aksesoris interior mobil sudah tepat kalau dialokasikan ke dalam biaya operasi, sesuai dengan PSAK No. 16 paragraf 07 IAI:2004 yang menyatakan
bahwa pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aktiva tetap untuk mempertahankan standar kinerja semula atas suatu aktiva diakui sebagai
beban saat terjadi.
4. Penyusutan Aktiva Tetap
Kebijakan penyusutan aktiva tetap yang diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan kebijakan PSAK, dimana perusahaan menyusutkan semua
aktiva tetapnya kecuali tanah. Hal ini sesuai dengan PSAK No. 17 paragraf 04 IAI:2004 yang menyatakan bahwa tanah biasanya memiliki masa manfaat
yang tidak terbatas dan biasanya tidak dianggap sebagai suatu aktiva yang dapat disusutkan serta memilih metode penyusutan garis lurus straight line
method untuk mengalokasikan biaya perolehan aktiva tetapnya berdasarkan tarif penyusutan yang telah disesuaikan dengan kebijakan perusahaan dan
menerapkan metode ini secara konsisten dari tahun ke tahun. Hal ini sesuai dengan kebijakan PSAK No. 17 paragraf 03 IAI:2004 yang menyatakan
bahwa konsistensi dalam penggunaan metode penyusutan penting agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.
Kebijakan perusahaan untuk tidak menetapkan suatu nilai sisa dalam perhitungan penyusutan untuk semua aktiva tetap yang dimiliki perusahaan
juga tidak melanggar kebijakan PSAK No. 17 paragraf 03 IAI:2004 yang
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa nilai sisa suatu aktiva seringkali tidak signifikan dan dapat diabaikan.
5. Pelepasan Aktiva Tetap
Kebijakan pelepasan aktiva tetap yang diterapkan perusahaan,
diantaranya dengan cara menjual dan menonaktifkan aktiva tetap tersebut dan mengeliminasi aktiva tetap itu dari neraca perusahaan telah sesuai dengan
kebijakan PSAK. Hal ini dapat dilihat berdasarkan salah satu contoh aktiva tetap yang tidak layak dipakai lagi oleh perusahaan berupa Mitsubishi L-300
yang dilepaskan perusahaan dengan cara dilelang. Perusahaan telah mengakui kerugian dari penjualan Mitsubishi L-300 itu dalam laporan keuangannya dan
telah mengeliminasi perkiraan Mitsubishi L-300 itu dari neraca perusahaan. Demikian juga untuk salah satu contoh aktiva tetap yang dinonaktifkan
perusahaan berupa Printer Epson C45 karena sudah rusak dan tidak ekonomis untuk diperbaiki kembali, dimana perusahaan mencatat penghapusan Printer
Epson C45 tersebut dan mengakui kerugian penghapusannya serta telah mengeliminasi perkiraan Printer Epson C45 itu dari neraca perusahaan.
Sementara kebijakan perusahaan untuk tetap mencatat keberadaan aktiva tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan dalam kegiatan
operasi perusahaan dalam pembukuannya, di antaranya Faximile Panasonic, Telepon Panasonic KXT-7730X, meja ½ biro Ligna + kaca, meja komputer
dan cash box telah sesuai juga dengan kebijakan PSAK No. 16 paragraf 13 IAI:2004 yang menyatakan bahwa para pemakai laporan keuangan harus
Universitas Sumatera Utara
dapat menemukan informasi mengenai jumlah tercatat bruto dari setiap aktiva tetap yang disusutkan penuh yang masih dalam penggunaan.
6. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca