populasi tersebut. Sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiolog maupun psikolog ( Kerlinger dalam Sugiyono, 1997)

4.3 Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah responden yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data untuk penelitian ini di PT. Tirta Sibayakindo.

4.4 Variabel Penelitian

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat).


(57)

Sedangkan variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun pembagian dari kedua variabel tersebut dapat dilihat pada keterangan sebagai berikut:

1. Variabel dependen (Y) : Kinerja MSDM

2. Variabel independen (X) : Tingkat Kepentingan Karyawan

4.5 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Kerangka konseptual inilah yang merupakan panduan dalam melaksanakan penelitian. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1

Employee education training & development

Pengembangan Karyawan Pendidikan dan Pelatihan

Kesehatan Karyawan Kesematan Karyawan Dukungan & Kepuasan

Implementasi ISO 9001 Work systems

Employee well being & satisfaction

Kinerja MSDM

Gambar 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian

4.6 Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:


(58)

1. Pada awal penelitian dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi kerja di PT. Tirta Sibayakindo serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.

2. Tahapan selanjutnya, dicari permasalahan yang ada

3. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data. 4. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu:

a. Data primer berupa kuesioner yang diisi oleh karyawan

b. Data sekunder berupa studi pustaka dan materi keilmuan lainnya 5. Pengolahan data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan. 6. Analisis terhadap hasil pengolahan data.

7. Penarikan kesimpulan dan diberikan saran untuk penelitian Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.2


(59)

IDENTIFIKASI MASALAH

STUDY KEPUSTAKAAN - Desain penelitian - Teknik sampling - Pembuatan Kuisioner - Teknik pengolahan data dan analisis data

PENGUMPULAN DATA - Data kuisioner MBNQA - Data kuisioner ANP

PENGOLAHAN DATA - Pengolahan data

- Penilaian MBNQA

- Perhitungan bobot struktur hirarki & pengujian konsistensi

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH - Elemen/unsur kinerja perusahaan dalam fokus SDM - Kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam fokus SDM

KESIMPULAN & SARAN

Gambar 4.2 Langkah-langkah Penelitian

4.7 Pengumpulan Data 4.7.1 Sumber Data

Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

Data yang dibutuhkan dalam tugas akhir ini terdiri atas data primer dan data sekunder, yaitu:


(60)

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari karyawan untuk mengetahui data penilaian terhadap kinerja dan data kepuasan karyawan. Data primer ini dikumpulkan dengan menggunakan 2 tahap

1. Tahap 1

Data yang dikumpulkan pada tahap 1 berupa kuisioner yang disusun dengan menggunakan Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award. Diawali oleh kuisioner yang diisi oleh orang-orang yang mengerti tentang pekerjaannya (judgment sampling).

2. Tahap 2

Data yang dikumpulkan pada tahap 2 adalah berupa kuisioner yang digunakan untuk memberikan pembobotan terhadap faktor-faktor yang telah didapatkan di tahap 1. Kuisioner ini diisi oleh manajer pabrik yang bersangkutan atau wakilnya (judgment sampling).

2. Data sekunder

Merupakan data yang ada hubungannya dengan materi penelitian yang meliputi studi pustaka dan disiplin keilmuan yang mendukung serta mempunyai hubungan dengan kasus yang akan diteliti, sehingga kesimpulan yang diperoleh memiliki bobot ilmiah. Selain itu juga data yang diperoleh dari perusahaan, yaitu gambaran umum dan sejarah perusahaan, serta organisasi dan manajemen.


(61)

4.7.2. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan pengumpulan data dengan metode : 1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian.

2. Penyebaran Angket ( kuesioner )

Cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan pada karyawan sebagai responden yang akan diteliti diperlukan untuk mengetahui keinginan karyawan dan tingkat kinerja MSDM.

Pada data yang dikumpulkan di dapat dinyatakan valid atau benar dan sah, maka teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data kuisioner dari para manajer atau middle manajemennya adalah dilakukan dengan pengkombinasian antara pemberian kuisioner serta wawancara secara langsung. Sedangkan pengumpulan data dari para karyawan/pegawai dilakukan dengan pemberian kuisioner tertutup.

