KONDISI IMPOR INDONESIA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4 KONDISI IMPOR INDONESIA

Keadaan impor di Indonesia tak selamanya dinilai bagus, sebab menurut golongan penggunaan barang, peranan impor untuk barang konsumsi dan bahan bakupenolong selama Oktober 2008 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yaitu masing-masing dari 6,77 persen dan 75,65 persen menjadi 5,99 persen dan 74,89 persen. Sedangkan peranan impor barang modal meningkat dari 17,58 persen menjadi 19,12 persen. Sedangkan dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas Indonesia selama Januari-Oktober 2008, mesin per pesawat mekanik memberikan peranan terbesar yaitu 17,99 persen, diikuti mesin dan peralatan listrik sebesar 15,15 persen, besi dan baja sebesar 8,80 persen, kendaraan dan bagiannya sebesar 5,98 persen, bahan kimia organik sebesar 5,54 persen, plastik dan barang dari plastik sebesar 4,16 persen, dan barang dari besi dan baja sebesar 3,27 persen. Selain itu, tiga golongan barang berikut diimpor dengan peranan di bawah tiga persen yaitu pupuk sebesar 2,43 persen, serealia sebesar 2,39 persen, dan kapas sebesar 1,98 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang utama mencapai 67,70 persen dari total impor nonmigas dan 50,76 persen dari total impor keseluruhan. Selama Oktober 2008 nilai impor nonmigas Kawasan Berikat KBkawasan bebas bea adalah sebesar USD1,78 miliar. Angka tersebut mengalami defisit sebesar USD9,3 juta atau 0,52 persen dibanding September 2008. Sementara itu, dari total nilai impor nonmigas Indonesia selama periode tersebut sebesar USD64,62 miliar atau 76,85 persen berasal dari 12 negara utama, yaitu China sebesar USD12,86 miliar atau 15,30 persen, diikuti Jepang sebesar USD12,13 miliar 14,43 persen. Berikutnya Singapura berperan 11,29 persen, Amerika Serikat 7,93 persen, Thailand 6,51 persen, Korea Selatan 4,97 persen, Malaysia 4,05 persen, Australia 4,03 persen, Jerman 3,19 persen, Taiwan 2,83 persen, Prancis 1,22 persen, dan Inggris 1,10 persen. Sedangkan impor Indonesia dari ASEAN mencapai 23,22 persen dan dari Uni Eropa 10,37 persen. Data terakhir menunjukkan bahwa nilai impor Indonesia Juni 2010 mencapai US11,71 miliar atau meningkat 17,36 dibanding Mei 2010 yang besarnya US9,98 miliar. Dan jika dibanding Juni 2009 mengalami peningkatan 47,61 . Sementara itu, selama semester I2010 nilai impor mencapai US62,89 miliar atau meningkat 51,99 jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Perkembangan nilai Impor Migas dan Nonmigas pada tahun 1980-2009 dapat kita lihat lebih jelasnya dalam tabel sebagai berikut : -40 -20 20 40 60 80 100 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 64 -9 19 17 54 49 9 16 39 -38 35 -7 -3 1 40 16 5 25 88 -21 Grafik Persentase Pertumbuhan Impor Migas dan Nonmigas Tahun 2000-2009 Impor migas Impor Nonmigas Tabel 4.2 : Perkembangan Impor Migas Nonmigas Indonesia Tahun 1980-2009 Juta US Sumber : Indonesia dalam Angka 2008 2009 BPS Tahun Impor Migas Impor Nonmigas Total 1980 1744 9090 10.834 1981 1721 11551 13.272 1982 3545 13314 16.859 1983 4145 12207 16.352 1984 2697 11185 13.882 1985 1276 8984 10.259 1986 1086 9632 10.718 1987 1068 11302 12.370 1988 909 12340 13.249 1989 1195 15164 16.360 1990 1920 19917 21.837 1991 2310 23559 25.869 1992 2115 25165 27.280 1993 2171 26157 28.328 1994 2367 29616 31.984 1995 2911 37718 40.629 1996 3596 39333 42.929 1997 3924 37756 41.680 1998 2654 24683 27.337 1999 3681 20322 24.003 2000 6020 27490 33.510 2001 5472 25490 30.962 2002 6526 24763 31.289 2003 7611 24940 32.551 2004 11732 34793 46.525 2005 17458 40243 57.701 2006 18963 42103 61.066 2007 21933 52541 74.473 2008 30553 98644 129.197 2009 18981 77849 96.829

4.5 KONDISI CADANGAN DEVISA INDONESIA