dimonitor Reichheld dan Schefter 2000 dalam Gefen et al. 2003.
Kurangnya rasa percaya menjadi alasan utama konsumen untuk tidak berhubungan dengan situs
e-commerce Keen dalam Pavlou, 2003. Ketidakpastian yang melekat di
electronic commerce membuat para peneliti berargumen bahwa membangun kepercayaan
trust dan memperkecil risiko menjadi faktor paling penting dalam bertransaksi di
electronic commerce Adapun instrumen indikator dari Trust di e-commerce adalah sebagai
berikut: Friedman, B., P.H. Kahn, Jr., dan Howe, D.C. 2000.
1. Harapan tidak berlaku curang adalah harapan bahwa pihak yang telah dipercaya tidak akan berlaku curang dengan mengambil keuntungan pribadi dalam situasi
tertentu. 2. Keyakinan saling membutuhkan dan ketergantungan adalah merupakan
keyakinan bahwa masing-masing pihak saling bergantung dan saling membutuhkan Kumar et al. 1995. Yang berkaitan dengan keyakinan bahwa
pihak yang dipercaya akan memenuhi komitmennya. 3. Reputasi Perusahaan adalah keyakinan konsumen bahwa organisasi yang
menjual barang atau jasa akan jujur dan peduli kepada konsumen mereka, mengenai kemampuan, integritas dan goodwill.
4. Komitmen dalam melaksanakan transaksi adalah baik penjual maupun pembeli sama-sama saling bertanggung jawab terhadap transaksi yang dijalankan.
2.6. Structural assurance
Structural assurance mengacu pada penilaian terhadap keamanan jaringan
electronic commerce seperti garansi, kontrak, ataupun prosedur lainnya ada dan berjalan dengan baik McKnight
et al. 2002, Shapiro, 1987. Seseorang memiliki persepsi
structural assurance yang tinggi yakin bahwa teknologi internet misal: enkripsi data memberikan perlindungan, sehingga seseorang yakin bahwa
transaksi melalui internet dapat berjalan aman McKnight et al., 2002. Enkripsi,
perlindungan hukum dan technology safeguard menjaga konsumen agar tidak
kehilangan uang dan privacy.Menurut Gefen et al. 2003, structural assurance
dapat terbangun ke dalam situs e-commerce melalui kerja sama dengan pihak
ketiga yang memiliki reputasi baik dalam masalah keamanan jaringan dan memberikan standar jaminan keamanan internet dengan
web assurance seal seperti
Verisign, TRUSTe, Good House Keepingdan CPA Web Trust. Konsumen yang merasa aman terhadap lingkungan internet secara
keseluruhan akan cenderung percaya terhadap website yang menyediakan
pelayanan electronic commerce dibandingkan dengan orang yang merasa bahwa
internet tidak aman karena tidak yakin adanya perlindungan yang memadai di situs
e-commerce Gefen et al., 2003, McKnight et al., 2002. Sehingga persepsi yang baik terhadap
structural assurance akan menimbulkan trust terhadap situs e- commerce. Penelitian McKnight et al. 2002 dan Gefen et al. 2003 menemukan
bukti empiris bahwa structural assurance akan menimbulkan trust pengguna
internet terhadap system e-commerce.
Adapun instrumen indikator dari Trust di e-commerce adalah sebagai berikut:
Dharma,Fitri. 2006.
1. Garansi adalah Merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap
produk yang rusak setelah pembelian. 2. Kontrak adalah perjanjian atau kesepakatan antara kedua belah pihak pembeli
dan penjual dalam melakukan transaksi jual beli produk. 3. Tingkat Keamanan adalah sekuritas yang diberikan oleh jasa penyedia layanan
dalam melakukan transaksi jual beli.
2.7. Pengaruh Structural assurance Terhadap Beriklan di E-commerce.