Stock Setup Eksekusi Program dan Pembuatan Kerja

Gambar 4.58 Tool setting 7. Gerakkan roughing tool hingga cutter menyentuh bagian muka stock. 8. Masukkan harga panjang benda kerja standar pada harga Z dengan cara tekan tombol Z, 2, 3, 9, titik ., 2, 3, 5 dan ENTER secara berurutan. Harga Z diperoleh dari panjang benda kerja standar diukur dari permukaan rahang cekam jaw sampai bagian muka stock ditambah jarak PSO 2 G55 yaitu 100 + 139,235 = 239,235. 9. Masukkan nomor alat potong pada tool correction nomor 01 dengan cara tekan tombol TO, 0, 1 dan ENTER secara berurutan. Nilai X dan Z alat potong telah disimpan pada nomor perbaikan 01. 10. Aktifkan copying finishing tool secara manual yaitu dengan cara menekan tombol MAN JOG dan revolver pahat secara bersamaan sampai finishing tool berada pada posisi paling bawah dari turret. 11. Ulangi langkah 5 sampai dengan 9 dengan tool correction nomor 03. 12. Aktifkan threading tool secara manual yaitu dengan cara menekan tombol MAN JOG dan revolver pahat secara bersamaan sampai threading tool berada pada posisi paling bawah dari turret. 13. Ulangi langkah 5 sampai dengan 9 dengan tool correction nomor 05. 14. Aktifkan grooving tool secara manual yaitu dengan cara menekan tombol MAN JOG dan revolver pahat secara bersamaan sampai grooving tool berada pada posisi paling bawah dari turret. 15. Ulangi langkah 5 sampai dengan 9 dengan tool correction nomor 07.

4.5.2 Stock Setup

Stock setup adalah proses pemasangan stock pada chuck sehingga sesuai dengan data geometri benda kerja pada program NC yang telah direncanakan. Data geometri yang dimaksud adalah Posistion Shift Offset PSO. Posistion Shift Universitas Sumatera Utara Offset yaitu pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja. Pada mesin bubut CNC ET 242 terdapat 5 PSO. Pada penelitian ini, titik nol mesin Z dipindah ke permukaan rahang cekam A menggunakan perintah G55, kemudian dipindah ke titik nol benda kerja W dengan perintah G92. Prosedur untuk melaksanakan stock setup adalah sebagai berikut: 1. Bagian muka stock terlebih dahulu dibuat lubang dengan ukuran ϕ 3 mm dan kedalaman 5 mm sebagai tumpuan center pin untuk menahan benda kerja dengan tailstock. 2. Pasang stock pada chuck, kemudian tutup pintu mesin. 3. Atur menu pada mode eksekusi kemudian aktifkan T0101 dan G55 dengan cara tekan tombol EXC, T, 1, 0, 1, ENTER, G, 5, 5, ENTER dan CYCLE START secara berurutan. 4. Atur menu pada mode manual dengan cara menekan tombol MAN. 5. Gerakkan tool secara manual dengan cara menekan tombol MAN JOG dan tombol arah secara bersamaan menuju koordinat X30 Dan Z180. Untuk menghindari tabrakan tool, atur tombol feedrate pada nilai 2 ketika tool mencapai jarak 5 mm dari koordinat tujuan. 6. Atur posisi stock hingga bagian muka stock menyentuh tool. 7. Buka pintu mesin. Kencangkan chuck dan gerakkan tail stock hingga menahan stock, kemudian tutup pintu mesin. 8. Program siap dieksekusi.

4.5.3 Eksekusi Program dan Pembuatan Kerja

Untuk mengeksekusi program yang telah disiapkan, urutan langkah kerja adalah sebagai berikut: 1. Atur menu pada mode edit dengan cara menekan tombol EDIT. 2. Buka program yang akan dieksekusi dengan cara menekan tombol SHIFT, O, 1, 9, 8, 3 dan ENTER secara berurutan. 3. Atur menu pada mode otomatis dengan cara menekan tombol OTOMATIS. 4. Atur tombol federate pada nilai minimum. 5. Tekan tombol CYCLE START. Universitas Sumatera Utara 6. Atur tombol feedrate pada nilai ± 2 . Perhatikan gerakan tool, jika tool bergerak dengan benar dan tidak terjadi tabrakan maka feedrate dapat dinaikkan pada nilai 100. Demi keamanan operasi pembubutan selama eksekusi program operator harus selalu memperhatikan gerakan tool dan mengatur kecepatan tool agar terhindar dari tabrakan dengan stock maupun bagian mesin yang lain. 7. Jika program telah berakhir dan benda kerja telah selesai dibubut, maka putaran spindel, gerakan turret dan aliran air pendingin akan berhenti secara otomatis. 8. Buka pintu mesin. 9. Lepaskan sisa benda kerja dari chuck dan ambil benda kerja yang jatuh ke bawah di tempat penampungan tatal. 10. Benda kerja telah jadi dan proses pembuatan benda kerja telah selesai. Gambar 4.60 Proses pembubutan benda kerja Gambar 4.61 Hasil pembuatan benda kerja. Universitas Sumatera Utara

4.5.4 Sinkronisasi Antara Simulasi dengan Kerja Mesin CNC