18 pusat. Proses pembangunan ini melibatkan pengambilan kebijakan pemerintahan,
pelaksanaan kegiatan pemerintahan, dan dalam tahap tertentu melibatkan masyarakat sebagai penerima manfaat dari kegiatan pelayanan publik. Novia,
2015.
2.1.6. Prinsip Penyusunan Anggaran dan Belanja Daerah APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD berdasarkan Permendagri Nomor 37 Tahun 2012 adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Tahun anggaran daerah
meliputi masa satu tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:
pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Prinsip penyusunan APBD berdasarkan pada Permendagri Nomor 37 Tahun 2012 adalah: pertama,
APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah daerah; kedua, APBD harus disusun secara tepat waktu sesuai dengan tahapan dan jadwal;
ketiga, penyusunan APBD dilakukan secara transparan, yaitu memudahkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi yang seluas-
luasnya tentang APBD; keempat, penyusunan APBD harus melibatkan partisipasi masyarakat; kelima, APBD harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan;
keenam, substansi APBD dilarang bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya.
19
2.1.7. Budgetary Slack
Budgetary slack adalah proses penganggaran yang ditemukan adanya distorsi secara sengaja dengan menurunkan pendapatan yang dianggarkan dan
meningkatkan biaya yang dianggarkan Suartana, 2010:137. Senjangan anggaran merupakan perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi anggaran
atau perbedaan antara rencana dan realisasi. Menurut Ikhsan dan Ishak 2005:176, menyatakan slack merupakan penggelembungan anggaran. Slack
merupakan selisih antara sumber daya yang sebenarnya diperlukan untuk secara efisien menyelesaikan suatu tugas dan jumlah sumber daya yang lebih besar yang
diperlukan bagi tugas tersebut. Salah satu faktor penyebab terjadinya kesenjangan anggaran adalah kekakuan dalam mengontrol anggaran Sancita, 2014.
2.1.8. Partisipasi Anggaran
Pertisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak di mana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa
depan terhadap Agen yang membuatnya. Anggaran merupakan rencana yang ditulis berisi kegiatan dalam organisai dimana dinyatakan dengan cara kuantitatif
serta digunakan satuan uang atau moneter dalam periode tertentu Purmita, 2014. Partisipasi anggaran merupakan keterlibatan individu dalam pelaksanaan
proses penyusunan anggaran, tugas kerja yang harus dilaksanakan untuk periode tertentu.
Partisipasi anggaran yaitu tingkat pengaruh dan keterlibatan yang dirasakan oleh individu dalam proses perancangan anggaran Milani, 1975.
Partisipasi penganggaran adalah proses yang menggambarkan individu-individu terlibat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap target