4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1. Pengaruh Structural assurance Terhadap Beriklan di E-commerce.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14. Analisis Structural Assurance
I ndik ator St r uct ur al Assur ance
Mean Fak t or
Loading
Koefisien Probabilitas
X11
Garansi Merupakan suatu jaminan yang
ditawarkan oleh perusahaan untuk
pengembalian harga pembelian atau
mengadakan perbaikan terhadap produk yang
rusak setelah pembelian
4.15 0.692
0.000
X12
Kontrak perjanjian atau kesepakatan antara
kedua belah pihak pembeli dan penjual
dalam melakukan transaksi jual beli
produk
4.15 0.522
0.000
X13
Tin.Keamanan merupakan sekuritas
yang diberikan oleh jasa penyedia layanan dalam
melakukan transaksi jual beli
4.16 1.000
0.000
Sumber : Data diolah Berdasarkan hasil di atas bahwa Structural assurance berpengaruh positif
terhadap Beriklan e-commerce, tidak dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Para pelaku e-commerce dalam melakukan transaksi di e-commerce Jawa Pos
mengapresiasi sekali dengan adanya kemudahan yang diberikan tanpa mereka harus berlama ke agen dalam melakukan iklan atau kegiatan lainnya namun dari
sisi structural assurancenya masih perlu diperhatikan kembali. Oleh karena itu transaksi di e-commerce Jawa Pos juga perlu di tingkatkan kembali.
Berdasarkan tabel di atas maka structural assurance dalam melakukan transaksi online e-commerce yang harus lebih diperhatikan adalah tingkat
keamanan X
1.3
Berdasarkan pihak manajemen sendiri berusaha mengkompromikan antara resiko keamanan data yang rendah pada transaksi offline resiko keamanan data
ketika bertransaksi atau beriklan, seperti validasi users, enkripsi, authentification
, sertifikasi pengamanan dari pihak ketiga yang memadai terhadap situs e-commerce di Jawa Pos, opportunistic behaviour didefinisikan sebagai
pencarian akan kemungkinan seseorang termakan tipu muslihat ketika melakukan suatu transaksi. Opportunistic Behaviour Control berperan sebagai faktor penting
yang mempengaruhi kepercayaan Shergill dan Li 2005. Shergill dan Li 2005 mengkonsepkan regulatory control dan asymmetry information control sebagai
indikator untuk mengukur opportunistic behaviour control. 1 Regulatory Control Ketika konsumen menggunakan online banking, mereka memperkirakan tingkat
keepercayaan diri mereka atas mekanisme regulatory control di dunia virtual. Ada website yang palsu dan identitas online dapat dilupakan dengan mudah Ba
2001. Karena perkembangan internet banking yang cepat menyebabkan timbulnya resiko yang sama dengan keuntungan yang didapatkan, regulatory
control menampilkan fungsi identifikasi, pengukuran, pengawasan dan
pengendalian resiko-resiko dari pengoperasian internet banking untuk memperkuat keamanan lingkungan saat melakukan aktivitas keuangan atau
beriklan melalui e-commerce di Jawa Pos
yang tinggi pada transaksi online, rendahnya biaya komunikasi pada transaksi on-line tingginya biaya komunikasi pada transaksi off-line, dan tingginya
traceablity pada transaksi on-line rendahnya traceability pada transaksi off-line
untuk memperoleh suatu sistem e-commerce yang secure, oleh karena itulah dibutuhkan structural assurance atau keamanan jaringan
electronic commerce seperti garansi, kontrak, ataupun prosedur lainnya ada dan berjalan dengan baik.
McKnight et al. 2002, Shapiro, 1987.
4.5.2. Pengaruh Trust Terhadap E-Commerce.