Rusa Sambar Taksonomi rusa sambar dalam biologi adalah sebagai berikut: Babi hutan

1. Rusa Sambar Taksonomi rusa sambar dalam biologi adalah sebagai berikut:

Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Famili : Cervidae Genus : Cervus Spesies : Cervus unicolor IUCN, 2010. Rusa sambar mempunyai kaki yang panjang, dan pada dasarnya ia merupakan jenis menjangan Indonesia terbesar. Tingginya pada bagian bahu kira- kira 140 cm dan beratnya kira-kira 300 kg. Warnanya ada yang coklat ke hitam- hitaman, dan ada pula yang gelap sekali. Telinga binatang ini besar, dan lebih mengandalkan pendengaran daripada penglihatan dalam kehidupannya sehari-hari di dalam hutan Veevers dan Carter, 1987. Rusa sambar termasuk hewan yang aktif terutama pada malam hari, juga pagi hari dan menjelang petang. Makanannya meliputi rumput-rumputan, perdu, dedaunan muda tumbuhan berkayu, dan buah-buahan yang jatuh. Rusa sering mengunjungi sumber mineral alami. Rusa sambar biasanya hidup soliter, tetapi kelompok yang terdiri dari dua ekor juga kadang terlihat. Paling umum terdapat di hutan sekunder di daerah landai, tetapi juga di hutan yang tinggi di daerah berlereng curam dan di hutan rawa. Memasuki beberapa kebun dan perkebunan untuk mencari makanan Payne dkk., 2000. Universitas Sumatera Utara

2. Babi hutan

Taksonomi babi hutan dalam biologi adalah sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Famili : Suidae Genus : Sus Spesies : Sus scrofa IUCN, 2010. Binatang ini sangat pandai menyesuaikan diri, dan makan segala macam makanan. Mereka cepat sekali berkembang biak, meskipun sering diburu manusia ataupun dijadikan mangsa oleh binatang buas di rimba. Kakinya punya empat jari, jari belakang lebih kecil yang sangat membantunya kalau berjalan di atas tanah berlumpur. Babi selalu aktif siang dan malam, tetapi suka makan waktu pagi dan senja Veevers dan Carter, 1987. Sebagian besar babi hutan aktif pada malam hari, tetapi juga secara periodik pada siang hari, terutama ketika cuaca sejuk. Makanannya meliputi buah-buahan yang jatuh dan biji-bijian, akar-akaran dan bahan tumbuhan lainnya, cacing tanah, dan binatang kecil lainnya. Tidak sedikit babi hutan yang merusak di perkebunan dan memakan bagian tumbuh pohon palem muda dan buah coklat. Populasi kecil menjadi penetap dan beradaptasi dengan hutan sekunder dan kebun. Sarang babi hutan terbuat dari anakan pohon dan perdu yang digigit atau dikoyakkan dan dionggokkan di atas tanah Payne dkk., 2000. Universitas Sumatera Utara

3. Kijang