4.7.2.1.Pembuatan Kuesioner

Dua jenis digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner bagian I dan kuesioner bagian II. Kuesioner bagian I berfungsi bagian I berfungsi untuk mengumpulkan keterangan mengenai keadaan aktual tentang sumber daya manusia yang ada di perusahaan, kuesioner ini berdasarkan ini berdasarkan pada keadaan yang disyaratkan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA. Kuesioner bagian II berfungsi untuk mengumpulkan pendapat dari para manajer


(62)

dan manajer bagian-bagian lain, mengenai tingkat kepentingan dari kriteria kompetitif dalam fokus sumber daya manusia yang ada pada Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). Proses penyusunan tergantung pada pengalaman dan pemahaman penyusunan terhadap permasalahan yang dihadapi.

4.7.2.2.Pemilihan Responden

Kuesioner terdari dari dua bagian, yaitu:

1. kuesioner bagian I, untuk melakukan penilaian kinerja perusahaan mengenai sumber daya manusia pada perusahaan yang dilakukan penelitian tersebut. Dimana pada kuesioner ini berdasarkan prinsip Judgment Sampling yaitu diisi oleh pihak yang sesuai dengan bidangnya masing-masing dan kuesioner ini juga disebarkan kepada seluruh top manajemen karena dianggap mereka sam (se-level) ditambah dengan pengisian kuesioner oleh para karyawan/dimana ini tentukan berdasarkan area atau bidangnya masing-masing, antara lain:

a. Kuesioner untuk Manajer Pabrik

b. Kuesioner untuk Kepala Produksi Botol 600 ml d. Kuesioner untuk Supervisor

e. Kuesioner untuk kepala HRD f. Kuesioner untuk Karyawan/Pegawai

2. Kuesioner bagian II, untuk melakukan pembobotan atas struktur model pengukuran. Dimana pada kuesioner ini diisi oleh pihak yang lebih mengetahui tentang keadaan perusahaan sesungguhnya dan lebih mengusai


(1)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.4 Pembuatan Kuesioner ... III-19 3.5 Validitas Data ... III-20 3.6 Reliabilitas Data ... III-21 3.7 Teknik Sampling ... III-23 3.7.1 Probability Sampling ... III-23 3.7.2 Nonprobability Sampling ... III-25

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1 4.1 Tempat dan waktu Penelitian ... IV-1 4.2 Jenis Penelitian... IV-1 4.3 Objek Penelitian ... IV-1 4.4 Variabel Penelitian ... IV-1 4.5 Kerangka Konseptual ... IV-2 4.6 Rancangan Penelitian ... IV-2 4.7 Pengumpulan Data ... IV-4 4.7.1 Sumber Data ... IV-4 4.7.2 Metode Pengumpulan Data ... IV-5 4.8 Pengolahan Data ... IV-8


(2)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1 5.1 Pengumpulan Data ... V-1 5.1.1 Pengumpulan Data Kesioner I ... V-1 5.1.2 Pengumpulan Data Kuesioner II ... V-2 5.2 Pengolahan Data ... V-5 5.2.1 Penilaian Kuesioner Bagian I ... V-5 5.2.2 Penilaian Kuesioner Bagian II ... V-12

VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... VI-1 6.1 Analisis Pemberian Bobot ... VI-1 6.2 Analisis Hasil Penilaian Kinerja Manajemen Sumber

Daya Manusia ... VI-1 6.3 Analisis Hasil Penilaian Kinerja Hirarki Tingkat II ... VI-2 6.4 Analisa Hasil Penilaian Per Kriteria ... VI-3

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1 7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2 Saran ... VII-2


(3)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1 Jam Kerja dengan Sistem Shift di PT. Tirta Sibayakindo ... II-8 3.1 Kategori MBNQA untuk Bidang bisnis ... III-8 3.2 Petunjuk Skoring untuk Proses ... III-11 3.3 Petunjuk Skoring untuk Hasil-hasil (Result Scoring) ... III-13 3.4 Random Indeks (RI) ... III-17 5.1 Hasil Perbandingan Berpasangan antar Kriteria yang Mempengaruhi

