HASIL PENELITIAN Iskandar Rizal, Franciscus Ginting, Armon Rahimi

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada tabel 4-1 dapat dilihat karakteristik dasar dan perbandingan masing masing kelompok sampel penelitian. Dari 42 orang sampel penelitian, semuanya berjenis kelamin pria, yang terbagi atas 21 orang pada kelompok sepsis HIV dan 21 orang sepsis non HIV, dengan tinggi badan rata-rata 165,9±4,3 cm pada kelompok sepsis HIV dan 164,8±4,2 cm pada kelompok sepsis non HIV. Umur rata-rata adalah 29,5 ±5,8 tahun pada kelompok sepsis HIV dan 43,6 ±13,2 tahun pada kelompok sepsis non HIV. Berat badan rata-rata kelompok sepsis HIV adalah 49,2 ±6,5 kg dengan Index Massa Tubuh IMT 17,8 ±2,2 kgm 2 , sedangkan pada kelompok sepsis non HIV berat badan rata- rata adalah 60,0 ±8,2 kg dengan IMT 22,1 ±3,2 kgm 2 Etiologi sepsis pada kelompok HIV sebanyak 21 orang 100 adalah pneumonia, sedangkan pada kelompok non HIV terdiri dari pneumonia 15 orang 71,4, gangren diabetikum 2 orang 9,5, dan urosepsis 3 orang 14,3. Tabel 4-1 . Berat badan dan IMT dijumpai berbeda bermakna secara statistik dimana pada kelompok sepsis HIV lebih rendah dibanding kelompok sepsis non HIV. Tabel 4-1 Tabel 4-1. Karakteristik Dasar Sampel Penelitian Karakteristik Sepsis HIV Sepsis Non HIV P Jumlah n 21 21 Jenis Kelamin • Pria 21 100 21 100 Umur tahun 29,5 ± 5,8 43,6 ± 13,2 0,001 Tinggi Badan cm 165,9 ± 4,3 164,8 ± 4,2 0,372 Berat Badan kg 49,2 ± 6,5 a 60,0 ± 8,2 0,001 IMT kgm 2 17,8 ± 2,2 a 22,1 ± 3,2 0,001 Etiologi Sepsis, n • Pneumonia a • Gangren Diabetikum • Urosepsis • Selulitis 21 100 15 71,4 2 9,5 3 14,3 1 4,8 0,072 Keterangan: HIV, Human Immunodeficiency Virus; IMT, index Massa Tubuh a Signifikan uji t Independent Universitas Sumatera Utara Tabel 4-2. memperlihatkan gambaran parameter laboratorium, dimana kadar rata-rata Hb pada kelompok sepsis HIV dan sepsis non HIV adalah 9,5 ±2,54 g dan 9,86 ±3,25 g secara berurutan. Jumlah rata-rata leukosit pada kelompok sepsis HIV dan sepsis non HIV adalah 9.154 ±7.218mm 3 dan 21.805 ±14.972mm 3 Tabel 4-2. Parameter Laboratorium Kelompok Sepsis HIV dan Sepsis Non HIV secara berurutan. Nilai rata-rata PCT kelompok sepsis HIV adalah 6,7 ± 13,5 ngml dan sepsis non HIV 27,6 ±30,5 ngml. Nilai leukosit dan PCT antar kelompok dijumpai berbeda bermakna secara statistik dimana lebih rendah pada kelompok sepsis HIV dibanding sepsis non HIV. Jumlah rata-rata CD4 absolut pada kelompok sepsis HIV adalah 19,5 ±31,7 selul. Parameter Laboratorium Sepsis HIV Sepsis Non HIV P Hb g 9,59 ± 2,54 a 9,86 ± 3,25 0,773 Leukosit mm 3 9.154 ±7.218 a 21.805 ±14.972 0,001 Procalcitonin ngml 6,7 ±13,5 b 27,6 ±30,5 0,007 CD 4 absolut selul 19,5 ±31,7 Keterangan: Hb, Hemoglobin a uji t Independent b Signifikan uji Mann-Whitney Pada tabel 4-3. Dapat dilihat parameter status nutrisi yang diukur dengan BIA yaitu BCM, FFM kg, FM kg, FM , muscle dan glikogen g berbeda bermakna dimana nilai pada kelompok sepsis HIV lebih rendah dibanding kelompok sepsis non HIV, hanya FFM didapatkan lebih tinggi pada kelompok sepsis HIV. Sedangkan nilai parameter RMR, protein, dan mineral tidak