15 seseorang mengenai kemampuannya untuk mempengaruhi kinerja serta
perilakunya secara personal melalui kemampuan, keahlian, dan usahanya, sedangkan tempat pengendalian eksternal adalah perasaan yang dimiliki oleh
seseorang bahwa perilakunya dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar kendalinya Lubis, 2011:90. Teori atribusi dapat menjelaskan mengenai kapasitas individu
yang dimiliki oleh individu penyusun anggaran pada organisasi publik. Kapasitas individu yang dimiliki oleh pelaksana anggaran akan dipengaruhi oleh kombinasi
antara keyakinan terhadap kemampuan dalam mencapai target serta kesulitan- kesulitan yang dialami dalam mencapai target anggaran.
2.1.3. Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif satuan jumlah periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran budget merupakan
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan
uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam sautuan barangjasa. Anggaran
merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan Ester, 2009.
2.1.4. Penganggaran Sektor Publik
Menurut Mardiasmo 2002:62 anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja
dalam satuan moneter. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan berapa biaya atas rencana-
16 rencana yang dibuat pengeluaranbelanja dan berapa banyak dan bagaimana
caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut pendapatan. Mardiasmo 2002:66 mengatakan anggaran sektor publik dibagi menjadi
dua, yaitu anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan
pemerintahan, serta anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan belanja atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, dan sebagainya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, mencantumkan
tahapan penyusunan APBD sebagai berikut: Untuk menyusun APBD, pemerintah daerah menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah RPJMD. RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah yaitu, prioritas pembangunan dan kewajiban daerah. Berdasarkan
RKPD, pemerintah daerah kemudian menyusun KUA Kebijakan Umum Anggaran. KUA memuat target pencapaian kinerja pemerintahan daerah yang
disertai dengan proyeksi pendapatan, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasari.
Berdasarkan KUA yang telah disepakati, Pemda dan DPRD menyusun PPA Prioritas Plafon Anggaran. KUA dan PPA yang telah disepakati kemudian
dituangkan kedalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama oleh pihak Kepala Daerah dan pimpinan DPRD. Berdasarkan nota kesepakatan tersebut
pemerintah daerah menerbitkan surat edaran tentang pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA-SKPD.
RKA-SKPD memuat pernyataan mengenai Tugas Pokok dan Fungsi Tupoksi.