3. Kijang
Taksonomi kijang dalam biologi adalah sebagai berikut: Kerajaan
: Animalia
Filum :
Chordata Kelas
: Mammalia
Ordo :
Artiodactyla Famili
: Cervidae
Genus :
Muntiacus Spesies
: Muntiacus muntjak
IUCN, 2010. Kijang jarang terdapat di tempat-tempat yang jauh dari hutan. Mereka
terdapat di hutan-hutan primer dan sekunder dengan pohon-pohon yang rapat mulai dari daerah tepi pantai sampai daerah dengan ketinggian 2500 mdpl atau
lebih lagi. Jenis binatang ini bisa bertahan hidup dan berkembang biak meskipun banyak musuh seperti manusia dan pemangsa-pemangsa lain, seperti harimau,
macan tutul, dan lain-lain. Warna kijang adalah coklat kekuningan, sedangkan kaki dan dahinya lebih kehitam-hitaman. Di dagu, leher, perut, kaki bagian dalam
dan di bawah ekornya terdapat warna putih Veevers dan Carter, 1987. Kijang aktif terutama pada siang hari. Makanannya meliputi dedaunan
muda, rumput-rumputan, serta buah-buahan dan biji-bijian yang jatuh termasuk yang berasal dari pohon-pohon Dipterocarpaceae. Kijang sering ditemukan
secara kebetulan sebagai pasangan jantanbetina dewasa, kadang sendiri Payne dkk., 2000.
Universitas Sumatera Utara
4. Kancil
Taksonomi kancil dalam biologi adalah sebagai berikut: Kerajaan
: Animalia
Filum :
Chordata Kelas
: Mammalia
Ordo :
Artiodactyla Famili
: Tragulidae
Genus :
Tragulus Spesies
: Tragulus javanicus
IUCN, 2010. Panjang tubuh kancil sekitar 20-25 cm. Tubuh bagian atas Kancil
berwarna coklat kemerahan, sedangkan tengkuk bagian tengah biasanya lebih gelap daripada bagian tubuh lainnya. Bagian bawah berwarna putih dengan batas
sedikit kecoklatan di tengah, tanda khusus di kerogkongan dan dada bagian atas berwarna coklat tua. Kancil merupakan binatang herbivora yang menyukai
rumput, daun-daunan yang berair, kecambah, buah-buahan yang jatuh di tanah, kulit pisang, pepaya, ubi, dan ketela. Habitat Kancil Tragulus javanicus di
hutan primer dan sekunder yang cukup lebat atau tanah kering di dataran rendah atau kaki bukit tidak jauh dari sungai dengan vegetasi lebat Ihsan, 2010.
Kancil aktif pada malam dan siang hari. Makanannya meliputi buah- buahan yang jatuh, pucuk-pucuk daun dan jamur. Biasanya hidup menyendiri
soliter. Dewasa dan anakan beristirahat di tempat yang terlindung di bawah tajuk hutan. Terdapat di hutan yang tinggi dan hutan sekunder, kadang memasuki
kebun-kebun dan semak belukar Payne dkk., 2000.
Universitas Sumatera Utara
5. Beruk