Work System ... V-2 5.2 Hasil Perbandingan Berpasangan antar Kriteria yang

Mempengaruhi Employee Education Training and Education ... V-3 5.3 Hasil Perbandingan Berpasangan antar Kriteria yang Mempengaruhi

Employee Well Being and Satisfaction ... V-3 5.4 Hasil Perbandingan Berpasangan antar Kriteria yang Mempengaruhi

Fokus SDM ... V-3 5.5 Hasil Perbandingan Berpasangan antar Kriteria yang Mempengaruhi

Fokus SDM oleh technical requirement ... V-4 5.6 Hasil Perbandingan Berpasangan antar Kriteria yang

Mempengaruhi Implementasi ISO 9001 ... V-4 5.7 Hasil Perbandingan Berpasangan antar Kriteria yang Mempengaruhi


(4)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.8 Hasil Perbandingan Berpasangan antar Kriteria yang

Mempengaruhi Implementasi Pengembangan Karyawan ... V-4 5.9 Hasil Perbandingan Berpasangan antar Kriteria yang

Mempengaruhi Implementasi Dukungan & Kepuasan ... V-5 5.10 Hasil Penilaian Kuesioner Karyawan... V-5 5.11 Hasil Penilaian kategori Sistem Kerja... V-6 5.12 Hasil Penilaian kategori Sistem Kerja... V-7 5.13 Hasil Penilaian Sub Kategori Pengembangan Karyawan ... V-8 5.14 Hasil Penilaian Sub Kategori Keselamatan Karyawan ... V-8 5.15 Hasil Penilaian Sub Kategori Kesehatan Karyawan ... V-9 5.16 Hasil Penilaian Sub Kategori Dukungan dan Kepuasan ... V-10 5.17 Hasil Penilaian Manajemen Sumber Daya Manusia ... V-11 5.19 Penjumlahan Kolom Matriks Perbandingan Work Systems

terhadap Karakteristik Teknik. ... V-12 5.20 Bobot Parsial Work Systems terhadap Karakteristik Teknik ... V-12 5.21 Rekapitulasi Perhitungan Konsistensi ... V-14 5.22 Supermatrix ... V-15 5.23 Limiting Supermatrix ... V-15 5.24 Matriks dengan Costumer Requirement & Goal ... V-16


(5)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1 Jalur distribusi Produk AQUA ... II-3 2.2 Struktur Organisasi PT. Tirta Sibayakindo ... II-7 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-2 4.2 Langkah-langkah Proses Penelitian ... IV-4 4.3 Model Analytic Network Process ... IV-9


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Kuesioner MBNQA ... L-1 2. Kuesioner ANP ... L-23 3. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17 .. L-27 4. Lembar Asistensi ... L-29


Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) di PT.Bridgestone Sumatera Rubber Estate

4 67 135

Transformational Leadership And Malcolm Baldrige National Quality Award Criteria For Excellence In Educational Leadership.

0 0 11

Pengukuran dan Perbaikan Performansi Perusahaan Berdasarkan Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award (Studi Kasus Di PT. "X", Bandung).

0 1 58

Evaluasi Kinerja Karyawan Menggunakan Pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award dan Metode Analytical Network Process di PT. Tirta Sibayakindo

0 0 14

Evaluasi Kinerja Karyawan Menggunakan Pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award dan Metode Analytical Network Process di PT. Tirta Sibayakindo

0 0 1

Evaluasi Kinerja Karyawan Menggunakan Pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award dan Metode Analytical Network Process di PT. Tirta Sibayakindo

0 0 5

Evaluasi Kinerja Karyawan Menggunakan Pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award dan Metode Analytical Network Process di PT. Tirta Sibayakindo

0 0 10

Evaluasi Kinerja Karyawan Menggunakan Pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award dan Metode Analytical Network Process di PT. Tirta Sibayakindo

0 0 1

Evaluasi Kinerja Karyawan Menggunakan Pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award dan Metode Analytical Network Process di PT. Tirta Sibayakindo

0 0 28

Pengukuran Kinerja Perbankan Menggunakan Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award (Studi Kasus Pada Pt. Bank Xyz).

0 0 154