7. Trenggiling Taksonomi Trenggiling dalam biologi adalah sebagai berikut:
Kerajaan :
Animalia Filum
: Chordata
Kelas :
Mammalia Ordo
: Pholidota
Famili :
Manidae Genus
: Manis
Spesies :
Manis javanica IUCN, 2010.
Trenggiling senang hidup di dalam hutan dan seringkali datang ke daerah perkebunan atau tanah-tanah pertanian. Trenggiling melindungi diri dari serangan
musuhnya dengan cara menggulungkan dirirnya. Kalau seekor trenggiling sudah bergelung , tidak ada binatang lain kecuali barangkali harimau yang sanggup
membuka gelungannya itu atau menggigitnya melalui sisik-sisiknya yang keras itu Veevers dan Carter, 1987.
Umumnya aktif pada malam hari, siang hari trenggiling tidur di liang bawah tanah. Makanan hanya terdiri dari semut dan rayap yang diambil dari
sarangnya di pepohonan, di atas tanah atau di bawah tanah. Sarang serangga dibuka dengan kaki yang bercakar kuat dan isinya dijilat dengan lidah yang
panjang dan lengket. Trenggiling terdapat di hutan yang tinggi, hutan sekunder, dan lahan budidaya termasuk kebun-kebun. Trenggiling sering terlihat di jalan
pada malam hari, bergerak perlahan dan tidak mencolok, matanya berpendar jika
terkena cahaya obor kecil Payne dkk., 2000.
Universitas Sumatera Utara
8. Beruang madu
Taksonomi beruang madu dalam biologi adalah sebagai berikut: Kerajaan
: Animalia
Filum :
Chordata Kelas
: Mammalia
Ordo :
Carnivora Famili
: Ursidae
Genus :
Helarctos Spesies
: Helarctos malayanus
IUCN, 2010. Beruang madu adalah satu-satunya jenis beruang yang hidup di hutan-
hutan tropis di Indonesia. Beruang madu adalah pemakan campuran, artinya binatang ini selain memakan binatang kecil dan serangga, juga sayur-sayuran dan
buah-buahan. Makanan yang paling disukainya ialah sarang lebah anak beserta dengan madunya. Beruang madu kebanyakan makan malam hari, pada saat lebah
sedang tidur. Siang hari tidur di dalam sarang yang sederhana terbuat dari dahan- dahan kayu, jauh tinggi di atas pohon Veevers dan Carter, 1987.
Beruang Madu aktif secara teratur pada siang dan malam hari, hidup di permukaan tanah dan pada pepohonan yang tinggi. Hewan ini membuat sarang
dari dahan-dahan kecil di atas pepohonan untuk tidur, mirip dengan yang dilakukan orangutan, tetapi biasanya lebih dekat ke batang pohon dan kurang
tersusun rapi. Makanan meliputi seluruh sarang lebah, rayap, binatang kecil, dan buah-buahan. Terdapat di kawasan hutan yang luas dan kadang memasuki kebun-
kebun di daerah terpencil Payne dkk., 2000.
Universitas Sumatera Utara
9. Kuau Raja