Analisa Hasil Estimasi Dengan Ordinary Least Square OLS sebagai berikut :

4.3.1. Analisa Hasil Estimasi Dengan Ordinary Least Square OLS sebagai berikut :

Untuk melihat seberapa besar pengaruh harapan hidup, melek huruf, rata- rata lama bersekolah, angka kematian bayi, dan pertumbuhan penduduk terhadap Indek Pembangunan Manusia di Sumatera Utara, maka dilakukan estimasi dengan metode Ordinary Least Square OLS untuk data panel menggunakan Program Eviews versi 4.1. Dari hasil estimasi tersebut diperoleh model persamaan pada tabel 4.8 sebagai berikut ; Tabel 4.8. Hasil Estimasi OLS Untuk Data Panel IPM =0,0041 + 0,5172 HH + 0,2518 MH + 1,2546 RLB +0,0020 AKB– 0,0011PP 12,0817 7,0638 9,3423 0,2398 -0,1280 R 2 Prob. = 0,0000 Sumber : Data yang diolah lampiran 1 Catatan : Angka dalam kurung adalah nilai t-statistik Signifikan pada α 1 = 2,6413 . Signifikan pada α 5 = 1,9912 Signifikan pada α 10 = 1,1653 = 0,9980 DW-Stat = 0,6356 F-Stat = 9482,694 Berdasarkan Tabel 4.8 di atas , hasil estimasi yang dilakukan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS untuk Indeks Pembangunan Manusia IPM menunjukkan bahwa variabel harapan hidup HH, melek huruf MH, rata-rata lama bersekolah RLB, angka kematian bayi AKB, dan pertumbuhan penduduk PP memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan Indeks Universitas Sumatera Utara Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R 2 Berdasarkan hasil estimasi di atas, tanda positif dari koefisien variabel harapan hidup HH memberikan indikasi adanya pengaruh yang positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara selama periode 2002- 2005 walaupun nilainya sebesar 0,5172. dengan kata lain, apabila harapan hidup sebesar 0,9980 yang berarti secara kesuluruhan variabel bebas dalam persamaan tersebut mampu menjelaskan variasi Indeks Pembangunan Manusia sebesar 0,99 persen selama kurun waktu 2000-2005, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan. Bila dianalisa secara simultan dari masing-masing variabel bebasnya, maka pengaruhnya terhadap variabel Indeks Pembangunan Manusia IPM memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat kepercayaan 99 persen. Namun jika dilakukan analisa secara parsial dari masing-masing variabel bebasnya menunjukkan hanya variabel harapan hidup HH, melek huruf MH, dan rata-rata lama bersekolah RLB memberikan pangaruh yanh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara, sedangkan variabel angka kematian bayi AKB dan pertumbuhan penduduk PP tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara. Dan berdasarkan hasil estimasi di atas, hanya variabel pertumbuhan penduduk PP yang menunjukkan tanda negatif dan ini tidak sesuai dengan hipotesis yang ada, sedangkan variabel yang lain menunjukkan tanda positif. Universitas Sumatera Utara HH meningkat 1 persen, cateris paribus, maka akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara sebesar 0,5172 persen dan hasil ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa harapan hidup HH memberikan pengaruh yang positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara. Koefisien regresi sebesar 0,5172 dengan nilai uji t sebesar 12,0817 menunjukkan bahawa variabel tersebut memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat kepercayaan 99 persen. Berdasarkan hasil estimasi di atas, untuk variabel melek huruf MH menunjukkan tanda koefisien regresi yang positif sebesar 0,2518 dengan uji t- statistik sebesar 7,0638. Ini memberi arti bahwa variabel melek huruf MH memberikan pengaruh yang cukup nyata signifikan secara statistik terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara untuk kurun waktu 2002- 2005 pada tingkat kepercayaan 99 persen. Artinya apabila melek huruf MH meningkat sebesar 1 persen, cateris peribus, maka akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara sebesar 0,2518 persen dan ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa melek huruf MH memberi dampak yang positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara. Berdasarkan hasil estimasi di atas, untuk variabel rata-rata lama bersekolah RLB menunjukkan tanda koefisien regresi yang positif sebesar 1,2546 dengan uji t-statistik sebesar 9,3423 . Ini memberi arti bahwa variabel rata-rata lama bersekolah RLB memberikan pengaruh yang cukup nyata signifikan secara statistik terhdapa Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara untuk kurun waktu 2002-2005 pada tingkat kepercayaan 99 Universitas Sumatera Utara persen. Artinya apabila Rata-rata lama bersekolah RLB meningkat sebesar 1 persen, cateris peribus, maka akan meningkatkan Indek Pembangunanan Manusia IPM di Sumatera Utara sebesar 1,2546 persen dan ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa melek huruf MH memberi dampak yang positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara Berdasarkan hasil estimasi di atas, untuk variabel angka kematian bayi AKB menunjukkan tanda koefisien regresi yang positif sebesar 0.0020 dengan uji t-statistik sebesar 0,2398 . Ini memberi arti bahwa angka kematian bayi AKB memberikan pengaruh yang tidak nyata tidak signifikan secara statistik terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara untuk kurun waktu 2002-2005 pada tingkat kepercayaan 90 persen. Tidak signifikannya variabel angka kematian bayi AKB kemungkinan besar akibat adanya hubungan korelasi yang erat dengan dengan harapan hidup HH. Sementara itu, hasil untuk variabel pertumbuhan penduduk PP menunjukan tanda koefisien regresi yang negatif sebesar -0,0011 dengan nilai uji t sebesar -0,1280. Ini memberi arti bahwa variabel pertumbuhan penduduk PP memberi pengaruh yang tidak signifikan secara statistik terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sumatera Utara untuk kurun waktu 2002-2005 pada tingkat kepercayaan 90 persen. Ketidak signifikansi veriabel pertumbuhan penduduk PP kemungkinan akibat adanya hubungan erat dengan rata-rata lama bersekolah RLB. Hal ini juga tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Analisa Hasil Estimasi Fixed Effect Model FEM