Umum Perencanaan Rangka Atap Baja Ringan Berdasarkan Australian/New Zealand Standard (AS/NZS 4600:1996)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Umum

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil dituntut untuk menjadi lebih berkualitas disegala aspek selain aspek kekuatan yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan pembangunanperakitan. Salah satu struktur yang menjadi perhatian saat ini adalah struktur rangka atap dimana semakin banyaknya pilihan material pembentuk yang tersedia. Struktur rangka atap baja ringan saat ini sudah semakin populer dan banyak digunakan di Indonesia sebagai material alternatif selain kayu dan baja konvensional. Hal itu dikarenakan rangka atap jenis ini dianggap lebih ekonomis dan cepat dari segi perakitan. Baja ringan adalah baja canai dingin yang keras yang diproses kembali komposisi atom dan molekulnya, sehingga menjadi baja yang lebih fleksibel. Saat ini baja ringan menjadi material bangunan yang sedang trend, rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding material baja ringan untuk struktur lainnya. Hal ini karena gencarnya iklan-iklan yang menawarkan produk rangka atap baja ringan menggantikan rangka atap dari material kayu. Mengingat kayu Universitas Sumatera Utara semakin hari semakin langka juga karena harga kayu yang relatif mahal, maka pemilihan material rangka atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontraktor atau owner dalam membangun rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka atap baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus, seperti lebih kuat, lebih kaku dibanding konstruksi kayu. Disamping itu kemudahan dalam mendapatkan, kecepatan pemasangan, dan struktur yang kuat membuat rangka atap baja ringan terkenal. Teknologi dalam perencanaan dan pemasangan rangka atap baja ringan beragam sesuai dengan profil dari elemen kuda-kuda itu sendiri. Profil kuda-kuda rangka atap baja ringan yang beredar di pasaran terdiri dari C, Z, hollow dan UK atau profil Omega atau HAT. Tiap profil memiliki kelebihan-kelebihan serta perbedaan prinsip dalam pemasangannya. a. profil baja konvensional hot rolled steel Universitas Sumatera Utara b. profil baja ringan cold formed steel Gambat 1.1 Profil baja konvensional dan profil baja ringan Rangka Atap Baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengkompensasi bentuknya yang tipis. Ketebalan baja ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4 mm – 1 mm. Inilah kelebihan dan kekurangan baja ringan : Kelebihan: • Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu atau baja konvensional, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya jauh lebih rendah sehingga dapat mengurangi struktur pondasi, kolom dan balok. Universitas Sumatera Utara • Baja ringan bersifat tidak membesarkan api non-combustible. • Anti Rayap, tidak bisa dimakan rayap. • Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu dan baja konvensional. • Pada baja ringan tidak terjadi muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas dan dingin. Kekurangannya : • Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon. • Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan. • Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Perbandingan konfigurasi material baja konvensional dengan baja ringan Baja konvensional hot rolled steel Baja ringan cold formed steel Modulus elastisitas : E 200.000 Nmm 2 210.000 Nmm 2 Modulus geser : G 80.000 Nmm 2 E21+ μ Nmm 2 81.000 Nmm 2 Nisbah poisson : μ 0,3 0,3 Koefisien pemuaian : α 12 x 10 -6 C 12 x 10 -6 C Berat jenis : ρ 7850 kgm 3 7850 kgm 3 Tegangan lelelh : fy 240 MPa 200 – 550 MPa Kekuatan tarik : fu 370 MPa 300 – 550 MPa Ketebalan material 3 mm 0,4 – 1 mm Baja ringan sebagai alternatif baru material rangka atap akhir-akhir ini semakin populer dan bahkan menjadi trend tersendiri, ditandai dengan banyaknya jumlah merk rangka atap baja ringan di Indonesia. Di satu sisi, jumlah merk yang banyak itu membuat konsumen bisa bebas memilih mana yang dianggap paling cocok dengan kebutuhan ataupun dana yang tersedia. Tetapi di sisi lain, banyaknya merk tersebut juga mengakibatkan terjadinya “perang harga” yang bisa merugikan konsumen. Karena sudah banyak penjual rangka atap baja ringan yang menurunkan standar kualitasnya agar harganya Universitas Sumatera Utara menjadi “miring”. Penurunan standar kualitas itu tentu saja sangat membahayakan. Sudah banyak berita mengenai robohnya rangka atap baja ringan di berbagai lokasi. Salah satu penyebab munculnya “kualitas non-standar” itu adalah karena sampai saat ini Indonesia belum memiliki peraturan mengenai material cold formed steel yang merupakan material pembentuk rangka jenis ini. Hal ini menyebabkan banyak pelaksana di lapangan tidak terbiasa dengan proses perencanaan dan pelaksanaannya.

1.2 Latar Belakang