Alur penelitian
Randomisasi sederhana
Kelompok kombinasi zink-probiotik
Kelompok zink tunggal
Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi
Penilaian keparahan diare akut lama diare dan frekuensi diare dan gejala
keracunan serta efek samping terapi Gambar 3.1. Alur penelitian manfaat antara kedua kelompok intervensi
3.9. Identifikasi Variabel Variabel Bebas
Skala
Jenis Obat
Nominal dikotom
Variabel tergantung Skala
Lama Diare Numerik
Frekuensi Diare
Numerik
Universitas Sumatera Utara
3.10. Definisi Operasional
3.10.1. Diare akut
adalah pengeluaran tinja yang cair dengan frekuensi ≥ 3
kalihari disertai perubahan konsistensi tinja lembek atau cair dengan atau tanpa darah lendir dalam tinja, disertai atau tanpa
muntah yang berlangsung kurang dari 14 hari. 3.10.2. Diare persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
3.10.3. Dehidrasi ringan sedang adalah keadaan kekurangan cairan dengan gejala dan tanda keadaan umum penderita gelisah, mata cekung,
sangat haus dan turgor kulit kembali lambat. 3.10.4. Dehidrasi berat adalah keadaan kekurangan cairan dengan gejala
dan tanda keadaan umum penderita letargi, mata sangat cekung, tidak bisa minum dan turgor kulit kembali sangat lambat
≥ 2 detik. 3.10.5. Kombinasi zink-probiotik adalah tablet zink sulfat 20 mg produksi
Kalbe Farma dengan nama dagang “Zincare” dengan dosis 10 mghari 12 tablet untuk usia 6 bulan dan 20 mghari untuk usia
≥ 6 bulan yang diberikan bersama dengan
heat killed Lactobacillus acidophilus
produksi Kalbe Farma dengan nama dagang “Dialac” dengan dosis 3x10
10
CFUhari selama 10 hari. 3.10.6. Zink tunggal adalah tablet zink sulfat 20 mg produksi Kalbe Farma
dengan nama dagang “Zincare” yang diberikan tanpa heat killed
Lactobacillus acidophilus dengan dosis anak usia 6 bulan 10
mghari 12 tablet dan usia ≥ 6 bulan 20 mghari selama 10 hari.
Universitas Sumatera Utara
3.10.7. Keparahan diare akut adalah beratnya diare akut yang dinilai dari lamanya diare dan frekuensi diare penderita.
3.10.8. Frekuensi diare adalah jumlah kejadian diare dalam 24 jam. 3.10.9. Lama diare adalah waktu dalam jam yang dihitung sejak
mulai pengobatan sampai diare sembuh. 3.10.10. Diare dinyatakan sembuh apabila tinja sudah tidak cair atau
sudah berampas dalam delapan jam terakhir dan pasien sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
3.10.11. Diare kolera adalah diare yang ditandai dengan dijumpainya acute
watery diarrhea dengan tinja yang berbau amis khas seperti air
cucian beras. 3.10.12. Diare disentri adalah diare yang ditandai dengan dijumpainya
acute bloody diarrhea
atau adanya laporan orangtua adanya darah pada tinja.
3.10.13. Penyakit penyerta adalah semua penyakit berat yang ada saat diare akut terjadi seperti gizi buruk, ensefalitis, meningitis, sepsis,
bronkopneumonia, dan keadaan immunocompromised
3.10.14. Ensefalitis adalah suatu peradangan pada otak yang bersifat akut, ditandai dengan adanya demam, penurunan kesadaran, dan kejang,
tanpa disertai adanya tanda rangsang menigeal. 3.10.15. Gizi buruk adalah keadaan dimana berat badan setelah rehidrasi
terhadap tinggi badan berada dibawah 70 , atau bila dijumpai
Universitas Sumatera Utara
adanya edema disertai dengan hilangnya masa otot dan bila anak sudah terlihat jelas mengalami marasmus.
3.10.16. Meningitis adalah suatu peradangan pada selaput otak yang ditandai dengan adanya penurunan kesadaran, adanya tanda rangsang
meningeal, dan didukung oleh adanya temuan yang khas tergantung dari kuman penyebab meningitis dari pemeriksaan
cairan serebrospinal 3.10.17. Sepsis adalah keadaan ditemukannya gejala klinis terhadap suatu
penyakit infeksi yang berat disertai dengan ditemukannya respon sistemik yang dapat berupa hipotermia, hipertermia, takikardia,
hiperventilasi, dan letargi. 3.10.18. Bronkopneumonia
adalah suatu peradangan pada sistem
pernafasan ditandai dengan gejala klinis batuk, demam tinggi, dan sesak nafas.
3.10.19. Immunocompromised
adalah keadaan dimana sistem imunitas tubuh tidak bekerja adekuat yang dapat disebabkan oleh berbagai hal
seperti infeksi virus HIV dan pemberian kemoterapi kanker, ditandai dengan adanya demam yang berulang atau terus menerus,
dan dijumpainya manifestasi infeksi oportunistik, ataupun menderita infeksi berulang.
Universitas Sumatera Utara
3.11. Pengolahan dan Analisis Data