d. Penyusutan Aktiva Tetap
PT. Kahar Duta Sarana melakukan perhitungan penyusutan untuk semua aktiva tetapnya kecuali tanah, untuk mengalokasikan biaya perolehan aktiva
tetap tersebut ke periode akuntansi yang memperoleh manfaat aktiva tetap itu dan tidak menetapkan nilai sisa untuk semua aktiva tetap tersebut. Dalam
penerapan metode penyusutan aktiva tetap, perusahaan ini menerapkan metode penyusutan garis lurus straight line method. Tarif penyusutan
dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat dari aktiva tetap tersebut, metode ini sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan telah dilaksanakan secara
konsisten dari tahun ke tahun. Ketentuan penyusutan yang ditetapkan untuk masing-masing aktiva tetap yaitu:
Tanah............................... 0 Bangunan......................... 5
Mesin............................... 12.5 Inventaris......................... 25
Contoh: Pada tanggal 5 Mei 2006 perusahaan membeli Mobil Pickup Isuzu Panther
dengan harga perolehan Rp. 100.000.000 dengan tarif penyusutan 12.5 dan pada akhir tahun pertama pembelian mobil tersebut, perusahaan mencatat
beban penyusutan truk giling semen ini sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Keterangan D K
Beban Penyusutan Aktiva Tetap Rp. 8.333.333,-
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Rp. 8.333.333,-
[812 x 12.5 x Rp. 100.000.000] untuk mencatat penyusutan
aktiva tetap
Besarnya penyusutan Mobil Pickup Isuzu Panther tersebut setiap tahunnya yaitu:
Tabel 4. 1 Penyusutan Mobil Pickup Izusu Panther
100,000,000 1
100,000,000 12.5
8,333,333 8,333,333
91,666,667 2
100,000,000 12.5
12,500,000 20,833,333
79,166,667 3
100,000,000 12.5
12,500,000 33,333,333
66,666,667 4
100,000,000 12.5
12,500,000 45,833,333
54,166,667 5
100,000,000 12.5
12,500,000 58,333,333
41,666,667 6
100,000,000 12.5
12,500,000 70,833,333
29,166,667 7
100,000,000 12.5
12,500,000 83,333,333
16,666,667 8
100,000,000 12.5
12,500,000 95,833,333
4,166,667 9
100,000,000 12.5
4,166,666.7 100,000,000
‐
Sumber: Olahan sendiri, 2010
e. Pelepasan Aktiva Tetap Jika berdasarkan pertimbangan teknis atau ekonomis suatu aktiva tetap
tidak layak lagi untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan
dengan cara menjual atau menonaktifkan aktiva tetap tersebut. Adapun
Universitas Sumatera Utara
metode penjualan yang dimaksud disini adalah dengan cara melelang aktiva tetap tersebut.
Untuk aktiva tetap yang dijual, maka perusahaan akan menghapus aktiva tetap itu dari pencatatan akuntansi dan mengakui keuntungan maupun
kerugian yang timbul akibat penjualan aktiva tetap itu. Contoh:
Pada awal Agustus 2004 perusahaan melakukan penjualan atas Mitsubishi L- 300 yang dibeli pada awal Februari 2001 dengan harga perolehan Rp.
128.750.000,- dengan masa manfaat 8 tahun karena keadaannya yang rusak dan tidak layak dipakai perusahaan. Mitsubishi L-300 tersebut dijual dengan
harga Rp. 63.500.000,- Penyusutan dari dari awal Januari 2004 sampai awal Agustus 2004 dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:
Keterangan D K
Beban Penyusutan Rp. 9.388.021
Akumulasi Penyusutan-Mesin Rp. 9388.021
[712 x 12.5 x Rp. 128.750.000]
untuk mencatat penyusutan aktiva tetap
Perusahaan menghitung kerugian penjualan sebagai berikut: Harga
perolehan Rp.
128.750.000 Akumulasi penyusutan Mitsubishi L-300
Tahun I Rp. 14.752.604
Tahun II Rp. 16.093.750
Tahun III Rp. 16.093.750
Universitas Sumatera Utara
Tahun IV
Rp. 9.388.021 Rp. 56.328.125
Nilai buku Mitsubishi L-300 Rp. 72.421.875
Harga jual Rp. 63.500.000
Kerugian penjualan Rp. 8.921.875
Dan mencatat penjualan Mitsubishi L-300 beserta kerugian penjualannya sebagai berikut:
Keterangan D K
Kas Rp. 63.500.000
Akumulasi Penyusutan-Mesin Rp. 56.328.125
Kerugian Penjualan Aktiva Tetap Rp. 8.921.875
Mesin Rp. 128.750.000
untuk mencatat penjualan dan kerugian penjualan aktiva tetap
Untuk aktiva tetap yang rusak, tidak dapat dipakai, tidak dapat diperbaiki dan tidak dapat dijual lagi, perusahaan menghapus aktiva tetap tersebut dari
pembukuan dan mengakui kerugian penghapusan aktiva tetap tersebut. Contoh:
Pada Juli 2004 perusahaan menonaktifkan printer Epson C45 yang dibeli pada awal Januari 2001 dengan harga perolehan Rp. 575.000,- dan masa manfaat 4
tahun karena sudah rusak dan tidak ekonomis jika diperbaiki lagi. Nilai buku printer itu adalah:
Harga perolehan
Rp. 575.000
Akumulasi penyusutan:
Universitas Sumatera Utara
Tahun I Rp. 143.750
Tahun II Rp. 143.750
Tahun III Rp. 143.750
Tahun IV Rp. 71.875 Rp. 503.125
Nilai buku
printer Rp.
71.875 Perusahaan mencatat kerugian akibat penghapusan aktiva tetap sebesar nilai
buku aktiva tetap itu yaitu Rp. 71.875 dan menjurnalnya sebagai berikut: Keterangan D
K Akumulasi Penyusutan-Inventaris
Rp. 503.125 Kerugian Penghapusan Aktiva Tetap
Rp. 71.875 Inventaris
Rp. 575.000
untuk mencatat penghapusan dan kerugian penghapusan aktiva tetap
Sementara untuk aktiva tetap yang telah disusutkan penuh fully depreciated namun masih digunakan untuk beroperasi, perusahaan tidak
menghapus aktiva tetap tersebut dan tetap mengakui aktiva tetap dalam pembukuannya. Contoh: Faximile Panasonic, Telepon Panasonic KXT-
7730X, meja ½ biro Ligna + kaca, meja komputer dan cash box yang sudah disusutkan penuh tetap dicatat dalam pembukuan karena sampai saat ini aktiva
tetap tersebut masih digunakan untuk beroperasi.
F. Penyajian Aktiva Tetap di Neraca
Dalam laporan keuangan perusahaan, aktiva tetap dicantumkan dalam neraca ditempatkan di bawah aktiva lancar. Perusahaan membuat suatu daftar
Universitas Sumatera Utara