2. Rasio Profitabilitas
a. Return on Assets ROA
Return on Assets ROA yang sering disebut juga sebagai Return on Investment ROI digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang lainnya. ROA atau ROI
diperoleh dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin
baik, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut Abdullah, 2005:57 :
100 ×
= Aktiva
Total Pajak
setelah bersih
Laba ROA
Aktiva suatu perusahaan didanai oleh pemegang saham dan kreditor, sehingga aktiva tersebut akan menjadi modal kerja bagi perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Sedangkan hasil usaha perusahaan dinyatakan dalam bentuk laba bersih setelah pajak. Hubungan antara laba bersih setelah pajak
terhadap aktiva secara keseluruhan akan menunjukkan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian kepada penanam modal. Semakin tinggi rasio
ini berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan semakin efektif, karena tingkat kembalian akan semakin besar Brigham, 2001:90. Hal ini selanjutnya
akan meningkatkan daya tarik investor kepada perusahaan. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena dapat
Universitas Sumatera Utara
memberikan keuntungan return yang besar bagi investor. Dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap return yang akan diterima oleh investor.
b. Return on Equity ROE
Return on Equity ROE yaitu rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap total modal sendiri ekuitas yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi
dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk
menghasilkan laba atau keuntungan bersih. ROE digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. ROE dapat diformulasikan sebagai berikut Abdullah, 2005:60 :
100 ×
= Sendiri
Modal pajak
setelah bersih
Laba ROE
Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan semakin efektif. Suatu angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan, yang
mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru Walsh, 2004:56. Peningkatan harga saham
perusahaan akan memberikan keuntungan return yang tinggi pula bagi para investor. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor terhadap
perusahaan. Peningkatan daya tarik ini menjadikan perusahaan tersebut makin diminati oleh investor, karena tingkat kembalian akan semkain besar. Dengan kata
lain ROE akan berpengaruh terhadap return yang akan diterima oleh investor.
Universitas Sumatera Utara
3. Rasio Leverage