16
4. e-filling
e-filling adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan melalui sistem online dan real time.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi ruang lingkup penulis untuk membatasi ruang lingkup kegiatan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM yang akan dilakukan yaitu :
1. Perkembangan Wajib Pajak setelah dimodernisasi di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur. 2.
Struktur organisasi setelah dimodernisasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi sesuai metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Yaitu mengajukan pengajuan judul, penentuan judul, persetujuan judul yang telah diajukan dan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM,
Universitas Sumatera Utara
17
menyusun proposal, seminar proposal, perbaikan proposal, penunjukan dosen pembimbing oleh pihak Program Studi, bimbingan dan konsultasi dengan dosen
pembimbing, dan pengajuan surat izin pelaksanaan PKLM ke instansi yang bersangkutan, serta konsultasi dengan pihak – pihak yang berhubungan dengan
pelaksanaan PKLM ini.
2. Studi Literatur
Yaitu mengumpulkan buku – buku, peraturan perundang – undangan dibidang perpajakan, catatan – catatan maupun bahan – bahan tertulis lainnya yang
dibutuhkan pada saat dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
3. Observasi Lapangan
Yaitu dengan melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung pada objek praktik kerja lapangan dan meninjau secara langsung kondisi tempat pelaksanaan
kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
4. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis mulai mencari dan mengumpulkan data – data. Ada dua macam data yang digunakan, yaitu :
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara terhadap orang –
orang yang dianggap mampu memberi masukan dan informasi observasi penulis di lapangan tempat objek PKLM.
Universitas Sumatera Utara
18
b. Data Sekunder yaitu data atau informasi yang diperoleh melalui studi literatur
seperti sumber – sumber pustaka, undang – undang, dokumentasi maupun literatur lain yang berhubungan dengan objek PKLM.
5. Analisa dan Evaluasi
Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data atau keterangan yang dibutuhkan mengenai Modernisasi
Pelayanan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
F. Metode Pengumpulan Data Adapun cara pengumpulan sumber-sumber data adalah sebagai berikut :
1. Wawancara Interview Guide
Yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada pihak yang dianggap mampu memberikan
masukan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan.
2. Daftar Observasi Observation Guide
Yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan permasalahan yang
Universitas Sumatera Utara
19
dibahas, meneliti pengaplikasian Modernisasi Pelayanan Perpajakan di Kantor Pelayanan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan timur.
3. Daftar Dokumentasi Optional Guide
Yaitu suatu cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengumpulkan buku – buku dan undang – undang yang berhubungan dengan PKLM.
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan Mandiri PKLM adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini, penulis menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, ruang lingkup,
metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Dalam bab ini penulis akan menguraikan secara singkat mengenai lokasi PKLM, struktur organisasi, uraian tugas pokok, fungsi dan gambaran
pegawai karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
Universitas Sumatera Utara
20
BAB III GAMBARAN DATA MODERNISASI PELAYANAN PERPAJAKAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan data yang berkaitan dengan pelaksanaan Modernisasi Pelayanan Perpajakan yang ada pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
Dalam bab ini penulis akan membandingkan penerapan teori yang ada dengan data yang diperoleh di lapangan, yaitu mengenai pelaksanaan
Modernisasi Pelayanan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran. Bab ini merupakan penutup dari bab-bab sebelumnya yang berisi kesimpulan dan saran yang
kiranya dapat meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak khususnya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
21
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MANDIRI PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak pada masa itu bernama Belasting, yang kemudian setelah
kemerdekaan Republik Indonesia berubah nama menjadi Kantor Inspeksi Keuangan. Kemudian berubah lagi menjadi Kantor Inspeksi Pajak KIP dengan induk
organisasinya adalah Direktorat Jenderal Pajak. Di Sumatera Utara pada tahun 1976 berdiri tiga kantor inspeksi pajak, yaitu:
1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan
2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara
3. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar
Pada tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua, yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran.
Untuk memudahkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka
didirikanlah Kantor Inspeksi Pajak Medan Timur. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pajak kepada masyarakat,
maka dibuatlah perubahan secara menyeluruh pada Direktorat Jenderal Pajak yang
Universitas Sumatera Utara
22
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 267KMK.011989. Hal itu mencakup reorganisasi Kantor Inspeksi Pajak yang
diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP, sekaligus mendirikan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan.
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor758KMK.011993 tertanggal 3 Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April
1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur merupakan pecahan dari tiga Kantor Pelayanan Pajak, yaitu:
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak di kota Medan berubah menjadi empat wilayah kerja, yaitu:
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
4. Kantor Pelayanan Pajak Binjai
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443KMK.012001 tentang “Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat
Universitas Sumatera Utara
23
Jenderal Pajak”, maka Kantor Pelayanan Pajak di kota Medan menjadi enam wilayah kerja, yaitu:
1. Kantor PelayananPajak Medan Timur
2. Kantor PelayananPajak Medan Barat
3. Kantor PelayananPajak Medan Kota
4. Kantor PelayananPajak Medan Polonia
5. Kantor PelayananPajak Medan Belawan
6. Kantor PelayananPajak Medan Binjai
Setelah adanya modernisasi perpajakan tahun 2008, struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak sebelumnya, yaitu berdasarkan jenis pajak berubah menjadi Kantor
Pelayanan Pajak Pratama yang struktur organisasinya berdasarkan fungsi jabatan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur mulai beroperasi pada tanggal 27 Mei
2008, berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 95PJ.012008 tanggal 19 Mei 2008.
B. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur