Masalah Finansial Masalah Hukum Masalah Akses Pasar

e-commerce akan melakukan pertukaran bisnis antar organisasi bisnis di pasar online tersebut. Sedang pasar yang dituju e-vendor yang bergerak di business to consumer B2C e-commerce adalah konsumen akhir yang akan mengkonsumsi barang atau jasa yang dibeli. Riset ini akan memfokuskan trust yang ada di business to consumer B2C e-commerce

2.4.1. Berdasarkan Jenis Transaksinya e-Commerce dibagi 2:

http:rmovizar.staff.gunadarma.ac.idDownloadsfiles12068KERANGK A+E-COMMERCE+GLOBAL+_EDIT_.pdf. 1. Business to business e-commerce B2B Transaksi perdagangan melalui internet yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahan. Transaksi dagang tersebut sering disebut sebagai Enterprise Resources Planning ERP ataupun supply chain management. 2. Business to Consumer e-commerce B2C Merupakan transaksi jual beli melalui internet antara penjual barang konsumsi dengan konsumen end user.

2.4.1.1. Pokok-pokok Permasalahan E-commerce

Bidang-bidang yang membutuhkan kehadiran perjanjian internasional untuk melindungi internet sebagai media yang tidak mempunyai aturan, yaitu:

a. Masalah Finansial

Bea Cukai dan Perpajakan Perpajakan di internet harus mengikuti prinsip- prinsip sebagai berikut: 1. Pajak harus tidak mengubah maupun menghalangi perdagangan. 2. Sistem pajak tersebut harus sederhana dan transparan mudah dilaksanakan dan tidak merugikan pihak manapun. 3. Sistem tersebut harus dapat menyesuaikan dengan sistem pajak yang sekarang digunakan oleh negara-negara yang telah menjalankannya.

b. Masalah Hukum

Uniform Commercial Code UCC untuk e-commerce UCC adalah sebuah dokumen hukum dagang yang penting. The National Conference of Commisioners of Uniform State of Law NCCUSL dan American Law Institute, para sponsor UCC telah berusaha menyesuaikan UCC pada cyberspace. Prinsip-prinsip berikut, jika memungkinkan, harus memberi pedoman pada pembuatan bagan peraturan-peraturan yang menentukan e-commerce global: - Orang seharusnya bebas mengharapkan adanya hubungan kontrak di antara mereka. - Peraturan-peraturan harus murni teknologi. - Peraturan-peraturan yang sudah ada harus dimodifikasi untuk mendukung penggunaan teknologi elektronik. - Proses-proses ini harus meliputi sektor perdagangan high-tech dan juga perusahaan-perusahaan yang belum online. Dengan prinsip-prinsip yang dimaksud, harus dikembangkan ketetapan model tambahan dan harus menyeragamkan prinsip-prinsip dasar untuk menghapus rintangan yang bersifat administratif, mengatur dan untuk memudahkan e-commerce.

c. Masalah Akses Pasar

Sarana Telekomunikasi dan teknologi Informasi E-commerce global bergantung pada jaringan telekomunikasi yang modern, bersifat tidak berlapis dan global, juga bergantung pada penerapan komputer dan penerapan informasi yang dihubungkan dengan e-commerce. Masalah yang dihadapi konsumen: 1. Layanan telekomunikasi terlalu mahal. 2. Bandwidth terlalu terbatas dan layanannya tidak banyak tersedia dan tidak dapat dipercaya. Isi Content Ada empat bidang yang diprioritaskan, yaitu: 1. Peraturan mengenai isi 2. Quota isi asing 3. Peraturan periklanan 4. Peraturan untuk menghindari penipuan Standar teknik Untuk menjamin pertumbuhan e-commerce global di internet, standar-standar diperlukan dalam penjaminan kemampuan yang dapat dipercaya, interoperabilitas, pengurangan pemakaian, dan skalabilitas pada bidang-bidang seperti: 1. Pembayaran elektronis 2. Keamanan 3. Prasarana layanan keamanan 4. Sistem manajemen copyright elektronis 5. Pengkonversian video dan data 6. Teknologi network yang high speed 2.4.1. 2. Sistem Aplikasi e-commerce Murthy 2004 mengklasifikasikan sistem electronic commerce sebagai sistem informasi akuntansi yang real time dan berbasis internet online. Sistem Informasi akuntansi menurut Wilkinson et al. 2001 adalah kesatuan struktur pada suatu entitas bisnis yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan memuaskan kebutuhan informasi bagi berbagai pengguna. Aplikasi web e- commerce beroperasi melibatkan dua sisi yakni sisi mesin server dan sisi client atau sering disebut serverclient. Server bertugas menyediakan bermacam-macam jenis layanan misalnya adalah pengaksesan berkas, peripheral, database dan dihubungkan dengan berbagai client. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Sedangkan e-commerce pada dasarnya merupakan model transaksi jual- beli modern sales oriented yang mengimplikasikan inovasi teknologi seperti internet sebagai media transaksi. Dengan demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan umum tentang perikatan dan perjanjian jual-beli yang diatur dalam Buku III KUHPerdana berlaku sebagai dasar hukum aktifitas e-commerce di Indonesia. Jika dalam pelaksanaan transaksi e-commerce tersebut timbul sengketa, maka para pihak dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan tersebut. Christine dan Vela,2002. Adapun instrumen indikator dari e-commerce adalah sebagai berikut: Dharma,Fitri.2006. 1. Vendor adalah organisasi, perusahaan atau orang yang menjual barang atau jasa secara elektronik kepada konsumen. 2. Users adalah konsumen yang menggunakan jasa elektronik untuk mencari informasi, memesan jasa atau membeli produk. 3. Teknologi Perangkat Keras adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk bertransaksi Cowles et al. 2002 seperti : komputer, internet, telepon seluler.

2.5. Trust Di E-Commerce