BAB 4. HASIL
Sebanyak 88 anak penderita diare dirawat di rumah sakit, 8 orang dieksklusikan dari penelitian oleh karena: 3 anak menderita gizi buruk, 1
menderita diare persisten, 2 menderita ensefalitis, dan 2 tidak disetujui orang tua ikut dalam penelitian. Kemudian sampel dibagi menjadi dua kelompok
secara randomisasi sederhana, masing-masing terdiri dari 40 penderita yang mendapat kombinasi zink-probiotik dan zink tunggal Gambar 4.1
88 anak penderita diare yang dirawat di rumah sakit
Dilakukan penanganan diare berdasarkan prosedur WHO 2005
8 orang dieksklusikan:
3 menderita gizi buruk
1 menderita diare persisten
2 menderita ensefalitis
2 tidak disetujui orang tua ikut
dalam penelitian 80
anak yang memenuhi kriteria inklusi
Zink tunggal
n = 40
Kombinasi zink‐probiotik
n = 40
Mengikuti penelitian dan pemantauan dilakukan sampai hari ke-10 terapi
n = 40 Mengikuti penelitian dan pemantauan
dilakukan sampai hari ke-10 terapi n = 40
Gambar 4.1. Profil Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Rerata frekuensi diare sebelum terapi pada kelompok kombinasi: 8.2 kalihari dan 9.2 kalihari pada kelompok zink tunggal dengan lama diare
sebelum terapi: 62.4 jam 2.6 hari pada kelompok kombinasi dan 56 jam 2.3 hari pada kelompok zink tunggal Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Karakteristik sampel penelitian
Karakteristik Kelompok I
Zink-Probiotik n=40
Kelompok II Zink
n=40 Umur bulan, rerata
SD Jenis kelamin, n
Laki-laki Perempuan
Status dehidrasi, n Tanpa dehidrasi
Dehidrasi ringan-sedang Dehidrasi berat
Pendidikan ayah, n SD
SMP SMU
D3D4 S1S2
Pendidikan ibu, n SD
SMP SMU
D3D4 S1S2
Penghasilan ayahbulan, n Rp. 500.000
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000
Rp. 3.000.000 Penghasilan ibubulan, n
Rp. 500.000 Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Frekuensi diare sebelum terapi kalihari, rerata SD
Lama diare sebelum terapi jam, rerata SD
27.4 21.04 23 57.5
17 42.5 0 0
40 100 0 0
4 10 2 5
22 55 10 25
2 5 3 7.5
7 17.5 22 55
8 20 0 0
2 5 15 37.5
18 45 5 12.5
26 65 8 20
6 15 0 0
8.2 3.19 62.4 18.67
21.5 16.57 21 52.5
19 47.5 0 0
40 100 0 0
1 2.5 4 10
19 47.5 14 35
2 5 0 0
5 12.5 28 70
3 7.5 4 10
0 0 22 55
18 45 0 0
27 67.5 9 22.5
4 10 0 0
9.2 2.41 56 23.05
Universitas Sumatera Utara
Selama pemberian terapi terlihat adanya perbedaan yang bermakna frekuensi diare pada hari I, II, III, dan IV pada kedua kelompok. Tetapi tidak
didapatkan perbedaan yang bermakna pada hari V sampai dengan VII Tabel 4.2 dan Gambar 4.2. Selama 10 hari pemberian terapi walaupun pasien
sudah tidak dirawat tetap dilakukan pemantauan melalui telepon, tidak ada orang tua ataupun pengasuh melaporkan adanya diare berulang pada kedua
kelompok maupun adanya keluhan keracunan dan efek samping pemakaian zink dan probiotik.
Tabel 4.2. Frekuensi diarehari setelah terapi kalihari
Hari pemberian terapi
Kelompok I Zink-Probiotik
rerata SD Kelompok II
Zink rerata SD
IK 95 P
Hari I Hari II
Hari III Hari IV
Hari V Hari VI
Hari VII 7.2 2.72
4.3 2.38 2.1 1.66
0.8 1.44 0.2 0.54
0.0 0.00 0.0 0.00
8.8 2.44 6.6 2.59
3.8 2.30 1.8 2.03
0.7 1.47 0.3 1.00
0.0 0.15 - 2.72 ; - 0.42
- 3.40 ; - 1.19 - 2.59 ; - 0.80
- 1.86 ; - 0.28
- 0.97 ; 0.21 - 0.56 ; 0.67
- 0.75 ; 0.02 0.008
0.001 0.001
0.008
0.60 0.120
0.320
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Grafik frekuensi diarehari setelah pemberian terapi
Pada penelitian ini didapatkan frekuensi diare yang lebih rendah, dan lama diare, serta masa rawatan yang lebih singkat pada kelompok kombinasi
dibandingkan kelompok zink tunggal P = 0.001.
Tabel 4.3. Frekuensi, lama diare, dan masa rawatan setelah terapi pada kedua kelompok
Kelompok I Zink-
Probiotik rerata SD
Kelompok II Zink
rerata SD IK 95
P
Frekuensi diare kalihari Lama diare jam
Masa rawatan jam 2.1 1.04
52.1 22.54 56.7 19.39
3.1 1.44 72.6 23.99
98.5 23.82 - 1.62 ; - 0.49
- 30.91 ; - 10.18 - 51.49 ; - 32.15
0.001 0.001
0.001
Universitas Sumatera Utara
BAB 5. PEMBAHASAN