Sambungan Sekrup Untuk Menahan Geser

Ukuran Diameter Nominal df in. mm No. 0 0,060 1,52 No. 1 0,073 1,85 No. 2 0,086 2,18 No. 3 0,099 2,51 No. 4 0,122 2,84 No. 5 0,125 3,18 No. 6 0,138 3,51 No. 7 0,151 3,84 No. 8 0,164 4,17 No. 10 0,190 4,83 No. 12 0,216 5,49 No. 14 0,250 6,35 Tabel 2.5. Diameter Nominal Sekrup

2.4.2 Sambungan Sekrup Untuk Menahan Geser

Untuk memastikan distribusi beban yang merata pada sambungan ,sangatlah penting untuk membatasi jarak antar sekrup, terutama untuk sekrup paling luar. Spesifikasi AISI mengatur tentang hal ini,namun Rekomendasi Eropa ECCS 1983 menspesifikasikan sebagai berikut: - Jika jarak antara dua sekrup paling luar kurang dari 15 d f ,gaya akan didistribusikan merata pada sekrup. - Jika jarak antara dua sekrup paling jauh adalah 65 d f ,gaya pada sambungan harus dibatasi sebesar 75 dari kekuatan desain. - Untuk jarak antara 15 d f dan 65 d f interpolasi linear perlu dilakukan. Universitas Sumatera Utara Jarak minimum antar sekrup dan terhadap ujung profil Jarak minimum antar sekrup ditentukan adalah 3 d f 3 diameter baut dan jarak minimum dari sekrup menuju ujung profil adalah 1,5 d f Gambar 2.16. Pembatasan jarak sekrup Sambungan sekrup yang dibebani geser dapat gagal dalam satu atau beberapa mode kegagalan. Mode tersebut adalah kegagalan geser sekrup, robekan tepi, miring dan tercabutnya sekrup, dan kegagalan tumpu pada material yang disambungkan. Miringnya sekrup diikuti oleh robeknya ulir pada lembaran yang lebih bawah yang mengurangi kapasitas geser sambungan. Pada keadaan normal kepala sekrup akan mengalami kontak dengan material yang lebih tipis. Bagaimanapun ketika material yang disambungkan memiliki ketebalan yang sama atau kepala sekrup berada pada material yang lebih tipis memiringnya baut perlu diperhitungkan. Universitas Sumatera Utara Penting untuk menghitung kapasitas tumpu yang lebih rendah dari dua member berdasarkan ketebalan dan kuat tariknya. Kuat tumpu pelat yang mengalami kontak dengan sekrup ditentukan dengan persamaan : V b = Φ V b 2.39 di mana : Φ = faktor reduksi kekuatan = 1.0 untuk pembebanan statik = 0.5 untuk pembebanan siklik AISI V b = kekuatan tumpu dari penampang dimana terdapat sekrup Untuk t 2 t 1 ≤ 1 nilai Vb yang digunakan adalah nilai terkecil dari persamaan berikut : Tilting � � = 4,2 ��� 2 3 ∗ � � � ∗ � �2 bearing � � = 2,7 ∗ � 1 ∗ � � ∗ � �1 bearing � � = 2,7 ∗ � 2 ∗ � � ∗ � �2 dimana : t 1 = ketebalan material yang terhubung dengan kepala sekrup t 2 = ketebalan material yang tidak terhubung dengan kepala sekrup Universitas Sumatera Utara df = diameter sekrup fu 1 = kuat tarik material yang terhubung dengan kepala sekrup fu 2 = kuat tarik material yang tidak terhubung dengan kepala sekrup Untuk t 2 t 1 ≥ 2,5 nilai Vb yang digunakan adalah nilai terkecil dari persamaan berikut : bearing � � = 2,7 ∗ � 1 ∗ � � ∗ � �1 bearing � � = 2,7 ∗ � 2 ∗ � � ∗ � �2 Untuk 1 t 2 t 1 2.5 nilai Vb yang digunakan adalah berdasarkan interpolasi antara nilai minimum semua persamaan yang dihitung. Untuk mencegah kegagalan sambungan secara getas kapasitas desain untuk geser harus 1.25 kali dari kapasitas desain tariks sekrup. Umumnya kapasitas geser sekrup akan dihitung sebesar 0.6 kali kuat aksial baut. Kuat geser dari pabrik tidak berlaku jika t2=1.6 mm dimana t2 adalah material paling tebal tidak terhubung dengan kepala sekrup. 0,6 f us ≥ ΦV b ≥ P u 2.42 Dimana : f us : Kuat tarik sekrup Universitas Sumatera Utara P u : Gaya yang bekerja pada sambungan

2.4.3 Sambungan Sekrup Untuk Menahan Tarik