2.5. Rumus Umum Indeks Pembangunan Manusia IPM.
Seperti yang dikemukakan sebelumnya komponen Indeks Pembangunan Manusia adalah Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama
Bersekolah, dan Pengeluaran Rill Perkapita. Dalam penyajiannya indeks tersebut dikalikan 100 untuk mempermudah penafsiran. Teknik penyusunan indeks
tersebut pada dasarnya mengikuti rumus sebagai berikut :
, ,
, ,
, j
i Min
j i
Max j
i Min
j i
j i
I −
− =
χ χ
χ
∑
= =
=
3 ,
2 ,
1 ,
9 3
1
1
j j
i I
j IPM
i
Dimana : II,j
= Indeks Komponen IPM ke-i untuk proporsi ke-j Max XI,j
= Nilai komponen IPM ke-i yang tertinggi Min XI,j
= Nilai komponen IPM ke –i yang terendah IPM j
= Indeks Pembangunan Manusia provinsi j Untuk tujuan perhitungan indeks, dapat ditempuh berbagai cara untuk
menetapkan nilai maximum dan minimum Xi,j. sebagai ilustrasi, jika tujuan hanya sekedar membandingkan kinerja provinsi dalam satu tahun tertentu maka
nilai tertinggi dan terendah Xi,j pada tahun tersebut dapat dipilih sebagai nilai maksimum dan minimum nilai extreme. Metode pemilihan ini tidak
memungkinkan perbandingan antar waktu, karena batas maksimum dan minimum dapat berubah menurut waktu.
Nilai Indeks Pembangunan Manusia suatu Negara atau wilayah menunjukkan seberapa besar sasaran yang ditentukan telah tercapai seperti Angka
Harapan hidup 85 tahun, pendidikan dasar yang telah dinikmati oleh lapisan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat tanpa terkecuali, dan tingkat pengeluaran maupun komsumsi yang telah mencapai standart hidup layak. Semakin dekat nilai IPM suatu wilayah
terhadap 100 menunjukkan semakin dekat jalan menuju pembangunan manusia yang ideal dan diharapkan.
2.6. Kedudukan Indeks Pembangunan Manusia IPM Dalam Pembangunan Daerah.
Pembangunan daerah merupakan realisasi dari asperasi dan tujuan suatu bangsa yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan secara struktural melalui
upaya sistematis. Dalam konteks ini, perencanaan pembangunan merupakan tahapan yang menentukan keberhasilan mencapai tujuan yang sudah digariskan
dalam GBHN dan Pola Dasar Pembangunan Daerah. Proses perencanaan juga meliputi pemantauan dan evaluasi terhadap pelbagai program yang telah
diimplementasikan pada periode sebelumnya. Suatu kajian yang membahas situasi dan kondisi yang objektif tentang permasalah pokok yang dihadapi dalam
pelaksanaan pelbagai program pembangunan, karenanya perlu dilakukan untuk melakukan pentahapan, pencapaiaan tujuan jangka panjang, tujuan jangka
menengah, dan tujuan jangka pendek serta bentuk menentukan prioritas, Melalui kajian tersebut dirumuskan suatu kebijakan umum yang akan menjadi pedoman
bagi para perencana dalam merancang berbagai program. Dalam konteks pembangunan daerah, IPM ditetapkan sebagai salah satu
ukuran utama yang dicantumkan pada pola dasar pembangunan daerah yang akan datang. Hal ini merupakan langka penting karena Indeks Pembangunan Manusia
menduduki salah satu posisi penting dalam manajement pembangunan daerah,
Universitas Sumatera Utara
oleh karena itu pelaksanaan pembangunan secara luas juga meliputi unsur perencanaan, pemantauan, dan evaluasi. Fungsi indikator pembangunan manusia
lainnya akan menjadi kunci bagi terlaksananya perencanaan pembangunan terarah.
Kedudukan dan peran Indeks Pembangunan Manusia dalam manajement pembangunan akan lebih terlihat jika dilengkapi dengan suatu data set yang
berisikan indikator yang relevan dengan IPM dan disusun sebagai salah satu sistem data utama dalam identifikasi lebih lanjut yang dilakukan untuk mengenali
lebih dalam permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan upaya dan hasil-hasil serta dampak pembangunan manusia. Indentifikasi tersebut dibuat dalam suatu
analisis situasi pembangunan manusia yang mengkaji berbagai kendala dalam implementasi program pembangunan pada periode sebelumnya dan potensi yang
dimiliki suatu wilayah untuk dimasukkan sebagai masukkan dalam perencanaan pembangunan daerah periode yang akan datang. Proses ini merupakan kajian yang
dapat menghasilkan rekomendasi bagi implikasi kebijakan pembangunan yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, IPM merupakan
alat advokasi kepada para pengambil keputusan dan perumusan kebijakan tentang langka-langka pada masa mendatang yang perlu dilakukan.
Penempatan IPM sebagai salah satu ukuran dan patokan dasar dalam penentuan sasaran dan tujuan pembangunan daerah ditetapkan setelah berbagai
kajian metodelogis dan empiris dilakukan serta uji coba pemanfaatan IPM dalam perencanaan pembangunan daerah perlu dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN.