APLIKASI BIA PADA SEPSIS

2.6 APLIKASI BIA PADA SEPSIS

BIA merupakan pengukuran yang berguna untuk menilai komposisi tubuh pada pasien sepsis, pengukuran komposisi tubuh adalah penting pada penilaian status nutrisi pada pasien tersebut. BIA juga dapat menggambarkan derajat keparahan suatu penyakit, yang dapat mempengaruhi intervensi terapi. Pada sepsis, konsekuensi dari inflamasi sistemik yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan endothelial, disfungsi mikrovaskular, gangguan oksigenasi jaringan, dan kerusakan organ. 14 4 Hal ini akan menyebabkan perubahan pada parameter BIA, terutama parameter phase angle. 14 Pada sepsis terjadi perubahan pada komposisi cairan tubuh. Inflamasi akan menyebabkan total body water bertambah. 25 Pada saat bersamaan juga terjadi kerusakan sel dan peningkatan permeabilitas sehingga akan disertai pergeseran cairan tubuh dari intraselular dan intravaskular ke intertisial interselular. 29 Pada keadaan ini parameter komposisi cairan tubuh BIA dapat merefleksikan perubahan tersebut. Seperti infeksi lain, pada sepsis juga terjadi perubahan metabolisme, di mana proses katabolisme akan semakin meningkat. Kebutuhan energi basal akan bertambah yang dicerminkan oleh peningkatan nilai RMR, dan RMR akan semakin tinggi pada pasien dengan penyakit infeksi berat. Gangguan metabolisme ini dan ditambah asupan makanan yang kurang akan berpengaruh terhadap status nutrisi tubuh yang meliputi perubahan pada BCM, FFM, FM, total protein, mineral, dan glikogen. Perubahan komposisi tubuh yang ringan umumnya bisa tergambar melalui parameter nutrisi BIA. 25 Terdapat beberapa penelitian yang memakai parameter BIA pada pasien sepsis. Studi yang dilakukan oleh Schwenk dkk 1998 dengan memakai parameter BIA pada pasien sepsis mendapatkan adanya perubahan pada komposisi cairan tubuh, dimana terjadi perpindahan cairan dari intraselular ke ekstraselular dan ini berhubungan dengan prognosis yang jelek. 8,14 29 Swaraz 2003 mendapatkan parameter phase angle BIA dapat memprediksi survival pada pasien SIRS, di mana nilai awal phase angle 4 o berhubungan bermakna dengan angka survival selama 28 hari yang lebih tinggi. 16 Tsoroz dkk 2005 yang membandingkan ECM dan BCM antara pasien SIRS dengan sepsis berat menggunakan BIA mendapatkan nilai BCM berkurang pada kedua kelompok, namun tidak berbeda secara bermakna. 17 Universitas Sumatera Utara

2.7 APLIKASI BIA PADA PASIEN INFEKSI HIVAIDS