dijumpai perbedaan bermakna. Universitas Sumatera Utara Tabel 4-3. Perbedaan Parameter Status Nutrisi yang diukur dengan BIA pada kelompok Sepsis HIV dengan Sepsis Non HIV Parameter Sepsis HIV n=21 Sepsis Non HIV n=21 P BCM 19,5 ± 2,9 a 24,0 ± 3,7 0,001 FFM kg 43,6 ± 5,8 a 49,5 ± 6,4 0,003 FFM 88,7 ± 4,1 a 83,1 ± 7,8 0,006 FM kg 5,6 ± 2,2 a 10,4 ± 6,1 0,002 FM 11,3 ± 4,1 a 16,9 ± 7,8 0,006 RMR kkal 1446,2 ± 129,8 a 1449,3 ± 156,5 0,945 Protein kg 9,9 ± 1,7 a 10,1 ± 1,3 0,822 Mineral kg 3,5 ± o,6 a 3,5 ± 0,4 0,18 Muscle kg 19,3 ±3,0 a 22,7 ±2,8 0,001 Glikogen g 395,7 ± 53,1 a 450,5 ± 57,9 0,003 Keterangan: BCM, Body Cell Mass; FFM, Fat Free Mass; FM, Fat Mass; RMR, Resting Metabolic Rate. a Pada tabel 4-4. Dapat dilihat parameter status volume cairan tubuh yang diukur dengan BIA yaitu TBW Liter, ECW , ICW Liter, ICW dan TBK berbeda bermakna, di mana nilai TBW Liter, ICW Liter, ICW dan TBK g lebih rendah pada kelompok sepsis HIV dibanding kelompok sepsis non HIV. Hanya parameter ECW yang nilainya secara bermakna lebih tinggi pada kelompok sepsis HIV. uji t Independent, Signifikan Tabel 4-4. Perbedaan Status Volume Cairan Tubuh yang diukur dengan BIA pada kelompok Sepsis HIV dengan Sepsis Non HIV Parameter Sepsis HIV n=21 Sepsis Non HIV n=21 P TBW Liter 30,1 ± 4,0 a 35,9 ± 6,4 0,001 TBW 61,3 ± 4,9 a 59,8 ± 6,7 0,418 ECW Liter 19,1 ± 4,9 a 20,4 ± 5,9 0,546 ECW 63,1 ± 11,0 a 56,4 ± 10,8 0,05 ICW Liter 10,9 ± 3,1 a 15,5 ± 4,6 0,001 ICW 36,8 ± 11,0 a 43,6 ±10,8 0,05 TBK g 94,5 ± 13,9 a 115,9 ± 17,7 0,001 Keterangan: TBW, Total Body Water;ECW, Extra Cellular Water; ICW, Intra Cellular Water; TBK, Total Body Kalium a uji t Independent, Signifikan Universitas Sumatera Utara Pada tabel 4-5. Dapat dilihat nilai phase angle yang diukur dengan BIA, secara statistik dijumpai perbedaan bermakna, dimana nilai pada kelompok sepsis HIV lebih rendah dibandingkan kelompok sepsis non HIV. Tabel 4-5. Perbedaan Nilai Phase Angle yang diukur dengan BIA pada kelompok Sepsis HIV dengan Sepsis Non HIV Parameter Sepsis HIV n=21 Sepsis Non HIV n=21 P Phase Angle degrees 3,4 ± 1,0 a 4,4 ± 1,9 0,05 Keterangan: a Signifikan uji t Independent Pada gambar 4-1 dapat dilihat distribusi seluruh pasien berdasarkan diagnosa etiologi sepsis, dimana pneumonia adalah diagnosa penyebab sepsis terbanyak yaitu 36 pasien 86, diikuti urosepsis 3 pasien 7, ganggren diabetikum 2 pasien 5, dan selulitis 1 pasien 2. Gambar 4-1. Distribusi Pasien Berdasarkan Diagnosa Etiologi Sepsis Pada gambar 4-2 dapat dilihat etiologi sepsis sesuai dengan hasil kultur darah, dimana kultur darah yang positif sebanyak 9 sampel, dengan perincian Staphylococcus epidermidis sebanyak 5 sampel 56, Streptococcus faecalis 3 sampel 33, dan Staphylococcus saprophytic 1 sampel 11. Sepsis ec. Pneumonia 86 Sepsis ec. Gangren Diabeticum 5 Urosepsis 7 Sepsis ec. selulitis 2 Diagnosa pasien sepsis n=42 Universitas Sumatera Utara Gambar 4-2. Etiologi Sepsis Sesuai dengan Hasil Kultur Darah Staph. epidemidis 56 Strep. Faecalis 33 Staph. Saprophytic 11 Etiologi sepsis sesuai hasil kultur darah n=9 Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN