3. Rasio Leverage
Rasio leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasi perusahaan. Pendanaan perusahaan dapat bersumber dari
dalam perusahaan yaitu saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika pendanaan dari dalam perusahaan mengalami kekurangan, maka perusahaan dapat
mempertimbangkan pendanaan dari luar perusahaan yaitu hutang. Kombinasi dana dari dalam dan luar perusahaan tersebut berkaitan dengan teori struktur
modal.
Teori Modigliani dan Miller 1958 menyatakan bahwa dengan asumsi
tanpa pajak, maka nilai perusahaan independen dan tidak dipengaruhi apakah pendanaan usaha menggunakan modal atau hutang, sehingga perubahan struktur
modal tidak akan berdampak terhadap nilai perusahaan Brigham, 2001:31. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan hutang tidak mempengaruhi
nilai perusahaan.
Teori Pecking Order yang dikemukakan oleh Gordon Donaldson,
menyatakan bahwa perusahaan cenderung memilih pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan internal daripada luar perusahaan external. Penggunaan
hutang menyebabkan perusahaan harus membayar sejumlah beban bunga sehingga mengurangi keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, investor cenderung
lebih menyukai perusahaan yang tidak menanggung terlalu banyak hutang. Salah satu rasio leverage yang perlu diperhitungkan oleh investor sebelum
menanamkan dananya pada suatu perusahaan adalah Debt to Total Assets DTA. DTA adalah rasio yang mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan
Universitas Sumatera Utara
dibiayai oleh hutang. DTA dapat diformulasikan sebagai berikut Abdullah, 2005:52:
100 tan
× =
Aktiva Total
g Hu
Total DTA
Investor cenderung tidak tertarik pada perusahaan yang mempunyai DTA tinggi. Penggunaan hutang yang besar mengakibatkan perusahaan harus
membayar sejumlah besar beban bunga, sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan akan semakin berkurang. Perolehan keuntungan yang sedikit ini,
membuat keuntungan return yang akan diterima oleh investor juga semakin sedikit. Namun, pada sisi lain investor tertarik pada perusahaan yang mempunyai
DTA tinggi, karena dapat meningkatkan laba yang diharapkan Brigham, 2001:86. Penggunaan hutang yang besar menyebabkan perusahaan memiliki
modal kerja yang banyak dan apabila perusahaan efektif mengelola modal kerja tersebut, maka laba yang diperoleh perusahaan juga akan besar. Dengan kata lain
DTA akan berpengaruh terhadap return yang akan diterima oleh investor.
C. Saham