21 Hapsari 2011 menyatakan kapasitas individu dapat diukur melalui
pengetahuan, pelatihan, jenis kelamin, dan pengalaman yang dimiliki oleh pembuat anggaran. Pengetahuan, pelatihan, jenis kelamin, dan pengalaman yang
dimaksud adalah sebagai berikut: 1
Pengetahuan yang dimiliki oleh pembuat anggaran sangat berpengaruh terhadap keputusan-keputusan yang akan diambil, bagaimana memanfaatkan
sumber daya yang ada secara efektif. 2
Pelatihan merupakan berbagai pendidikan non formal yang diperoleh pembuat anggaran dalam meningkatkan kapasitasnya sebagai pembuat
anggaran. 3
Gender atau jenis kelamin karyawan yang menjabat dalam perencanaan anggaran.
4 Pengalaman terkait dengan peran serta individu dalam penyusunan anggaran.
Pengalaman menentukan pengambilan keputusan untuk penyusunan anggaran yang lebih baik dengan banyaknya memiliki pengalaman kerja penyusunan
anggaran.
2.1.11. Kejelasan Sasaran Anggaran
Kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat
dimengerti oleh orang yang bertanggungjawab atas pencapaian anggaran tersebut. Kejelasan sasaran anggaran memberikan kepastian kepada pelaksana anggaran
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan selama melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang
22 telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan ketidakjelasan sasaran anggaran akan
menyebabkan kebingungan, tekanan dan ketidakpuasan dalam bekerja. Adanya sasaran anggaran yang jelas, penyusun anggaran maupun pelaksana anggaran
akan memilki informasi yang cukup mengenai sasaran-sasaran anggaran yang akan dicapai daripada tidak adanya kejelasan sasaran anggaran Kridawan dan
Amir, 2014.
2.2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan ini berdasarkan permasalahan dan tujuannya adalah sebagai berikut:
2.2.1. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Budgetary Slack
Partisipasi anggaran merupakan keterlibatan pelaksanaan pada proses penyusunan suatu anggaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sancita 2014
menunjukkan partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap Budgetary Slack. Hasil penelitian yang dilakukan Adrianto 2008, Andi 2010, Djasuli
2011, Sandrya 2013, Reno 2013, Erni 2014, Nitiari 2014, dan Novia 2015 menunjukkan variabel partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap
senjangan anggaran. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Elfi 2013, Wisnu 2014, Srimuliani 2014, Surya 2014, dan Purmita 2014 yang
membuktikan partisipasi anggaran berpengaruh negatif terhadap senjangan anggaran. Partisipasi anggaran dapat mempengaruhi tingkat penurunan potensi
terjadinya budgetary slack, hal ini ditandai dengan komunikasi yang baik didalam